JAKARTA (RIAUPOS.CO) — PT Bank Nasional Indonesia (BNI) Tbk (Persero) berhasil mencatatkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2019 lalu sebesar Rp 17,7 triliun. Angka tersebut dicapai setelah disalurkan kepada 241.306 debitur.
Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil-2 BNI Bambang Setyatmojo mengatakan bahwa BNI mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam penyaluran KUR. Pihaknya terus melakukan inovasi, sinergi dan menghadirkan pendampingan secara berkelanjutan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Sepanjang 2019, BNI mendapat plafond KUR sebesar Rp 16 triliun dan target sudah tercapai pada bulan September 2019. Lalu, pada Oktober lalu, kami mendapatkan tambahan plafond KUR sebesar Rp 2 triliun," papar Bambang dalam keterangan tertulis, Rabu (5/2).
Dalam hal ini, BNI akan terus aktif dalam mendukung program pemerintah dalam pengembangan UMKM. Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menginginkan UMKM sebagai alat pertumbuhan ekonomi yang baru, yaitu melalui dukungan pemberian kredit atau pembiayaan.
Maka dari itu, pemberian kredit atau pembiayaan berupa KUR kepada UMKM merupakan salah satu bentuk untuk mewujudkan kemandirian ekonomi. Hal ini diharapkan dapat menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
"Banyak pengusaha nasional skala kecil dan menengah berkembang menjadi pengusaha besar berkat andil dari BNI," tambahnya.
Ia pun menambahkan, selain memberi akses permodalan KUR yang lebih mudah dan familiar bagi pelaku UMKM, dia juga berharap dapat memberi kebermanfaatan bagi peningkatan usaha serta kesejahteraan bagi UMKM Indonesia.
"Plafond KUR BNI pada 2020 dengan skema bunga 6 persen adalah sebesar Rp 22 triliun," jawabnya.
PT Bank Nasional Indonesia (BNI) Tbk (Persero) berhasil mencatatkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2019 lalu sebesar Rp 17,7 triliun. Angka tersebut dicapai setelah disalurkan kepada 241.306 debitur.
Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil-2 BNI Bambang Setyatmojo mengatakan bahwa BNI mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam penyaluran KUR. Pihaknya terus melakukan inovasi, sinergi dan menghadirkan pendampingan secara berkelanjutan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Sepanjang 2019, BNI mendapat plafond KUR sebesar Rp 16 triliun dan target sudah tercapai pada bulan September 2019. Lalu, pada Oktober lalu, kami mendapatkan tambahan plafond KUR sebesar Rp 2 triliun," papar Bambang dalam keterangan tertulis, Rabu (5/2).
Dalam hal ini, BNI akan terus aktif dalam mendukung program pemerintah dalam pengembangan UMKM. Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menginginkan UMKM sebagai alat pertumbuhan ekonomi yang baru, yaitu melalui dukungan pemberian kredit atau pembiayaan.