JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendukung upaya PT PLN (Persero) membangun ekosistem kendaraan listrik. Komitmen itu dilakukan dengan mengoperasikan dua unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, kemarin (4/1).
Adapun dua SPKLU yang diresmikan adalah SPKLU warna biru Delta 25kW DC dan 22kW AC, serta SPKLU warna hitam Phihong 30kW DC. Keduanya tergolong medium charging dengan perkiraan waktu pengisian 4 jam. Yang notabene cocok dipasang di perkantoran dengan waktu parkir yang cukup lama.
"PLN perlu terus berkolaborasi dan berinovasi dengan berbagai stakeholder agar terjadi akselerasi implementasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)," kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menambahkan, transisi energi merupakan keharusan yang diperlukan. Terutama untuk menjaga ketersediaan energi di masa mendatang dan memperbaiki neraca perdagangan dengan mengurangi biaya impor. "Diperlukan percepatan program transisi ke penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan khususnya transportasi melalui akselerasi penggunan kendaraan listrik," ucapnya.
PLN akan memberikan kemudahan-kemudahan. Mereka memberikan keringanan pasang baru dan tambah daya di rumah bagi pelanggan yang memiliki mobil listrik.
"Untuk tambah daya, bayarnya hanya Rp150.000, yang biasanya sampai 4,8 juta. Dan kita juga melakukan pemasangan home charging. Waktu pemasangan itu, tambah dayanya gratis. Selain itu, dalam pemakaian sehari-hari diskon 30 persen untuk pemakaian pukul 10 malam hingga pukul 5 pagi," ujarnya.
Bob mengatakan, saat ini, sebanyak 114 stasiun pengisian di seluruh Indonesia sudah dipasang dan digunakan. Pihaknya juga menyediakan fitur SPKLU yang terdapat pada aplikasi PLN Mobile. "Fasilitas itu akan memudahkan pengguna kendaraan listrik dalam mengisi energi menggunakan SPKLU," tuturnya.(dee/dio/jpg)
Laporan JPG, Jakarta
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendukung upaya PT PLN (Persero) membangun ekosistem kendaraan listrik. Komitmen itu dilakukan dengan mengoperasikan dua unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, kemarin (4/1).
Adapun dua SPKLU yang diresmikan adalah SPKLU warna biru Delta 25kW DC dan 22kW AC, serta SPKLU warna hitam Phihong 30kW DC. Keduanya tergolong medium charging dengan perkiraan waktu pengisian 4 jam. Yang notabene cocok dipasang di perkantoran dengan waktu parkir yang cukup lama.
- Advertisement -
"PLN perlu terus berkolaborasi dan berinovasi dengan berbagai stakeholder agar terjadi akselerasi implementasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)," kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menambahkan, transisi energi merupakan keharusan yang diperlukan. Terutama untuk menjaga ketersediaan energi di masa mendatang dan memperbaiki neraca perdagangan dengan mengurangi biaya impor. "Diperlukan percepatan program transisi ke penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan khususnya transportasi melalui akselerasi penggunan kendaraan listrik," ucapnya.
- Advertisement -
PLN akan memberikan kemudahan-kemudahan. Mereka memberikan keringanan pasang baru dan tambah daya di rumah bagi pelanggan yang memiliki mobil listrik.
"Untuk tambah daya, bayarnya hanya Rp150.000, yang biasanya sampai 4,8 juta. Dan kita juga melakukan pemasangan home charging. Waktu pemasangan itu, tambah dayanya gratis. Selain itu, dalam pemakaian sehari-hari diskon 30 persen untuk pemakaian pukul 10 malam hingga pukul 5 pagi," ujarnya.
Bob mengatakan, saat ini, sebanyak 114 stasiun pengisian di seluruh Indonesia sudah dipasang dan digunakan. Pihaknya juga menyediakan fitur SPKLU yang terdapat pada aplikasi PLN Mobile. "Fasilitas itu akan memudahkan pengguna kendaraan listrik dalam mengisi energi menggunakan SPKLU," tuturnya.(dee/dio/jpg)
Laporan JPG, Jakarta