JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Wabah corona (Covid-19) membuat hampir semua sektor lumpuh. Bisnis mobil juga terhambat karenanya. Banyak pabrikan yang memilih berhenti sementara dengan membangun strategi bisnis di tengah pandemi yang terus meluas.
Honda Prospect Motor (HPM) memastikan satu-satunya mobil Honda produksi lokal yang diekspor, Brio, tidak terkendala pemberhentian pabrik. Seperti diketahui HPM berencana menghentikan produksi selama dua pekan mulai 13 April 2020.
"Untuk ekspor CBU Brio kami tidak berpengaruh, semua masih sesuai plan," kata Business Innovation and Marketing and Sales Director HPM Yusak Billy, Rabu (1/4/2020).
Brio mulai jadi diekspor HPM sejak April 2019 ke Filipina dan Vietnam. Brio merupakan model kedua Honda yang diekspor dari Indonesia setelah Freed dihentikan pada 2014.
Yusak melanjutkan, selama produksi berhenti, HPM bakal mengandalkan stok yang sudah dipersiapkan saat ini. Stok tersebut diyakini cukup memenuhi pasar domestik dan ekspor.
"Sewaktu berhenti dua pekan, stok kami siap dan kami akan pantau terus kondisinya," kata Yusak.
Terkait potensi kerugian imbas keputusan perusahaan, Yusak belum mau bicara banyak. Menurut Yusak kondisi yang terjadi imbas Covid-19 sekarang dapat berubah setiap saat.
"Saat ini strategi kami masih fokus pada memenuhi permintaan pelanggan dan bagaimana menjaga stok level yang sehat. Karena itu kami belum melakukan penghitungan potensi kerugian secara menyeluruh karena situasinya masih berubah setiap saat," kata Yusak.
Keputusan Honda berhenti produksi diambil setelah melalui berbagai pertimbangan menyikapi situasi dan kondisi terkini akibat Covid-19. Di samping permintaan menyusut, kondisi yang terjadi Honda mulai kekurangan pasokan komponen mobil.
Pabrik Honda di Karawang, Jawa Barat, saat ini mempunyai kapasitas produksi 120 ribu unit per tahun. Pabrik itu memproduksi Honda Jazz, Mobilio, Brio, dan BR-V.
Sumber: CNN/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun