RIAUPOS.CO – Terik matahari terasa menusuk. Suhu yang tinggi membuat warga Pekanbaru sering kehausan dan mendambakan minuman dingin nan segar setiap saat.
Tak terkecuali Alif. Siang itu, ia mencari-cari penjual jus segar. Ia ingin membeli jus apel dan mangga dingin yang bisa melegakan dahaga di siang hari. Banyak penjual jus yang ia temui. Namun, ia lewati karena melihat buah-buahan di etalasenya yang kurang segar.
Sampai akhirnya, ia melihat penjual jus dengan etalase penuh buah segar yang menggugah selera. Tanpa pikir panjang, ia langsung turun dan pesan dua jus sekaligus.
Namun, saat hendak bayar, Alif baru sadar bahwa buah-buah di etalase adalah buah palsu. Sementara, buah yang dibuat jus sudah terlihat tidak segar dan layu.
- Advertisement -
”Alamaaaak…!!! Buah palsu rupanya. Tertipu aku,” ujarnya dalam hati.
Namun, karena sudah terlanjur beli, ia pun terpaksa meminum jus tersebut meski rasanya tak sedap seperti yang ia bayangkan.(azr)
RIAUPOS.CO – Terik matahari terasa menusuk. Suhu yang tinggi membuat warga Pekanbaru sering kehausan dan mendambakan minuman dingin nan segar setiap saat.
Tak terkecuali Alif. Siang itu, ia mencari-cari penjual jus segar. Ia ingin membeli jus apel dan mangga dingin yang bisa melegakan dahaga di siang hari. Banyak penjual jus yang ia temui. Namun, ia lewati karena melihat buah-buahan di etalasenya yang kurang segar.
Sampai akhirnya, ia melihat penjual jus dengan etalase penuh buah segar yang menggugah selera. Tanpa pikir panjang, ia langsung turun dan pesan dua jus sekaligus.
Namun, saat hendak bayar, Alif baru sadar bahwa buah-buah di etalase adalah buah palsu. Sementara, buah yang dibuat jus sudah terlihat tidak segar dan layu.
”Alamaaaak…!!! Buah palsu rupanya. Tertipu aku,” ujarnya dalam hati.
Namun, karena sudah terlanjur beli, ia pun terpaksa meminum jus tersebut meski rasanya tak sedap seperti yang ia bayangkan.(azr)
