RIAUPOS.CO – Warga Desa Perapat Tunggal Bengkalis kaget ketika mengetahui sampah berserakan di pinggir pantai Perapat Tunggal bakal jadi uang. Warga baru tahu sampah yang dikumpulkan bersama, jika dipisahkan antara sampah plastik dan sampah dedaunan bisa menghasilkan uang.
”Alamaaak…!! Tak tahu lah kami kalau sampah yang berserak di pinggir laut bisa dijadikan uang,” ucap Andi, salah seorang warga di sana.
Awalnya ia hanya ikut bersama pemerintah setempat dan juga dari Bank Sampah Berseri Bengkalis. Namun setelah mendapatkan kejelasan dirinya paham.
”Rupanya sampah itu dipisah, mana yang sampah daun, kayu dan sampah plastik. Sampah plastik inilah bisa didaur ulang, makanya bisa dijadikan uang,” ucapnya heran.
Karena selama ini, dirinya dan warga lainnya hanya tahu sampah itu dimusnahkan dengan cara dibakar.
Dengan adanya informasi dari pengelola bank sampah, warga mulai mengumpulkan sampah plastik. Setelah banyak, barulah diantar ke bank sampah dan barulah warga mendapatkan uang.
”Ini harus diumumkan ke masyarakat dan anak-anak sekolah untuk mengumpulkan sampahnya untuk ditukar jadi uang. Lumayan kan,” kata Andi gembira.
Pengumpulan sampah hari itu dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024 yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bengkalis dan Pemerintah Desa (Pemdes) Prapat Tunggal, Kecamatan Bengkalis, bersama elemen masyarakat dalam aksi bersih pantai, di Pantai Perapat Tunggal, Kamis (22/2).
Kawasan Pantai Prapat Tunggal merupakan salah satu destinasi wisata di Pulau Bengkalis yang sering dikunjungi, sehingga berdampak pada timbunan sampah,namun juga timbunan sampah juga datang dari laut yang terbawa gelombang.
Sebanyak 20 kg sampah berhasil dipilah, berupa sampah plastik dan sejenisnya yang memiliki nilai ekonomi. Meskipun jumlahnya belum optimal, namun kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan memilah sampah yang menjadi target kegiatan ini.(ksm)