PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pesta demokrasi telah berlalu. Sejumlah kisah muncul di tengah-tengah masyarakat setelah hari pencoblosan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ada yang bersemangat untuk datang ke bilik suara karena akan memberikan hak suaranya kepada sejumlah calon anggota legislatif maupun presiden.
Hal itu beda dengan Hadi, salah seorang warga Inhil. Hadi, bingung ingin menyalurkan suaranya. Karena dia mengaku tidak ada yang menghubungi secara pribadi, seperti beberapa orang temannya.
Meski demikian dia tetap memenuhi kewajibannya sebagai warga negara yang baik.
Rabu (14/2) pagi itu Hadi, berpakaian rapi lalu pergi ke TPS yang tidak jauh dari tempat dia dan keluarganya tinggal.
Begitu dapat nomor antrean, Hadi pun masuk ke bilik suara. Di sana, Hadi cukup lama. Bahkan dia sempat didatangi salah seorang petugas pemungutan suara. Namun Hadi tidak mempedulikan.
”Petugas itu tanya, kenapa saya lama,” kata Hadi saat menceritakan yang dia alami saat berada di TPS kepada Onok, salah seorang temannya.
Lalu Onok bertanya apa yang membuat Hadi lama di bilik suara.
Sambil malu-malu Hadipun menceritakan bahwa dia bingung hendak memilih siapa.
”Jujur, saya tidak ada pilihan. Makanya satu-satu nama caleg itu saya baca. Mana tahu ada yang saya kenal,” cerita Hadi sambil tersenyum.
Mendengar pengakuan jujur Hadi itu, Onok pun tertawa terbahak-bahak. Jelas saja Hadi menghabiskan waktu di bilik suara kurang lebih 30 menit.
”Alamaaakk…!!! Rupanya kamu tidak punya pilihan,” kata Onok.(ind)