JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sejumlah kelompok massa di Simpang Susun Semanggi mulai berbuat anarkis. Mereka mulai melempari aparat yang berjaga menggunakan batu.
Tak cuma itu, mereka juga merusak rambu-rambu lalu lintas tol dalam kota. Bahkan pembatas jalan berbahan plastik mulai dibakar oleh mereka.
Aparat keamanan jelas tidak tinggal diam. Mereka menembakan water canon dan gas air mata ke arah massa yang mengamuk.
Massa yang terkena perlawanan balik aparat mulai kocar kacir mundur. Gas air massa juga diarahkan kepada kerumunan mahasiswa di Jalan Gatot Subroto arah Kuningan. Hal itu lantaran mereka tidak mengindahkan intruksi petugas untuk membubarkan diri.
Sebelumnya, Aksi demonstrasi kembali digelar ribuan mahasiswa dan beberapa elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (24/9). Mereka menolak RUU KPK dan RKUHP yang sudah disepakati DPR dan pemerintah. Oleh sebab itu, ribuan personel gabungan disiagakan untuk mengawal aksi demonstrasi itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Argo Yuwono menyebut pasukan yang disiagakan untuk aksi demo sekitar 18 ribu. Padahal, pada hari pertama aksi di DPR hanya 5.500 personel. “Personel yang disiagakan 18 ribu,” tutur Argo saat dikonfirmasi, Selasa (24/9).
Sumber: Jawapos.om
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sejumlah kelompok massa di Simpang Susun Semanggi mulai berbuat anarkis. Mereka mulai melempari aparat yang berjaga menggunakan batu.
Tak cuma itu, mereka juga merusak rambu-rambu lalu lintas tol dalam kota. Bahkan pembatas jalan berbahan plastik mulai dibakar oleh mereka.
- Advertisement -
Aparat keamanan jelas tidak tinggal diam. Mereka menembakan water canon dan gas air mata ke arah massa yang mengamuk.
Massa yang terkena perlawanan balik aparat mulai kocar kacir mundur. Gas air massa juga diarahkan kepada kerumunan mahasiswa di Jalan Gatot Subroto arah Kuningan. Hal itu lantaran mereka tidak mengindahkan intruksi petugas untuk membubarkan diri.
- Advertisement -
Sebelumnya, Aksi demonstrasi kembali digelar ribuan mahasiswa dan beberapa elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (24/9). Mereka menolak RUU KPK dan RKUHP yang sudah disepakati DPR dan pemerintah. Oleh sebab itu, ribuan personel gabungan disiagakan untuk mengawal aksi demonstrasi itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Argo Yuwono menyebut pasukan yang disiagakan untuk aksi demo sekitar 18 ribu. Padahal, pada hari pertama aksi di DPR hanya 5.500 personel. “Personel yang disiagakan 18 ribu,” tutur Argo saat dikonfirmasi, Selasa (24/9).
Sumber: Jawapos.om
Editor: Erizal