Rabu, 27 November 2024
spot_img

ASN RSUD Bengkalis Ashela Risa Raih Beasiswa di Liverpool Inggris

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Salah seorang aparatur negeri sipil (ASN) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bengkalis, Ashela Risa (30) berhasil meraih beasiswa British Council for Women in STEM. Ia melanjutkan pendidikan Master of Science (MSc), Jurusan International Public Health, di Liverpool John Moores University di Inggris.

Alhamdulillah, saya sangat senang sekali karena bisa kuliah ke luar negeri. Ini adalah impian saya. Sejak kecil tepatnya, saat di SMP saya punya mimpi kuliah ke luar negeri,” ungkap Ashela Risa, Rabu (15/6/2022).

Menurut dara kelahiran 4 Agustus 1992 ini, saat duduk di bangku SMP ada beberapa teman dekat yang punya novel/buku buku terjemahan dari luar negeri. Seperti novel Harry potter misalnya, saat itu mulai bermimpi kalau suatu hari nanti ingin belajar ke luar negeri.

Lebih lanjut wanita yang akrab disapa Ela ini, untuk mewujudkan cita-cita dapat kuliah di luar negeri, saat selesai kuliah S1, dia langsung mulai fokus belajar bahasa Inggris, sampai ke persiapan untuk test IELTS.

Baca Juga:  Vaksinasi 1.266 Dosis di Sungai Pakning dan Bengkalis

“Dari tahun 2016 hingga 2018, saya daftar banyak beasiswa, tapi belum beruntung. Jadi, pada 2018 saat ikut seleksi CPNS, alhamdulillah rezeki saya di sini (PNS) dulu, Bang,” ujarnya.

Meski sudah menjadi abdi negara di RSUD Bengkalis, tak membuat keinginan alumni pengajar muda di Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar ini menjadi luntur untuk dapat kuliah di luar negeri. Buktinya, setelah tiga tahun sebagai ASN, semangatnya terus bangkit untuk meraih cita-cita memperoleh beasiswa ke luar negeri.

Sebelumnya Ela menyelasaikan pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dan segudang pengalaman kerja pernah menjadi pengajar muda di Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar (2015-2016) dan menjadi Enumerator Riset Pendidikan dan Kesehatan (2018)

Bukan hanya itu Ela aktif di organisasi dengan beberapa pengalaman organisasi CEO Semesta (Sentral Muda Bestari), Bendahara DMDI Kabupaten Bengkalis dan Anggota Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Kabupaten Bengkalis

"Alhamdulillaah tahun 2022 ini impian itu dapat terwujud dan saya mendapat beasiswa British Council for Women in STEM untuk melanjutkan pendidikan Master of Science (MSc), Jurusan International Public Health, di Liverpool John Moores University Inggris," ujar Ela.

Baca Juga:  Labor PCR RSUD Mandau Diresmikan

Seperti diketahui, beasiswa British Council for Women in STEM ini ditujukan untuk memperluas kesempatan untuk mendalami bidang STEM (Sains, Technology, Engineering dan Mathematics), yang selama ini, bidang ini masih didominasi oleh laki-laki.

"Padahal, jika perempuan kesempatan yang sama, sebenarnya perempuan juga bisa diberikan mampu menguasai dan menjadi ahli di bidang tersebut," ujarnya

Lebih lanjut Ela menambahkan saat ini mendengar stigma, perempuan tidak cocok dengan jurusan teknik, tidak cocok bekerja di bidang teknologi, dan dia berharap ke depan tidak ada lagi diskriminasi dan stigma yang seperti itu.

“Karena saya percaya, baik laki-laki maupun perempuan, jika diberikan kepercayaan dan diberikan kesempatan yang sama, keduanya juga bisa maju di bidangnya,” ujarnya.

 

Laporan Abu Kasim, Bengkalis

Editor: Edwar Yaman

 

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Salah seorang aparatur negeri sipil (ASN) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bengkalis, Ashela Risa (30) berhasil meraih beasiswa British Council for Women in STEM. Ia melanjutkan pendidikan Master of Science (MSc), Jurusan International Public Health, di Liverpool John Moores University di Inggris.

Alhamdulillah, saya sangat senang sekali karena bisa kuliah ke luar negeri. Ini adalah impian saya. Sejak kecil tepatnya, saat di SMP saya punya mimpi kuliah ke luar negeri,” ungkap Ashela Risa, Rabu (15/6/2022).

- Advertisement -

Menurut dara kelahiran 4 Agustus 1992 ini, saat duduk di bangku SMP ada beberapa teman dekat yang punya novel/buku buku terjemahan dari luar negeri. Seperti novel Harry potter misalnya, saat itu mulai bermimpi kalau suatu hari nanti ingin belajar ke luar negeri.

Lebih lanjut wanita yang akrab disapa Ela ini, untuk mewujudkan cita-cita dapat kuliah di luar negeri, saat selesai kuliah S1, dia langsung mulai fokus belajar bahasa Inggris, sampai ke persiapan untuk test IELTS.

- Advertisement -
Baca Juga:  Proyek 2020 Diumumkan di Website

“Dari tahun 2016 hingga 2018, saya daftar banyak beasiswa, tapi belum beruntung. Jadi, pada 2018 saat ikut seleksi CPNS, alhamdulillah rezeki saya di sini (PNS) dulu, Bang,” ujarnya.

Meski sudah menjadi abdi negara di RSUD Bengkalis, tak membuat keinginan alumni pengajar muda di Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar ini menjadi luntur untuk dapat kuliah di luar negeri. Buktinya, setelah tiga tahun sebagai ASN, semangatnya terus bangkit untuk meraih cita-cita memperoleh beasiswa ke luar negeri.

Sebelumnya Ela menyelasaikan pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dan segudang pengalaman kerja pernah menjadi pengajar muda di Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar (2015-2016) dan menjadi Enumerator Riset Pendidikan dan Kesehatan (2018)

Bukan hanya itu Ela aktif di organisasi dengan beberapa pengalaman organisasi CEO Semesta (Sentral Muda Bestari), Bendahara DMDI Kabupaten Bengkalis dan Anggota Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Kabupaten Bengkalis

"Alhamdulillaah tahun 2022 ini impian itu dapat terwujud dan saya mendapat beasiswa British Council for Women in STEM untuk melanjutkan pendidikan Master of Science (MSc), Jurusan International Public Health, di Liverpool John Moores University Inggris," ujar Ela.

Baca Juga:  Proyek APBN Rp54 Miliar untuk Tiga Gedung STAIN

Seperti diketahui, beasiswa British Council for Women in STEM ini ditujukan untuk memperluas kesempatan untuk mendalami bidang STEM (Sains, Technology, Engineering dan Mathematics), yang selama ini, bidang ini masih didominasi oleh laki-laki.

"Padahal, jika perempuan kesempatan yang sama, sebenarnya perempuan juga bisa diberikan mampu menguasai dan menjadi ahli di bidang tersebut," ujarnya

Lebih lanjut Ela menambahkan saat ini mendengar stigma, perempuan tidak cocok dengan jurusan teknik, tidak cocok bekerja di bidang teknologi, dan dia berharap ke depan tidak ada lagi diskriminasi dan stigma yang seperti itu.

“Karena saya percaya, baik laki-laki maupun perempuan, jika diberikan kepercayaan dan diberikan kesempatan yang sama, keduanya juga bisa maju di bidangnya,” ujarnya.

 

Laporan Abu Kasim, Bengkalis

Editor: Edwar Yaman

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari