JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Para alumni Perguruan Thawalib diminta memberikan dukungan untuk kemajuan Perguruan Thawalib dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki masing-masing. Dengan dukungan tersebut maka keberadaan alumni ikut berperan dalam memajukan Perguruan Thawalib.
Apalagi para alumni Thawalib yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia memiliki beraneka ragam profesi dan pekerjaan serta keahlian. Hal ini menjadi modal sosial bagi membantu kemajuan Thawalib. Terutama dengan jaringan yang sudah ada.
Hal tersebut kesimpulan dalam acara halalbihalal Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Thawalib Jabodetabek, Ahad (12/6/2022) di Wisma Syahida Inn UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Pembina Yayasan Thawalib Drs H Guspardi Gaus MSi, Ketua Umum Yayasan Thawalib Dr Abrar, MAg, Sekretaris Umum Yayasan Thawalib Irwan Natsir, SSos, MAP, Ketua IKA Thawalib Jabodetabek Kombes Pol Ricky Yanuarfi, Ketua IKA Thawalib Pusat Isnaldi Muhammad Dini.
Acara yang berlangsung sejak pukul 10.00 sampai pukul 16.00 selain dihadiri alumni Thawalib se Jabodetabek, juga hadir alumni Thawalib dari Medan, Jogjakarta, Bangkinang (Riau) dan daerah lainnya.
Ketua Pembina Yayasan Thawalib Guspardi Gaus mengatakan, dengan potensi alumni Thawalib yang berada di berbagai daerah di Indonesia merupakan modal sosial bagi Thawalib dalam memberikan dukungan.
"Dukungan dari alumni untuk kemajuan Perguruan Thawalib tentu diperlukan mengingat beraneka ragamnya profesi dan latar belakang alumni merupakan potensi besar, " ujarnya.
Dukungan dari alumni Thawalib terhadap almamaternya tentu dengan mengetahui posisi dan kedudukan alumni serta juga memahami regulasi terhadap Perguruan Thawalib yang berada di bawah pengelolaan Yayasan Thawalib yang diatur oleh undang-undang tentang yayasan.
“Yayasan Thawalib adalah yayasan yang mengacu kepada undang undang tentang yayasan. Hal ini juga harus difahami oleh para alumni,” kata Guspardi Gaus yang juga anggota DPR RI itu.
Sementara Ketua Umum Yayasan Thawalib Abrar mengajak para alumni ikut berperan dan memberikan dukungan atas apa yang bisa dibantuk untuk kemajuan Perguruan Thawalib.
“Yayasan Thawalib terbuka terhadap berbagai masukan dan dukungan dari para alumni Thawalib,”jelasnya.
Menurut Abrar, pengurus dalam melaksanakan amanah mengelola yayasan mengacu kepada aturan yang telah ada. Termasuk berbagai regulasi yang ditetapkan pembina Yayasan Thawalib, baik masalah pendidikan, pengelolaan keuangan, masalah pegawai dan lainnya.
“Mari kita sama-sama ikut berkontribusi memajukan Perguruan Thawalib dengan peran dan posisi baik sebagai alumni maupun sebagai pengurus dan sebagainya,”ujarnya.
Ketua IKA Thawalib Jabodetabek Kombes Pol Ricky Yanuarfi menyampaikan dengan potensi yang ada pada alumni seharusnya bisa dikelola menjadi suatu kesatuan yang memberikan manfaat bagi kemajuan Perguruan Thawalib.
“Para alumni Thawalib itu memiliki beraneka ragam profesi dan itu suatu kekuatan serta modal sosial yang besar jika dapat memberikan dukungan bagi kemajuan Thawalib,” katanya.
Dialog Yayasan
Selain acara silaturahmi kegiatan halalbihalal juga dilakukan dialog Yayasan Thawalib dengan para alumni yang hadir. Para alumni menyampaikan dan meminta informasi mengenai perkembangan Perguruan Thawalib saat ini serta kondisi riil yang ada.
Sekretaris Umum Yayasan Thawalib Irwan Natsir dalam dialog tersebut menyampaikan bahwa kepengurusan saat ini melaksanakan tugas pekerjaan dalam mengelola Yayasan Thawalib selain sesuai aturan undang undang juga berbagai peraturan yang telah ditetapkan Pembina Yayasan Thawalib.
“Berbagai program dan kegiatan baik terkait pendidikan, pembangunan sarana prasarana, masalah keuangan dan lainnya dilakukan secara profesional. Misalnya keuangan Yayasan Thawalib selain diaudit oleh kantor akuntan publik, juga dipublikasikan laporan keuangan di media massa agar masyarakat luas bisa membaca dan mengetahui keuangan Yayasan Thawalib,”katanya.
Dalam dialog tersebut Guspardi Gaus menjelaskan tentang bagaimana kebijakan pembina dalam pengelolaan yayasan, bagaimana tugas pengurus serta bagaimana berbagai aturan dalam pengelolaan.
“Pengelolaan Yayasan Thawalib tersebut bukan semaunya pengurus, tetapi berdasarkan regulasi yang ditetapkan Pembina,” jelasnya.(rls)
EditorL Edwar Yaman