Jumat, 20 September 2024

Waspada, Penipuan Online selama Momen Idulfitri

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di tengah naiknya transaksi keuangan selama Ramadan dan Idulfitri, penting bagi masyarakat untuk mewaspadai berbagai potensi penipuan online yang kerap terjadi ketika berbelanja memenuhi keperlauan Idulfitri.

Menurut layanan keuangan digital Flip, dari keterangan resminya, Sabtu (30/4/2022), beberapa kasus penipuan daring mudah ditemui. Beberapa di antaranya penipuan undian menang THR, situs belanja online palsu, pinjaman online ilegal, bagi-bagi voucher belanja tiruan, munculnya akun-akun palsu menyerupai kanal resmi perusahaan, dan modus permintaan pembaruan data.

Berikut beberapa kiat dari Flip untuk mencegah terjadinya penipuan online:

Jangan Sembarang Klik Tautan Mencurigakan

- Advertisement -

Beberapa pihak tak bertanggung jawab biasanya memanfaatkan link atau tautan untuk melakukan penipuan, termasuk untuk kepentingan memperoleh transaksi uang maupun data pribadi.

Di momen seperti ini, tak jarang ditemui beberapa tautan palsu yang mengatasnamakan perusahaan untuk membagi-bagikan voucer belanja, THR, maupun doorprize Idulfitri.

- Advertisement -
Baca Juga:  297 PNS Terdeteksi Corona

Pelaku akan memberikan pesan yang menarik bagi korban dengan iming-iming mendapat manfaat tertentu apabila mengikuti prosedur masuk ke dalam tautan tersebut. Tidak hanya itu, tautan mencurigakan biasanya dibuat sekilas mirip dengan website atau tautan resmi perusahaan yang asli.

Oleh karena itu, sebelum Anda mengeklik tautan yang diterima, pastikan bahwa tautan itu resmi dari perusahaan. Selan itu, jangan sampai mudah tergiur dengan ajakan masuk ke link palsu yang berkedok hadiah ataupun pembaruan data pribadi.

Jangan Bagikan OTP

One Time Password (OTP) merupakan kode verifikasi atau kata sandi sebagai salah satu lapisan keamanan saat bertransaksi online. Mereka yang berniat mengambil alih akun seseorang atau bertransaksi dengan memanfaatkan aplikasi milik orang lain secara ilegal akan mencuri kode OTP yang kita terima.

Baca Juga:  Trailer "No Time To Die" Dirilis, James Bond versi Craig Terakhir

Saat bertransaksi secara online dan menerima kode OTP resmi dari perusahaan, baik dari SMS maupun email, pastikan kode tersebut tidak diketahui orang lain. Lebih lagi, jika Anda tidak pernah meminta (request) kode OTP ke penyedia layanan.

Namun, apabila Anda benar-benar menghadapi pembajakan OTP, maka segera hubungi call center resmi perusahaan atau penyedia jasa layanan transaksi online tersebut.

Gunakan Kanal Resmi Komunikasi Perusahaan

Cara paling aman untuk memastikan keabsahan informasi layanan transaksi online yang sedang digunakan adalah dengan menghubungi langsung kanal komunikasi resmi perusahaan atau penyedia jasa dan layanan transaksi online.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di tengah naiknya transaksi keuangan selama Ramadan dan Idulfitri, penting bagi masyarakat untuk mewaspadai berbagai potensi penipuan online yang kerap terjadi ketika berbelanja memenuhi keperlauan Idulfitri.

Menurut layanan keuangan digital Flip, dari keterangan resminya, Sabtu (30/4/2022), beberapa kasus penipuan daring mudah ditemui. Beberapa di antaranya penipuan undian menang THR, situs belanja online palsu, pinjaman online ilegal, bagi-bagi voucher belanja tiruan, munculnya akun-akun palsu menyerupai kanal resmi perusahaan, dan modus permintaan pembaruan data.

Berikut beberapa kiat dari Flip untuk mencegah terjadinya penipuan online:

Jangan Sembarang Klik Tautan Mencurigakan

Beberapa pihak tak bertanggung jawab biasanya memanfaatkan link atau tautan untuk melakukan penipuan, termasuk untuk kepentingan memperoleh transaksi uang maupun data pribadi.

Di momen seperti ini, tak jarang ditemui beberapa tautan palsu yang mengatasnamakan perusahaan untuk membagi-bagikan voucer belanja, THR, maupun doorprize Idulfitri.

Baca Juga:  Sebanyak 35 WNI di Luar Negeri Meninggal Positif Corona

Pelaku akan memberikan pesan yang menarik bagi korban dengan iming-iming mendapat manfaat tertentu apabila mengikuti prosedur masuk ke dalam tautan tersebut. Tidak hanya itu, tautan mencurigakan biasanya dibuat sekilas mirip dengan website atau tautan resmi perusahaan yang asli.

Oleh karena itu, sebelum Anda mengeklik tautan yang diterima, pastikan bahwa tautan itu resmi dari perusahaan. Selan itu, jangan sampai mudah tergiur dengan ajakan masuk ke link palsu yang berkedok hadiah ataupun pembaruan data pribadi.

Jangan Bagikan OTP

One Time Password (OTP) merupakan kode verifikasi atau kata sandi sebagai salah satu lapisan keamanan saat bertransaksi online. Mereka yang berniat mengambil alih akun seseorang atau bertransaksi dengan memanfaatkan aplikasi milik orang lain secara ilegal akan mencuri kode OTP yang kita terima.

Baca Juga:  Sempat Tak Nyaman dengan Pandangan Orang

Saat bertransaksi secara online dan menerima kode OTP resmi dari perusahaan, baik dari SMS maupun email, pastikan kode tersebut tidak diketahui orang lain. Lebih lagi, jika Anda tidak pernah meminta (request) kode OTP ke penyedia layanan.

Namun, apabila Anda benar-benar menghadapi pembajakan OTP, maka segera hubungi call center resmi perusahaan atau penyedia jasa layanan transaksi online tersebut.

Gunakan Kanal Resmi Komunikasi Perusahaan

Cara paling aman untuk memastikan keabsahan informasi layanan transaksi online yang sedang digunakan adalah dengan menghubungi langsung kanal komunikasi resmi perusahaan atau penyedia jasa dan layanan transaksi online.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari