PAYUNG SEKAKI (RIAUPOS.CO) – Masyarakat hingga kini masih belum membiarkan kontraktor proyek penggalian sistem penyediaan air minum (SPAM) di Jalan Pemuda untuk bekerja. Pantauan Riau Pos selama dua hari terakhir di lokasi, alat berat terlihat menganggur tanpa melakukan apa-apa.
Hal ini seiring belum bertemunya kata sepakat dari masyarakat dua kelurahan tersebut dengan kontraktor pemenang tender pembangunan SPAM tersebut.
Salah seorang tokoh pemuda Kelurahan Tampan Hadi Sumarlin menyebutkan, hingga Kamiskan situasi tersebut secara resmi kekepolisian setempat. Menurut Marlin, perwakilan masyarakat telah membuat surat keberatan terhadap proyek galian di Jalan Pemuda tersebut. Surat itu bahkan sudah diserahkan ke kepolisian setempat. "Perwakilan warga sudah menyerahkan surat keberatan atas proyek tersebut ke Polsek Payung Sekaki," kata Marlin.
Polisi Kawal Situasi Agar Kondusif
Dalam pada itu, Polsek Payung Sekaki memastikan akan memantau situasi di lapangan terkait penolakan proyek galian SPAM di Jalan Pemuda oleh masyarakat setempat.
Kapolsek Payung Sekaki Iptu Bayu Bayu Ramadhan Effendi menyebutkan, pihaknya akan terus mengawal dinamika tersebut sampai tuntas. Pihaknya berharap masyarakat dan perusahaan dapat menyelesaikan dinamika yang ada di lapangan dengan baik secara musyawarah. Sejauh ini menurutnya kondisi masih kondusif, namun pihaknya terus akan melakukan monitoring.
"Situasi kondusif dan kami tetap kawal agar situasi tetap kondusif. Dalam artian, proyek pemerintah tetap bisa berjalan, lalu apa yang masyarakat takutkan tidak terjadi serta apa yang masyarakatkan inginkan dapat diakomodir," sebut Iptu Bayu.
Kapolsek menyebutkan, pada Selasa (19/4) lalu telah dilakukan mediasi pertemuan antara kedua belah pihak, yaitu masyarakat dan pihak perusahaan di Kantor Lurah Tampan. Saat itu hadir Kapolsek hadir Humas PT Monhas Yudi, Manager Teknik PT PP Tirta Madani Lukman, Ketua LPM Tampan Irzal Ahmad Lurah Tampan Hermayeni SPd dan Perwakilan PDAM Tirta Siak Wan Kurniawan.
Sementara dari warga hadir para Ketua RT hingga RW se-Kelurahan Tampan.
"Waktu itu belum ada kata sepakat antara pihak kontraktor dan pihak warga. Hingga warga meminta menghentikan sementara pengerjaan galian di sepanjang Jalan Pemuda dan juga galian pipa di Jalan Mahardika yang telah selesai lakukan penimbunan dan perbaikan seperti semula," sebut Kapolsek.
Setelah pertemuan tersebut, pada Rabu (20/4) malam warga kembali bertemu dengan perwakilan perusahaan yang menjadi kontraktor proyek.
Pembicaraan juga kembali mandek, karena yang hadir bukanlah pimpinan atau setingkat pimpinan yang bisa mengambil keputusan ataupun kebijakan.
Adapun tuntutan warga, selain minta kepastian jalan dikembalikan pada situasi semua, juga meminta agar tumpukan tanah Bekas galian du bahu jalan agar dapat dirapikan kembali. Warga juga meminta agar jangan sampai terjadi penyumbatan pada saat pemasangan pipa PDAM di area saluran air atau drainase. Sementara untuk galian mulai dari Jembatan Jalan Pemuda sampai dengan Jalan Kayu Manis, warga meminta kontraktor untuk perbaikan satu jalur, dikarenakan jalan tersebut baru diaspal ulang dengan dana swadaya masyarakat.
Selain itu, warga juga menuntut agar perbaikan jalan harus dievaluasi menggunakan standar dan prosedur yang ada, hingga tidak menimbulkan kerusakan kembali di kemudian hari yang menimbulkan banyak lobang. Untuk tuntutan ini, warga menghadirkan ahli kontruksi jalan sendiri.(end)