JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Jumlah investor pasar modal tumbuh pesat. Sepanjang 2021, melonjak 93 persen menjadi 7,5 juta investor. Angka tersebut didominasi kalangan milenial dengan rentang usia 18-40 tahun.
Direktur Teknologi Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Fithri Hadi menuturkan, peningkatan jumlah investor tak lepas dari aplikasi IDX Virtual Trading yang dirilis 2020 lalu. Aplikasi tersebut ditujukan untuk investor atau calon investor yang ingin belajar dan latihan bertransaksi saham. Melalui edukasi, kualitas investor saham domestik akan meningkat. Dengan begitu, inklusi pasar modal dalam negeri juga ikut terkerek.
"Kami berharap semakin banyak calon investor muda yang memanfaatkan virtual trading sebagai sarana belajar dan edukasi. Juga lebih memotivasi generasi muda untuk memberikan energi baru bagi kemajuan pasar modal Indonesia termasuk ekonomi nasional," papar Fithri, Senin (18/4).
Melalui kampanye Sekolah Pasar Modal (SPM) di beberapa cabang IDX di Indonesia, PT Ajaib Sekuritas Asia (Ajaib) turut aktif menyosialisasikannya. Terutama kepada investor muda. Rangkaian aplikasi tersebut terdiri dari tiga kelompok. Yaitu, untuk belajar dan simulasi transaksi online, membuka rekening online, dan transaksi online.
Melalui kampanye itu, Direktur Utama Ajaib Anna Lora berharap dapat menyeimbangkan antara edukasi dengan pertumbuhan investor saham baru signifikan. Pihaknya juga terus bersinergi dengan BEI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk meningkatkan literasi keuangan. Menurut dia, sosialisasi dan edukasi keuangan, terutama investasi kepada generasi muda sangat penting. "Sehingga dapat semakin menumbuhkan semangat berinvestasi generasi muda di pasar modal serta menciptakan generasi yang lebih melek investasi," kata Anna.(han/dio/jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Jumlah investor pasar modal tumbuh pesat. Sepanjang 2021, melonjak 93 persen menjadi 7,5 juta investor. Angka tersebut didominasi kalangan milenial dengan rentang usia 18-40 tahun.
Direktur Teknologi Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Fithri Hadi menuturkan, peningkatan jumlah investor tak lepas dari aplikasi IDX Virtual Trading yang dirilis 2020 lalu. Aplikasi tersebut ditujukan untuk investor atau calon investor yang ingin belajar dan latihan bertransaksi saham. Melalui edukasi, kualitas investor saham domestik akan meningkat. Dengan begitu, inklusi pasar modal dalam negeri juga ikut terkerek.
- Advertisement -
"Kami berharap semakin banyak calon investor muda yang memanfaatkan virtual trading sebagai sarana belajar dan edukasi. Juga lebih memotivasi generasi muda untuk memberikan energi baru bagi kemajuan pasar modal Indonesia termasuk ekonomi nasional," papar Fithri, Senin (18/4).
Melalui kampanye Sekolah Pasar Modal (SPM) di beberapa cabang IDX di Indonesia, PT Ajaib Sekuritas Asia (Ajaib) turut aktif menyosialisasikannya. Terutama kepada investor muda. Rangkaian aplikasi tersebut terdiri dari tiga kelompok. Yaitu, untuk belajar dan simulasi transaksi online, membuka rekening online, dan transaksi online.
- Advertisement -
Melalui kampanye itu, Direktur Utama Ajaib Anna Lora berharap dapat menyeimbangkan antara edukasi dengan pertumbuhan investor saham baru signifikan. Pihaknya juga terus bersinergi dengan BEI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk meningkatkan literasi keuangan. Menurut dia, sosialisasi dan edukasi keuangan, terutama investasi kepada generasi muda sangat penting. "Sehingga dapat semakin menumbuhkan semangat berinvestasi generasi muda di pasar modal serta menciptakan generasi yang lebih melek investasi," kata Anna.(han/dio/jpg)