JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku kecewa, dengan aksi brutal sekelompok orang yang melakukan pengeroyokan terhadap Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando.
“Saya atas nama pemerintah menyayangkan apa yang menimpa saudara Ade Armando di akhir-akhir acara, di mana terjadi penganiayaan yang brutal,” ujar Mahfud dalam jumpa pers, Senin (12/4/2022).
Mahfud mengungkapkan, dirinya telah meminta kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk menangkap para pelaku tindak kekerasan terhadap Ade Armando tersebut.
“Saya juga sudah meminta kepada Polri agar siapa pun pelakunya, apa pun motifnya, apa pun afiliasi politiknya supaya ditindak tegas secara hukum. Karena kalau hal-hal seperti ini kita tolerir ini akan berbahaya bagi keberlangsungan negara kita,” katanya.
Mahfud menuturkan, dirinya sudah mendapatkan informasi dari pihak kepolisian, bahwa pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando sudah teridentifikasi. Maka semua oknum yang melakukan pengeroyokan tersebut harus mempertangungjawabkan perbuatannya.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Polri, bahwa pelaku-pelakunya sudah teridentifikasi dan diminta menyerahkan diri atau akan ditangkap kalau tidak menyerahkan diri,” ungkapnya.
“Karena kita sudah punya alat-alat yang lengkap untuk tahu apa itu drone, CCTV di berbagai sudut, sudah bisa diidentifikasi dengan tidak terlalu sulit siapa-siapa yang terlibat dalam tindakan kriminal itu,” tuturnya.
Diketahui, Dosen UI yang juga penggiat media sosial Ade Armando babak belur dihajar sekelompok orang di kawasan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022).
Ade mengaku tak berniat ikut dalam aksi unjuk rasa bersama mahasiswa. Namun, ia mendukung aspirasi Badan Eksekuitif Mahasisa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang menolak wacana penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan insiden pengeroyokan terhadap Ade Armando dilakukan bukan dari massa mahasiswa. Fadli menyebut Ade Armando dipukul hingga diinjak sampai mengalami luka-luka di bagian kepala.
Fadil menjelaskan, insiden pengeroyokan terhadap Ade Armando terjadi ketika mahasiswa mulai membubarkan diri atas aksi turun ke jalan di depan Gedung DPR RI. Dia menyebut saat itu ada massa aksi yang bukan mahasiswa tiba-tiba melakukan pemukulan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman