(RIAUPOS.CO) – KEPEDULIAN terhadap lingkungan tak hanya dilakukan oleh para penggiat lingkungan semata, melainkan bisa dilakukan oleh setiap orang. Apalagi dewasa ini banyak masyarakat yang enggan membantu lingkungan dengan mengurangi limbah plastik yang setiap hari kerap mengancam keselamatan lingkungan dan kesehatan masyarakat itu sendiri.
Pola inilah yang coba diubah oleh Lady Asia. Duta Lingkungan Pekanbaru Tahun 2021 dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru ini mulai menunjukkan aksi nyatanya dengan terus mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat sekitar untuk peduli terhadap lingkungan, salah satunya berupa diet kantong plastik.
Menurut Lady, sudah beberapa tahun terakhir pemerintahan Indonesia telah menerapkan program diet kantong plastik kepada seluruh ritail dan juga dunia usaha guna meminimalisir penggunaan kantong plastik yang kian masif di Indonesia.
Bahkan, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah aturan kantong plastik berbayar tetapi hingga kini langkah tersebut dirasa kurang efektif. ’’Mungkin susah untuk meninggalkan kebiasaan yang selama ini masyarakat kerap lakukan. Tetapi kita semua tidak boleh menyerah karena bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan kantong plastik itu sangat nyata bagi lingkungan dan kesehatan,’’ kata dia, Sabtu (26/2).
Lanjut Lady, bahaya yang dapat dirasakan selama masyarakat menggunakan kantong plastik salah satunya sulitnya limbah plastik dapat terurai dengan t anah seperti sampah lainnya. Bahkan limbah sampah plastik ini dapat mengotori habitat makhluk hidup lainnya dan merusak lingkungan serta ekosistem dan rantai makanan.
Selain itu, limbah kantong plastik juga memiliki bahaya berupa Polyethylene yang akan mengontaminasi tanah dan air yang merupakan tempat tumbuh-tumbuhan dan hewan hidup dan mendapatkan makanannya dan menyebabkan racun tersebut masuk ke dalam tubuh kita.
’’Kita harus mulai berpikir untuk tidak membuang sampah sembarangan karena sampah kita adalah tanggung jawab kita selain itu, kita harus biasakan memilah sampah berdasarkan jenisnya terlebih dahulu. Yaitu dengan memisahkan antara sampah anorganik dengan organik, dan biasakan diri dengan gaya hidup 3 R,” ajaknya.
Dirinya kini menggencarkan program kepedulian lingkungan dengan diet kantong plastik tersebut kepada sejumlah masyarakat dan juga siswa di sekolah dasar serta siswa menengah pertama di Kota Pekanbaru. Dengan mengedukasi serta memberikan contoh kepada masyarakat, dirinya berharap kepedulian terhadap lingkungan dapat dipupuk sejak dini sehingga generasi muda di Kota Pekanbaru dapat terus menularkan langkah baik dalam kepedulian lingkungan dalam setiap aktifitasnya.
Lanjut Lady, ada banyak cara agar masyarakat tidak terus ketergantungan terhadap penggunaan kantong plastik yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan. Diantaranya selalu membawa tas kanvas ke mana pun pergi sehingga tidak perlu lagi membungkus belanjaan dengan kantong plastik.
Bahkan kini, sudah banyak pilihan desain tas kanvas yang mudah dilipat sehingga mudah disimpan dan dibawa kemana saja. Tak hanya itu, disejumlah ritel komersil di Kota Pekanbaru saat ini sudah banyak yang mengeluarkan program mengurangi penggunakan kantong plastik sekali pakai untuk mengemas belanjaan pembelinya sehingga mau tidak mau masyarakat harus membeli tas kanvas dengan harga yang cukup lebih mahal dari kantong plastik.
Langkah selanjutnya, selalulah membawa peralatan makanan dan minuman sendiri. Saat ini sudah banyak tempat makanan dan botol minuman yang dapat digunakan berkali-kali saat bepergian keluar rumah. Bahkan, banyak gerai makan cepat saji yang sudah mengizinkan para konsumen nya untuk membawa sendiri peralatan makanan yang mereka miliki guna menghindar dari bakteri dan virus berbahaya yang terdapat pada wadah atau kemasan makanan yang dijual di pinggir jalan.
Langkah terakhir, mulailah untuk melakukan kegiatan Reuse Reduce Recycle (3R) yang dapat dilakukan di rumah, sekolah, kantor, ataupun di tempat-tempat umum lainnya. Seperti menggunakan sampah atau barang yang dapat digunakan kembali contohnya seperti menggunakan kaleng bekas untuk tempat pensil atau menggunakan botol plastik bekas untuk pot tanaman. Kemudian recyle berupa mendaur ulang sampah yang tidak terpakai lagi menjadi lebih bermanfaat seperti mengubah sampah organik menjadi kompos, dan sampah anorganik jadi kerajinan tangan contohnya sampah bungkus rinso, kopi kita jadikan tas belanja. (ali)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru