Laman bermain dan berkumpul. Di sinilah anak-anak muda Senapelan berkreasi bersama dalam seni dan karya. Laman Tuan Kadi yang menyimpan banyak cerita.
(RIAUPOS.CO) – LOKASINYA persis di tepi Sungai Siak. Selain ruang terbuka yang bersih, di beberapa bagiannya sangat nyaman untuk dijadikan tempat duduk dan santai. Ada juga panggung arena yang berada di tengah laman. Sungguh, sangat asyik untuk berbagai pertunjukan seni.
Di belakang panggung, ada Rumah Singgah Tuan Kadi yang sederhana namun megah. Rumah ini juga memiliki halaman, bersebelahan dengan laman yang memiliki panggung pertunjukan. Meski tak begitu luas, tapi ditumbuhi rumput hijau sehingga membuat suasana makin sejuk. Begitu juga dengan kolong rumah yang tinggi dan bersih, asyik juga jadi lokasi baca.
Rumah Tuan Kadi ini berlatar belakang Jembatan Siak III yang berwarna kuning dan megah, membentang di atas Sungai Siak. Sungai yang tenang ini selalu jadi tempat bermain terjun-terjunan anak-anak tempatan saat petang. Lokasi yang selalu ramai. Makin ramai ketika pertunjukan seni digelar di laman rumah tersebut.
Pergelaran seni di laman ini dilaksanakan setiap malam minggu. Semunya seni tradisi Melayu. Ada kompang festival, tembang Melayu, Tari Colek Sonde, Tari Mak Inang, Tari Serampang Dua Belas dan Musikalisasi Puisi. Laman ini menjadi pusat latihan sekaligus mengaplikasikan dari apa yang sudah mereka pelajari dalam latihan tersebut.
Anak-anak muda Pekanbaru, khususnya Kelurahan Kampung Bandar, Kecamaran Senapelan, memanfaatkan ruang ini sebagai pusat kesenian. Salah satunya Ruang Seni Kreatif Tuan Kadi (RSKTK) yang merupakan sanggar atau komunitas seni. Di dalamnya, anak-anak muda bejar seni tradisi Melayu dan langsung ditampilkan setiap malam Ahad. Merekalah yang membuat Laman Tuan Kadi ini semakin ramai dan meriah.
Bukan hanya tabuhan gendang dan musik yang membuat kawasan ini hilang ruang sunyi, tapi juga perlengkapan atau artistik panggung yang mereka gunakan. Kadang mereka menggunakan lampu penerang dari listrik, tapi kadang menggunakan lampu colok. Kerlap kerlip lampu colok yang memenuhi hampir seluruh ruang laman inilah yang membuat wajah Rumah Singgah Tuan Kadi semakin cerah. Begitu juga dengan halamannya yang semakin berwarna.
Ketua Ruang Kreatif Tuan Kadi, Rinaldi, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini untuk melestarikan budaya Melayu pada khususnya Pekanbaru dan pada umumnya Riau. Lebih khusus lagi untuk menjaga kekayaan kearifan lokal melalui seni budaya yang ada di Pekanbaru, terutama Kecamatan Senapelan.
‘’Senapelan ini sebagai cikal bakal Kota Pekanbaru. Semua kearifan lokal dan budaya yang ada di sini, inilah yang ingin kami lestarikan melalui seni. Maka, kegiatan yang kami beri nama Ruang Kreatif Tuan Kadi ini kami buat setiap malam Ahad . Banyak kesenian yang ditampilkan. Hal ini juga sebagai upaya kami mendekatkan kekayaan budaya Melayu kepada anak-anak muda,’’ kata Rinaldi.
Kegiatan ini baru dilaksanakan, tepatnya Sabtu malam (15/1). Pengisi Ruang Kreatif Tuan Kadi untuk kali pertama ini, banyak. Ada group kompang Senapelan, ada group Gadis Bandar Senapelan sebagai penari sonde, ada Musikalisasi seperti dari UNILAK, Tembang Melayu oleh budak cilik Anak Kampung Melayu Asli (Akamsi) Zamia Umairah, penari Mak Inang dan Serampang Dua Belas oleh Lurah Agro Wisata beserta Istri.
‘’Kami berharap kegiatan ini selalu mendapat dukungan dari banyak pihak. Datang meramaikan saja sudah sangat mendukung, apalagi jika turut mempromosikan. Tentu kami sangat bangga dan senang,’’ katanya.
Ruang kreatif ini didukung di antaranya, oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekanbaru, Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Camat Senapelan, Lurah Kampung Bandar, Insan Putera Pekanbaru (IPP), Akamsi (Anak Kampung Melayu Asli) dan tokoh masyarakat setempat.***
Laporan KUNNI MASROHANTI, Pekanbaru