Riyanti Ajak Masyarakat Tingkatkan Ekonomi dengan Shatinika Oil

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Saat ini, ada banyak cara untuk meningkatkan perekonomian keluarga, tanpa harus bekerja di kantor. Owner produk kesehatan Shatinika Oil, Riyanti SKep MARS mengajak masyarakat di seluruh Indonesia bergabung dengan Shatinika Oil.

 

- Advertisement -

"Apalagi di masa pandemi ini ekonomi turun drastis, tapi dengan berjualan online dan gabung di tim, kita tetap bisa menjaga agar dapur tetap mengepul," katanya, Jumat (7/1).

Riyanti menjelaskan, produk Shatinika Oil merupakan produk kombinasi antara lidah buaya (aloe vera) dengan virgin coconut oil (VCO) alias minyak kelapa murni. "Kita pabrik VCO-nya punya sendiri di Padang. Ini benar-benar curahan air kelapa, dibersihkan dan diproses dengan mesin sehingga langsung didapatkan minyak murni. Rumah produksinya ada di Pekanbaru," ucapnya.

- Advertisement -

Shatinika Oil adalah produk dengan beragam manfaat, seperti mengatasi rambut rontok, ketombe, mencegah kebotakan, kutu rambut, rambut kering, rambut rusak akibat pewarna. Selain itu produk ini juga bisa dimanfaatkan untuk memcegah stretch mark.

"Jadi untuk ibu hamil, atau remaja saat menstruasi, kadang terasa gatal, itu kalau digaruk bisa jadi strech mark. Bisa dipakaikan Shatinika Oil, cukup dioleskan," jelasnya.

Riyanti memaparkan, selain itu Shatinika Oil juga bisa digunakan untuk luka bakar, iritasi inflamasi, dan menghindari luka yang membekas. "Produk ini juga bisa untuk kulit kering selain wajah. Baik itu terkena AC, atau panas, bisa menjadi handbody," tuturnya.

Ia juga memastikan Shatinika Oil aman digunakan, karena telah mendapatkan izin edar. Ia juga telah memasarkan produk ini di berbagai daerah seperti di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bandung, Palembang, dan Pekanbaru.

Ia juga  mengajak masyarakat untuk bergabung menjadi reseller Shatinika Oil. Per produknya dibanderol seharga Rp50 ribu di area Sumatera, Rp55 ribu di area Jabodetabek, dan Rp60 ribu di luar area tersebut.

"Harga itu harga eceran. Kalau ingin menjadi reseller kami, dengan mengambil lebih banyak akan lebih murah. Contohnya, pembelian minimal 10 botol akan mendapatkan id card dan harga murah hanya Rp30 ribu per botol. Kami juga ada ada sistem reward," katanya.

Jika ingin menjadi reseller, masyarakat dari seluruh Indonesia dapat menghubungi Riyanti melalui 081292917014 atau melalui Facebook Shatinika.

"Jadi tujuan buka reseller ini membantu ekonomi masyarakat tanpa harus kerja kantoran.  Siapa saja boleh ikut," terangnya.

Sebelum menjadi owner Shatinika Oil, Riyanti pernah menjadi dosen Stikes Harapan Bunda Jakarta dan Stikes Ratu Pekanbaru. Ia juga pernah menjadi Owner Klinik Kecantikan & Produk Skincare C&D pada 2008-2015, trainer TKI asal Indonesia di Singapura, trainer medical representative produk Eticel di PT Surya Dermato Medica Laboratories.(anf/c)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Saat ini, ada banyak cara untuk meningkatkan perekonomian keluarga, tanpa harus bekerja di kantor. Owner produk kesehatan Shatinika Oil, Riyanti SKep MARS mengajak masyarakat di seluruh Indonesia bergabung dengan Shatinika Oil.

 

"Apalagi di masa pandemi ini ekonomi turun drastis, tapi dengan berjualan online dan gabung di tim, kita tetap bisa menjaga agar dapur tetap mengepul," katanya, Jumat (7/1).

Riyanti menjelaskan, produk Shatinika Oil merupakan produk kombinasi antara lidah buaya (aloe vera) dengan virgin coconut oil (VCO) alias minyak kelapa murni. "Kita pabrik VCO-nya punya sendiri di Padang. Ini benar-benar curahan air kelapa, dibersihkan dan diproses dengan mesin sehingga langsung didapatkan minyak murni. Rumah produksinya ada di Pekanbaru," ucapnya.

Shatinika Oil adalah produk dengan beragam manfaat, seperti mengatasi rambut rontok, ketombe, mencegah kebotakan, kutu rambut, rambut kering, rambut rusak akibat pewarna. Selain itu produk ini juga bisa dimanfaatkan untuk memcegah stretch mark.

"Jadi untuk ibu hamil, atau remaja saat menstruasi, kadang terasa gatal, itu kalau digaruk bisa jadi strech mark. Bisa dipakaikan Shatinika Oil, cukup dioleskan," jelasnya.

Riyanti memaparkan, selain itu Shatinika Oil juga bisa digunakan untuk luka bakar, iritasi inflamasi, dan menghindari luka yang membekas. "Produk ini juga bisa untuk kulit kering selain wajah. Baik itu terkena AC, atau panas, bisa menjadi handbody," tuturnya.

Ia juga memastikan Shatinika Oil aman digunakan, karena telah mendapatkan izin edar. Ia juga telah memasarkan produk ini di berbagai daerah seperti di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bandung, Palembang, dan Pekanbaru.

Ia juga  mengajak masyarakat untuk bergabung menjadi reseller Shatinika Oil. Per produknya dibanderol seharga Rp50 ribu di area Sumatera, Rp55 ribu di area Jabodetabek, dan Rp60 ribu di luar area tersebut.

"Harga itu harga eceran. Kalau ingin menjadi reseller kami, dengan mengambil lebih banyak akan lebih murah. Contohnya, pembelian minimal 10 botol akan mendapatkan id card dan harga murah hanya Rp30 ribu per botol. Kami juga ada ada sistem reward," katanya.

Jika ingin menjadi reseller, masyarakat dari seluruh Indonesia dapat menghubungi Riyanti melalui 081292917014 atau melalui Facebook Shatinika.

"Jadi tujuan buka reseller ini membantu ekonomi masyarakat tanpa harus kerja kantoran.  Siapa saja boleh ikut," terangnya.

Sebelum menjadi owner Shatinika Oil, Riyanti pernah menjadi dosen Stikes Harapan Bunda Jakarta dan Stikes Ratu Pekanbaru. Ia juga pernah menjadi Owner Klinik Kecantikan & Produk Skincare C&D pada 2008-2015, trainer TKI asal Indonesia di Singapura, trainer medical representative produk Eticel di PT Surya Dermato Medica Laboratories.(anf/c)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya