Jumat, 9 Mei 2025
spot_img

Satgas Covid-19 Diminta Optimalkan Tracing

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebagai salah satu indikator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), capaian tracing atau penelusuran kontak erat pasien positif Covid-19 di Kota Pekanbaru masih rendah. Satgas diminta tak kaku agar indikator ini tercapai. 

Karena tracing yang rendah, PPKM level 2 di Pekanbaru diperpanjang hingga 14 hari ke depan sejak 3 Januari lalu. Untuk mencapai PPKM level 1, tracing harus 1 berbanding 15, sementara di Pekanbaru baru menyentuh 1 berbanding 10. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, Satgas penganan Covid-19 hanya bisa mencapai tracing 1 banding 10 orang. Mereka harus mengejar target 1 banding 15 orang untuk bisa turun ke PPKM level 1.

Baca Juga:  Parkir Liar dan PKL Tak Jera

"Jadi satgas diminta agar tidak kaku. Saya sudah menginstruksikan kepada seluruh Puskesmas agar lebih gencar mencari keterangan kontak erat pasien positif tersebut," kata Zaini, Rabu (5/1). 

Menurutnya, tim tracing dari Satgas di lapangan yang bertugas tidak perlu kaku. Mereka jangan hanya melakukan tracing kepada keluarga dekat pasien positif saja. 

Tim juga bisa melakukan tracing di luar dari keluarga pasien. Seperti terhadap rekan kerja, warga sekitar tempat tinggal, atau tempat yang sering di kunjungi pasien positif."Jadi tidak dilakukan hanya terhadap keluarga saja. Bisa mencari kontak erat nya dari luar keluarga sebanyak 15 orang. Tim bisa mencari keterangan kemana saja pasien berkontak," terangnya. 

Baca Juga:  Bantu Warga Tak Mampu dengan Program Bedah Rumah

Selain itu, ada kendala yang ditemukan tim di lapangan. Warga yang kontak erat dengan terkonfirmasi Covid-19 juga tidak mau jujur. Padahal jika kedua belah pihak terbuka, tentu akan mempermudah kerja tim tracing guna mengambil langkah penanganan yang diperlukan.

Meski warga yang terpapar Covid-19 dan warga yang kontak tidak terbuka, namun Satgas Covid-19 tidak bisa memaksa mereka untuk memberikan informasi secara jujur.(ali/rio)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebagai salah satu indikator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), capaian tracing atau penelusuran kontak erat pasien positif Covid-19 di Kota Pekanbaru masih rendah. Satgas diminta tak kaku agar indikator ini tercapai. 

Karena tracing yang rendah, PPKM level 2 di Pekanbaru diperpanjang hingga 14 hari ke depan sejak 3 Januari lalu. Untuk mencapai PPKM level 1, tracing harus 1 berbanding 15, sementara di Pekanbaru baru menyentuh 1 berbanding 10. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, Satgas penganan Covid-19 hanya bisa mencapai tracing 1 banding 10 orang. Mereka harus mengejar target 1 banding 15 orang untuk bisa turun ke PPKM level 1.

Baca Juga:  Alumni K3 Universitas Hang Tuah Tersebar di Perusahaan, RS dan Industri

"Jadi satgas diminta agar tidak kaku. Saya sudah menginstruksikan kepada seluruh Puskesmas agar lebih gencar mencari keterangan kontak erat pasien positif tersebut," kata Zaini, Rabu (5/1). 

Menurutnya, tim tracing dari Satgas di lapangan yang bertugas tidak perlu kaku. Mereka jangan hanya melakukan tracing kepada keluarga dekat pasien positif saja. 

Tim juga bisa melakukan tracing di luar dari keluarga pasien. Seperti terhadap rekan kerja, warga sekitar tempat tinggal, atau tempat yang sering di kunjungi pasien positif."Jadi tidak dilakukan hanya terhadap keluarga saja. Bisa mencari kontak erat nya dari luar keluarga sebanyak 15 orang. Tim bisa mencari keterangan kemana saja pasien berkontak," terangnya. 

Baca Juga:  Tampil Flawless dengan Turkish Make Up look

Selain itu, ada kendala yang ditemukan tim di lapangan. Warga yang kontak erat dengan terkonfirmasi Covid-19 juga tidak mau jujur. Padahal jika kedua belah pihak terbuka, tentu akan mempermudah kerja tim tracing guna mengambil langkah penanganan yang diperlukan.

Meski warga yang terpapar Covid-19 dan warga yang kontak tidak terbuka, namun Satgas Covid-19 tidak bisa memaksa mereka untuk memberikan informasi secara jujur.(ali/rio)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebagai salah satu indikator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), capaian tracing atau penelusuran kontak erat pasien positif Covid-19 di Kota Pekanbaru masih rendah. Satgas diminta tak kaku agar indikator ini tercapai. 

Karena tracing yang rendah, PPKM level 2 di Pekanbaru diperpanjang hingga 14 hari ke depan sejak 3 Januari lalu. Untuk mencapai PPKM level 1, tracing harus 1 berbanding 15, sementara di Pekanbaru baru menyentuh 1 berbanding 10. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, Satgas penganan Covid-19 hanya bisa mencapai tracing 1 banding 10 orang. Mereka harus mengejar target 1 banding 15 orang untuk bisa turun ke PPKM level 1.

Baca Juga:  PSMTI Pekanbaru Gelar Perayaan Budaya Festival Duan Wu Jie 2022

"Jadi satgas diminta agar tidak kaku. Saya sudah menginstruksikan kepada seluruh Puskesmas agar lebih gencar mencari keterangan kontak erat pasien positif tersebut," kata Zaini, Rabu (5/1). 

Menurutnya, tim tracing dari Satgas di lapangan yang bertugas tidak perlu kaku. Mereka jangan hanya melakukan tracing kepada keluarga dekat pasien positif saja. 

Tim juga bisa melakukan tracing di luar dari keluarga pasien. Seperti terhadap rekan kerja, warga sekitar tempat tinggal, atau tempat yang sering di kunjungi pasien positif."Jadi tidak dilakukan hanya terhadap keluarga saja. Bisa mencari kontak erat nya dari luar keluarga sebanyak 15 orang. Tim bisa mencari keterangan kemana saja pasien berkontak," terangnya. 

Baca Juga:  Komisi II DPRD Pekanbaru Hearing bersama Bapenda

Selain itu, ada kendala yang ditemukan tim di lapangan. Warga yang kontak erat dengan terkonfirmasi Covid-19 juga tidak mau jujur. Padahal jika kedua belah pihak terbuka, tentu akan mempermudah kerja tim tracing guna mengambil langkah penanganan yang diperlukan.

Meski warga yang terpapar Covid-19 dan warga yang kontak tidak terbuka, namun Satgas Covid-19 tidak bisa memaksa mereka untuk memberikan informasi secara jujur.(ali/rio)

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari