JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pertarungan wajib untuk mempertahankan sabuk juara dunia kelas berat antara Tyson Fury vs Dillian Whyte, yang rencananya digelar Maret mendatang, kemungkinan besar batal. WBC sudah mengizinkan pihak Fury untuk mencari lawan lain.
WBC sendiri sudah menentukan bahwa Whyte adalah lawan wajib yang harus dihadapi Fury untuk mempertahankan gelarnya. Namun, saat ini, situasinya menjadi sangat sulit karena kubu Whyte meminta bayaran lebih besar dari yang bisa disepakati oleh kubu Fury.
"Mereka meminta USD 10 juta (Rp 142,5 miliar). Padahal kami sudah menggaransinya dengan bayaran USD 5,5 juta (Rp 71,2 miliar) plus dengan tambahan persentase sesuai aturan WBC," terang Promotor Fury, Bob Arum.
"Mereka meminta negosiasi dimulai dengan 8 digit, mereka minta 10 juta".
"Mereka ini terlalu serakah di tengah kondisi pandemi dimana orang-orang belum pasti bisa datang untuk nonton membeli tiket," tambahnya.
"Kami sudah berbicara dengan Mauricio Sulaiman (Presiden WBC) dan WBC tentang hal ini. Mereka mengatakan, permintaah pihak Whyte keterlaluan."
"Mereka juga meminta kami untuk mencari calon lawan lain dan boleh menggelar duel tanpa harus mempertahankan gelar," tegas Arum.
Whyte sendiri sedang dalam sengketa dengan WBC terkait bayaran pertarungan sebelumnya. Mereka sudah sampai di level pengadilan arbitrase yang sidangnya bakal digelar Maret atau April tahun depan.
Lalu siapa alternatif calon lawan Fury? Arum menyebutkan dua nama. Pertama adalah Andy Ruiz Jr. Itu jika pertarungan di Inggris mustahil digelar karena pembatasan Covid-19. Lalu mereka akan terbang ke Las Vegas, Nevada, untuk pertarungan tersebut.
Namun jika duel itu bisa digelar di Inggris, Arum menyebut Robert Helenius adalah lawan terbaik untuk duel "pulang kampung" setelah 2,5 tahun Fury tidak pernah bertarung di kandang.(jpg)