PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hanya berbekal alat tukang seadanya, warga di Jalan Murai Batu, Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya secara swadaya memperbaiki badan jalan yang mengalami kerusakan parah akibat kerap dilintasi kendaraan bertonase besar. Keputusan ini diambil masyarakat karena tidak adanya upaya dari Pemerintah Kota Pekanbaru untuk segera memperbaiki jalan yang sudah rusak cukup parah itu.
Pantauan Riau Pos, Senin (29/11) tampak sejumlah warga sekitar memecahkan batu bekas bangunan warga lainnya untuk ditimbun ke dalam lubang yang ada di badan jalan tersebut.
Sementara warga lainnya mengatur arus lalu lintas dengan sistem buka tutup agar pengendara yang melintas tidak terperosok ke dalam lubang yang tengah diperbaiki.
Tak hanya itu, sebagian warga lainnya meletakan kotak dengan bertuliskan sumbangan perbaikan badan jalan seikhlasnya kepada para pengendara yang melintas. Yang nantinya akan digunakan untuk membeli material untuk perbaikan badan jalan yang rusak lainnya.
Salah seorang warga Irwan mengatakan, perbaikan yang dilakukan oleh warga sudah berjalan beberapa hari terakhir. Hal ini dilakukan melihat banyak pengendara roda dua yang terjatuh akibat banyaknya lubang dibadan jalan alternatif tersebut.
Bahkan, badan jalan yang belum genap dua tahun diperbaiki oleh dinas terkait tersebut kini kondisinya sudah sangat memprihatinkan, di mana tanah di badan jalan sering mengalami penurunan sehingga pengendara mobil juga kerap terperosok kedalam jalan yang rusak.
"Kami tak mungkin diam saja melihat banyak pengendara motor khususnya ibu-ibu yang terjatuh karena menghindari lubang di badan jalan itu. Makanya kami lakukan perbaikan," kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Manaf, salah seorang warga yang turut melakukan perbaikan badan jalan. Menururnya, tak hanya kondisi badan jalan yang rusak di Jalan Murai Batu tersebut, tetapi minimnya lampu penerangan jalan di kawasan tersebut juga kerap menjadi alasan pengendara yang melintas terjatuh ke dalam semak-semak belukar yang ada di samping badan jalan untuk menghindari lubang.
Bahkan, pengendara dan warga sekitar hanya bisa mengandalkan lampu penerangan dari rumah-rumah warga yanga da di pinggir jalan tersebut untuk meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan.
"Rawan ya juga. Karena lampu jalan di sini kan tidak ada. Jadi banyak yang terperosok ke dalam lubang karena tidak mengetahui dan tidak mendapatkan penerangan di badan jalan alternatif itu," jelasnya.
Ia berharap setelah dilakukan perbaikan secara swadaya, pemerintah terkait bisa membantu para warga dan pengendara untuk memperbaiki badan jalan yang rusak secara permanen.
Sementara itu salah seorang pengendara motor Lubis mengatakan, dirinya tidak merasa keberatan dengan masyarakat yang meminta sumbangan kepada pengendara yang melintasi di jalan Murai Batu tersebut untuk membeli material dalam memperbaiki badan jalan yang rusak.
Apalagi lanjut dia, warga setempat tidak mematok harga dan hanya meminta bantuan seikhlasnya kepada pengendara yang melintas.
"Kami sering lewat sini. Kalau warga minta bantuan kepada pengendara yang sering lewat ya nggak masalah. Asalkan mereka benar-benar menggunakan uang tersebut untuk perbaikan badan jalan. Karena memang sudah sangat membahayakan jalan ini kalau dibiarkan tanpa ada perbaikan," imbuhnya.(lim)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota