Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Pertahankan Penurunan Kasus, Waspadai Libur Nataru

Pekanbaru (RIAUPOS.CO) Evaluasi penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada wilayah Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali terus dilakukan setiap pekan, meskipun periode PPKM kali ini masih akan berlanjut hingga 22 November 2021. Beberapa indikator pandemi memang terus konsisten mengalami perbaikan dari pekan sebelumnya, namun ada sedikit kenaikan dari sisi angka reproduksi kasus efektif di beberapa pulau.

Berdasarkan data per 14 November 2021, jumlah kasus aktif sebesar 9.018 kasus atau 0,2 persen dari total kasus, dan ini jauh lebih baik daripada rata-rata global yang sebesar 7,4 persen. Apabila dibandingkan dari kondisi puncak di 24 Juli 2021, maka persentasenya sudah turun -98,43 persen. Kasus konfirmasi harian rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 384 kasus dengan tren penurunan, data per 14 November sebanyak 399 kasus, atau sudah turun -99,4 persen dari situasi puncak 15 Juli 2021.

Secara nasional, persentase tingkat kesembuhan (recovery rate/RR) adalah 96,41 persen, tingkat kematian (case fatality rate/CFR) adalah 3,38 persen, dengan penurunan total kasus aktif adalah -97,59 persen. Angka reproduksi kasus efektif (Rt) Covid-19 Indonesia mengalami sedikit peningkatan dari 0,95 (pada 5 November 2021) menjadi 0,96 (pada 11 November 2021), namun masih di bawah 1,00 (terkendali). 

Baca Juga:  PPKM, Kampus Boleh Tatap Muka

“Potensi peningkatan kasus, walaupun kecil akan terus dimonitor dan diwaspadai oleh pemerintah,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Ratas Evaluasi PPKM, Senin (15/11).

Menko Airlangga melanjutkan, arahan Presiden Jokowi untuk harus terus memperhatikan kunjungan warga negara asing ke Indonesia.“Tingkat kasus di negara lain juga harus terus dimonitor sebelum membuka (kunjungan dari dan ke) negara-negara lain. Kalau untuk persiapan libur Nataru, akan didalami kembali seminggu ke depan, sebelum diumumkan ke masyarakat,” ucapnya.                                                                                                               

Baca Juga:  Panitia Pastikan Reuni 212 Siap Digelar

Dilihat dari jumlah kasus aktif di luar Jawa-Bali, per 14 November 2021 sebesar 4.339 kasus atau 0,31 persen dari total kasus, atau sudah menurun -98,0 persen dari puncaknya di 6 Agustus 2021. Kasus Konfirmasi Harian rata-rata 7 hari (7DMA) per 14 November 2021 sebesar 135 kasus, dengan tren penurunan sebanyak 117 kasus.

Kasus kematian (CFR) per 14 November 2021 berjumlah 7 kasus dengan total 43.522 kematian (CFR 3,12 persen). Tingkat kesembuhan (RR) harian per 14 November bertambah 191 orang dengan total 1.345.623 orang (RR 96,57 persen). “Tren penurunan cukup konsisten untuk kasus konfirmasi harian dan jumlah kasus aktif di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali,” ujar Menko Airlangga.

Sementara itu, realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 12 November 2021 mencapai Rp483,91 triliun atau 65,0 persen dari pagu Rp744,77 triliun. Jika dilihat per klaster, maka realisasinya adalah Rp129,30 triliun (60,1 persen) dari sektor kesehatan, realisasi klaster Perlinsos sebesar Rp139,04 triliun (74,5 persen).(ifr)

Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru

Pekanbaru (RIAUPOS.CO) Evaluasi penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada wilayah Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali terus dilakukan setiap pekan, meskipun periode PPKM kali ini masih akan berlanjut hingga 22 November 2021. Beberapa indikator pandemi memang terus konsisten mengalami perbaikan dari pekan sebelumnya, namun ada sedikit kenaikan dari sisi angka reproduksi kasus efektif di beberapa pulau.

Berdasarkan data per 14 November 2021, jumlah kasus aktif sebesar 9.018 kasus atau 0,2 persen dari total kasus, dan ini jauh lebih baik daripada rata-rata global yang sebesar 7,4 persen. Apabila dibandingkan dari kondisi puncak di 24 Juli 2021, maka persentasenya sudah turun -98,43 persen. Kasus konfirmasi harian rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 384 kasus dengan tren penurunan, data per 14 November sebanyak 399 kasus, atau sudah turun -99,4 persen dari situasi puncak 15 Juli 2021.

- Advertisement -

Secara nasional, persentase tingkat kesembuhan (recovery rate/RR) adalah 96,41 persen, tingkat kematian (case fatality rate/CFR) adalah 3,38 persen, dengan penurunan total kasus aktif adalah -97,59 persen. Angka reproduksi kasus efektif (Rt) Covid-19 Indonesia mengalami sedikit peningkatan dari 0,95 (pada 5 November 2021) menjadi 0,96 (pada 11 November 2021), namun masih di bawah 1,00 (terkendali). 

Baca Juga:  MPR Desak Pemerintah RI Evakuasi WNI di Cina

“Potensi peningkatan kasus, walaupun kecil akan terus dimonitor dan diwaspadai oleh pemerintah,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Ratas Evaluasi PPKM, Senin (15/11).

- Advertisement -

Menko Airlangga melanjutkan, arahan Presiden Jokowi untuk harus terus memperhatikan kunjungan warga negara asing ke Indonesia.“Tingkat kasus di negara lain juga harus terus dimonitor sebelum membuka (kunjungan dari dan ke) negara-negara lain. Kalau untuk persiapan libur Nataru, akan didalami kembali seminggu ke depan, sebelum diumumkan ke masyarakat,” ucapnya.                                                                                                               

Baca Juga:  Pagi Ini, 60 Hotspot Terdeteksi di Riau

Dilihat dari jumlah kasus aktif di luar Jawa-Bali, per 14 November 2021 sebesar 4.339 kasus atau 0,31 persen dari total kasus, atau sudah menurun -98,0 persen dari puncaknya di 6 Agustus 2021. Kasus Konfirmasi Harian rata-rata 7 hari (7DMA) per 14 November 2021 sebesar 135 kasus, dengan tren penurunan sebanyak 117 kasus.

Kasus kematian (CFR) per 14 November 2021 berjumlah 7 kasus dengan total 43.522 kematian (CFR 3,12 persen). Tingkat kesembuhan (RR) harian per 14 November bertambah 191 orang dengan total 1.345.623 orang (RR 96,57 persen). “Tren penurunan cukup konsisten untuk kasus konfirmasi harian dan jumlah kasus aktif di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali,” ujar Menko Airlangga.

Sementara itu, realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 12 November 2021 mencapai Rp483,91 triliun atau 65,0 persen dari pagu Rp744,77 triliun. Jika dilihat per klaster, maka realisasinya adalah Rp129,30 triliun (60,1 persen) dari sektor kesehatan, realisasi klaster Perlinsos sebesar Rp139,04 triliun (74,5 persen).(ifr)

Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari