PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Seiring terus meningkatnya curah hujan di Riau. Tiga daerah di Riau melaporkan sudah terjadi banjir meksipun belum meluas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Riau, M Edy Afrizal melalui Kepala Bidang Kedaruratan, Jim Gafur mengatakan, tiga daerah yang sudah melaporkan terjadi banjir yakni Kota Pekanbaru, Kota Dumai dan Kabupaten Indragiri Hulu.
"Saat ini tiga daerah di Provinsi Riau sudah dilanda banjir. Ketiga daerah itu Kabupaten Indragiri Hulu, Kota Dumai dan Pekanbaru," katanya.
Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan membahas penetapan status siaga bencana alam banjir dan longsor tingkat Provinsi Riau tahun 2021. Hal tersebut agar penangangan banjir bisa lebih optimal lagi.
"Besok (hari ini, red) kami akan melakukan rapat membahas mengenai banjir. Termasuk membahas rencana penetapan status siaga bencana alam banjir dan longsor," ujarnya.
Jim Gafur mengatakan, untuk menetapkan status siaga banjir dan longsor tingkat provinsi, maka syaratnya harus ada dua daerah yang terlebih dahulu menetapkan status siaga.
"Sekarang sudah dua daerah yang menetapkan status siaga banjir dan longsor, yakni Kabupaten Pelalawan dan Kampar. Itu sudah bisa menjadi pedoman kita untuk menetapkan status siaga banjir dan longsor tingkat provinsi," jelasnya.
Jim menambahkan, dalam rapat tersebut pihaknya akan melibatkan BPBD kabupaten/kota, dan instansi terkait lainnya, seperti TNI/Polri, Basarnas dan Dinas Sosial.
"Nanti saat rapat kita mendengar laporan kabupaten/kota seperti apa terkait banjir ini. Kalau memang kita harus tetapkan status, maka akan segera kita tetapkan," paparnya.
Sebagai bentuk antisipasi, pihaknya juga sudah melakukan pemetaan daerah yang rawan terjadi bencana. Untuk daerah rawan banjir, seperti di Kabupaten Kampar, Pelalawan, Kuantan Singingi, Kota Dumai dan Indragiri Hulu.
"Namun tidak menutup kemungkinan banjir bisa terjadi di Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu. Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota se-Riau. Hal tersebut agar pihak BPBD kabupaten/kota juga melakukan persiapan," katanya.
Selain berkoordinasi dengan pihak BPBD kabupaten/kota, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak PLTA Koto Panjang untuk mengetahui perkembangan ketinggian air. Karena saat ini curah hujan di Provinsi Sumatera Barat juga cukup tinggi.
"Jika di Sumatera Barat curah hujan sudah cukup tinggi dan pintu air PLTA Koto Panjang sudah mulai dibuka, maka daerah sekitar itulah yang perlu diwaspadai," sebutnya.(sol)