SIAK (RIAUPOS.CO) – Bupati Siak Alfedri menyebutkan koperasi dan UMKM saat ini dihadapkan dengan tantangan Covid-19, demografi dan revolusi industri 4.0. Diupayakan bagimana ke depan koperasi mengakses dan berbasis teknologi.
Tantangan ini sudah berjalan 2 tahun, namun tetap eksis. Pemerintah telah merumuskan pengembangan ekonomi, khususnya urusan koperasi yang sudah tertuang lewat RPJMD yang akan di perdakan.
Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-74 tingkat Kabupaten Siak berlangsung di lapangan sepakbola Kampung Berumbung Baru, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Senin (11/10) siang. "Lima tahun mendatang koperasi harus berkontribusi terhadap pendapatan domestik bruto minimal 5,5 persen. Ada 500 koperasi di Indonesia yang akan menjadi koperasi modern," kata Bupati Alfedri.
Untuk mewujudkan hal itu, sekaligus rebranding koperasi sebagai entitas bisnis yang moderen di masa mendatang, yang memberikan kontribusi dan kompetitif, pemerintah menerapkan langkah-langkah strategi dalam pengembangan Koperasi, di antaranya melakukan transportasi kelembagaan usaha bisnis koperasi.
Pemerintah juga memberikan dukungan regulasi seperti Undang Undang Cipta Kerja. Pemerintah juga menginginkan transportasi bisnis khusus pada usaha produktif yang sifatnya simpan pinjam.
"Koperasi usaha simpan pinjam, ke depan menjadi fokus pemerintah, bagaimana ke depan produktif seperti lembaga bank," terang Bupati Alfedri.
Pemerintah juga mendukung inovasi digitalisasi salah satunya dengan peluncuran aplikasi. Sekarang eranya jualan online, ada beberapa koperasi sudah ada menjual dan pemesanan lewat online. "Sekali lagi saya berkomitmen akan menciptakan 1.000 UMKM itu sudah kami mulai 2020," terang Bupati Alfedri.
Dalam mengurangi angka kemiskinan, Bupati Alfedri menyampaikan sasaran program UMKM untuk keluarga kurang mampu ini. Untuk 1.800 keluarga yang tergabung dalam PKH. Hari ini peluncuran untuk UMKM, melalui sumber pembiayaan dari Dana Desa, Baznas dan APBD. Yang dibantu apa usahanya, atau sesuai produk unggulan desanya, satu desa satu produk. "Selanjutnya kami akan rapat bersama Forum CSR, minta kepada perusahaan yang memiliki program untuk diarahkan mengurangi angka kemiskinan," ungkap Bupati Alfedri.
Saat ini Kabupaten Siak terdapat 300 koperasi, sementara yang aktif hanya berjumlah 184 koperasi, yang tidak aktif sebanyak 116 koperasi.(ifr)