PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Total luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau sejak awal Januari hingga September mencapai 1.286,25 hektare (Ha). Karhutla tersebut terjadi di 11 kabupaten/kota yang ada di Riau.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal melalui Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan Jim Gafur mengatakan, Kabupaten Bengkalis menjadi daerah yang paling banyak ditemukan Karhutla pada tahun ini.
"Karhutla di Bengkalis hingga saat ini mencapai 382,67 hektare. Kemudian Dumai 169,94 hektare, Indragiri Hilir 164,5 hektare, Rokan Hilir 140,2 hektare, Siak 106,86 hektare, Pelalawan 80,75 hektare, Kampar 58,45 hektare, Rokan Hulu 58 hektare, Indragiri Hulu 54,88 hektare, Meranti 53 hektare dan Pekanbaru 17 hektare," katanya.
Sementara itu, dari 12 kabupaten/kota yang ada di Riau, hingga saat ini hanya Kabupaten Kuantan Singingi yang tidak terjadi Karhutla. Karena itu pihaknya berharap pemerintah daerah setempat dan yang lainnya dapat terus meningkatkan kewaspadaan.
"Karhutla banyak terjadi di daerah pesisir Riau, karena memang lokasi itu banyak terdapat lahan gambut," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini sudah tidak lagi ada titik Karhutla di Riau. Sejumlah daerah yang sebelumnya sempat ditemukan kebakaran lahan seluruhnya sudah berhasil dipadamkan oleh petugas gabungan.
"Terakhir kemarin petugas melakukan pemadaman di daerah Bengkalis," sebutnya.
Dipaparkan Jim, saat ini lokasi lahan yang terbakar tersebut sudah berhasil dipadamkan oleh petugas. Sehingga di Riau tidak lagi ada titik Karhutla yang masih berkobar. Pihaknya berharap tidak lagi ada titik api baru yang muncul.
Apalagi dengan akan masuknya musim penghujan yang diprediksi akan masuk pada November-Desember ini menjadikan potensi Karhutla di Riau semakin kecil.
"Mudah-mudahan jangan sampai ada Karhutla, apalagi cuaca di Riau sekarang juga sedang dalam masa transisi dari kemarau ke penghujan, curah hujan juga sudah mulai meningkat," katanya.(sol)