Jumat, 22 November 2024

Akhirnya PSM Rengkuh Piala Indonesia

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketika pertandingan sudah memasuki menit-menit terakhir, pelatih PSM Makassar Darije Kalezic lebih sering mengajak suporter untuk bersuara lebih kencang memberikan semangat. Sebab, pasukannya di lapangan hanya menunggu beberapa menit untuk menuju gelar.

Dan, akhirnya Kalezic bisa lega. Wasit Fariq Hitaba akhirnya meniup peluit panjang. Para pemain PSM langsung merayakannya. Begitu pula dengan suporter yang gegap gempita di tribun Stadion Andi Mattalatta, Makassar. Tuan rumah baru saja menjuarai Kratingdaeng Piala Indonesia.

- Advertisement -

Klub berjuluk Ayam Jantan dari Timur itu meraih gelar itu setelah menang 2-0 atas Persija dalam leg kedua final. Aaron Evans membuka keunggulan PSM pada menit ketiga dan Zulham Zamrun menggandakannya pada menit ke-49. Mereka pun unggul agregat 2-1 atas Persija.

Baca Juga:  Isyaratkan Perang Terbuka

Kemenangan yang membuat berakhir sudah penantian panjang PSM untuk kembali berpesta juara. Kali terakhir mereka melakukannya 19 tahun lalu tatkala menjuarai Liga Indonesia. Setelah dalam dua musim terakhir selalu nyaris juara di Liga 1, akhirnya trofi mereka dapatkan di Kratingdaeng Piala Indonesia. Mereka seperti terkena kutukan nyaris juara. Tapi, kini sudah berakhir.

PSM lebih dominan dalam menyerang. Tercatat, mereka punya 16 kali tembakan dan delapan di antaranya tepat ke arah gawang. Berbeda dengan Persija yang hanya mampu mengoleksi enam tembakan. Situasi Persija memang lebih sulit lagi setelah hanya bermain 10 orang di lapangan.

- Advertisement -

Penyebabnya, Sandi Sute diusir dari lapangan akibat melanggar M. Arfan pada menit ke-33. Itu adalah kartu kuning keduanya. Dalam laga tadi, wasit memang mengobral kartu. Para pemain Persija mendapatkan enam kartu kuning plus satu kartu merah.
”Persija banyak mendapat kartu kuning untuk menghentikan kami. Bahkan, mereka juga mendapat kartu merah. Itu membuat mereka sedikit lemah,” kata Kalezic setelah pertandingan.

Baca Juga:  Lolos Dramatis,  Rose Sebut Gladbach Pantas Kalah dari Madrid

Di sisi lain, pelatih Persija Julio Banuelos tidak menyalahkan pasukannya atas kegagalan itu. Pelatih asal Spanyol itu memuji pasukannya yang bermain cukup baik. ”Beginilah final seharusnya,” katanya. Kini, dia meminta para pemain Persija untuk lebih fokus kepada Liga 1.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketika pertandingan sudah memasuki menit-menit terakhir, pelatih PSM Makassar Darije Kalezic lebih sering mengajak suporter untuk bersuara lebih kencang memberikan semangat. Sebab, pasukannya di lapangan hanya menunggu beberapa menit untuk menuju gelar.

Dan, akhirnya Kalezic bisa lega. Wasit Fariq Hitaba akhirnya meniup peluit panjang. Para pemain PSM langsung merayakannya. Begitu pula dengan suporter yang gegap gempita di tribun Stadion Andi Mattalatta, Makassar. Tuan rumah baru saja menjuarai Kratingdaeng Piala Indonesia.

- Advertisement -

Klub berjuluk Ayam Jantan dari Timur itu meraih gelar itu setelah menang 2-0 atas Persija dalam leg kedua final. Aaron Evans membuka keunggulan PSM pada menit ketiga dan Zulham Zamrun menggandakannya pada menit ke-49. Mereka pun unggul agregat 2-1 atas Persija.

Baca Juga:  Nagelsmann Dipersiapkan Tottenham untuk Gantikan Mourinho 

Kemenangan yang membuat berakhir sudah penantian panjang PSM untuk kembali berpesta juara. Kali terakhir mereka melakukannya 19 tahun lalu tatkala menjuarai Liga Indonesia. Setelah dalam dua musim terakhir selalu nyaris juara di Liga 1, akhirnya trofi mereka dapatkan di Kratingdaeng Piala Indonesia. Mereka seperti terkena kutukan nyaris juara. Tapi, kini sudah berakhir.

- Advertisement -

PSM lebih dominan dalam menyerang. Tercatat, mereka punya 16 kali tembakan dan delapan di antaranya tepat ke arah gawang. Berbeda dengan Persija yang hanya mampu mengoleksi enam tembakan. Situasi Persija memang lebih sulit lagi setelah hanya bermain 10 orang di lapangan.

Penyebabnya, Sandi Sute diusir dari lapangan akibat melanggar M. Arfan pada menit ke-33. Itu adalah kartu kuning keduanya. Dalam laga tadi, wasit memang mengobral kartu. Para pemain Persija mendapatkan enam kartu kuning plus satu kartu merah.
”Persija banyak mendapat kartu kuning untuk menghentikan kami. Bahkan, mereka juga mendapat kartu merah. Itu membuat mereka sedikit lemah,” kata Kalezic setelah pertandingan.

Baca Juga:  PSG Tawarkan 110 Juta Euro untuk Vinicius, Madrid: No!

Di sisi lain, pelatih Persija Julio Banuelos tidak menyalahkan pasukannya atas kegagalan itu. Pelatih asal Spanyol itu memuji pasukannya yang bermain cukup baik. ”Beginilah final seharusnya,” katanya. Kini, dia meminta para pemain Persija untuk lebih fokus kepada Liga 1.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari