Kamis, 31 Juli 2025

Lahan Kosong Dekat Terminal BRPS Terbakar

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Bermodal ember bekas cat dengan diikatkan tali, anggota TNI berupaya memadamkan api yang membakar lahan kosong di sekitar waduk Terminal Banda Raya Payung Sekaki (BRPS) di Jalan Air Hitam, Pekanbaru, Selasa (6/8). Lokasi ini pada, Ahad (4/8/2019) lalu, sempat terbakar juga dan telah dipadamkan oleh satuan satgas.

Pantauan riaupos.co, sejumlah anggota TNI terlihat bolak balik dari parit untuk mengambil air dan menyiramkan ke titik api yang membakar lahan seluas kurang lebih dua hektare itu. Sekitar pukul 13.26 WIB, petugas TNI dan Damkar Pekanbaru pun masih berupaya memadamkan api.

"Kejadian Ahad (4/8/2019) lalu. Ada ibu-ibu bakar sampah terus jadi tidak terkendali," papar Serka Adeng Suyatna, Dansub Satgas Kodim 03/01 Pekanbaru.

Baca Juga:  PSMTI Riau Kumpulkan 415 Kantong Darah

Ia mengakui sempat kesulitan alat dalam pemadaman api. Namun akhirnya kobaran api yang membakar lahan gambut tersebut berhasil dikendalikan.

"Kami TNI tidak memiliki alat, kami berupaya memadamkan alat seadanya menggunakan ember untuk mengambil air parit," terangnya.

Sementara itu, anggota Damkar Pekanbaru, Bayo, mengatakan, satu unit mobil pemadam kebakaran dengan kapasitas menampung air hingga empat ribu kubik diturunkan. Jika menggunakan dengan kecepatan tinggi maksimal air akan bertahan hingga setengah jam. "Pengisiannya hanya 15 menit," singkatnya.

Tinggal tak jauh dari lokasi kebakaran, Subekti (57) mengatakan, kebakaran di wilayah tersebut  baru pertama kali terjadi. Sejak empat tahun ia tinggal di area tersebut. "Baru ini kejadian kebakaran," ungkapnya.

Baca Juga:  Polresta dan CDN Peduli Keselamatan Berkendara

Ia memperkirakan kejadian kebakaran bermula dua hari lalu. Tim Satgas telah memadamkan api, namun tidak sempurna sehingga api kembali muncul. "Lantaran panas juga. Kemarin sudah mulai muncul asap-asap gitu. Tadi pagi keluar api lagi," ceritanya.
 

Ia berharap kejadian kebakaran bisa diminimalisir ataupun segera dituntaskan. Pasalnya, kabut asap tidak hanya menganggu, tetapi membahayakan kesehatan masyarakat. "Terutama anak-anak lebih rentan terhadap penyakit," pungkasnya.(*1)
 
Editor: Deslina

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Bermodal ember bekas cat dengan diikatkan tali, anggota TNI berupaya memadamkan api yang membakar lahan kosong di sekitar waduk Terminal Banda Raya Payung Sekaki (BRPS) di Jalan Air Hitam, Pekanbaru, Selasa (6/8). Lokasi ini pada, Ahad (4/8/2019) lalu, sempat terbakar juga dan telah dipadamkan oleh satuan satgas.

Pantauan riaupos.co, sejumlah anggota TNI terlihat bolak balik dari parit untuk mengambil air dan menyiramkan ke titik api yang membakar lahan seluas kurang lebih dua hektare itu. Sekitar pukul 13.26 WIB, petugas TNI dan Damkar Pekanbaru pun masih berupaya memadamkan api.

"Kejadian Ahad (4/8/2019) lalu. Ada ibu-ibu bakar sampah terus jadi tidak terkendali," papar Serka Adeng Suyatna, Dansub Satgas Kodim 03/01 Pekanbaru.

Baca Juga:  PTM 100 Persen Berlanjut Pekan Depan

Ia mengakui sempat kesulitan alat dalam pemadaman api. Namun akhirnya kobaran api yang membakar lahan gambut tersebut berhasil dikendalikan.

"Kami TNI tidak memiliki alat, kami berupaya memadamkan alat seadanya menggunakan ember untuk mengambil air parit," terangnya.

- Advertisement -

Sementara itu, anggota Damkar Pekanbaru, Bayo, mengatakan, satu unit mobil pemadam kebakaran dengan kapasitas menampung air hingga empat ribu kubik diturunkan. Jika menggunakan dengan kecepatan tinggi maksimal air akan bertahan hingga setengah jam. "Pengisiannya hanya 15 menit," singkatnya.

Tinggal tak jauh dari lokasi kebakaran, Subekti (57) mengatakan, kebakaran di wilayah tersebut  baru pertama kali terjadi. Sejak empat tahun ia tinggal di area tersebut. "Baru ini kejadian kebakaran," ungkapnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Lagi, Pemko Janjikan Bus TMP Beroperasi Senin

Ia memperkirakan kejadian kebakaran bermula dua hari lalu. Tim Satgas telah memadamkan api, namun tidak sempurna sehingga api kembali muncul. "Lantaran panas juga. Kemarin sudah mulai muncul asap-asap gitu. Tadi pagi keluar api lagi," ceritanya.
 

Ia berharap kejadian kebakaran bisa diminimalisir ataupun segera dituntaskan. Pasalnya, kabut asap tidak hanya menganggu, tetapi membahayakan kesehatan masyarakat. "Terutama anak-anak lebih rentan terhadap penyakit," pungkasnya.(*1)
 
Editor: Deslina
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Bermodal ember bekas cat dengan diikatkan tali, anggota TNI berupaya memadamkan api yang membakar lahan kosong di sekitar waduk Terminal Banda Raya Payung Sekaki (BRPS) di Jalan Air Hitam, Pekanbaru, Selasa (6/8). Lokasi ini pada, Ahad (4/8/2019) lalu, sempat terbakar juga dan telah dipadamkan oleh satuan satgas.

Pantauan riaupos.co, sejumlah anggota TNI terlihat bolak balik dari parit untuk mengambil air dan menyiramkan ke titik api yang membakar lahan seluas kurang lebih dua hektare itu. Sekitar pukul 13.26 WIB, petugas TNI dan Damkar Pekanbaru pun masih berupaya memadamkan api.

"Kejadian Ahad (4/8/2019) lalu. Ada ibu-ibu bakar sampah terus jadi tidak terkendali," papar Serka Adeng Suyatna, Dansub Satgas Kodim 03/01 Pekanbaru.

Baca Juga:  Melalui Kuasa Hukum, UAS Sampaikan 8 Poin Terkait Perceraiannya

Ia mengakui sempat kesulitan alat dalam pemadaman api. Namun akhirnya kobaran api yang membakar lahan gambut tersebut berhasil dikendalikan.

"Kami TNI tidak memiliki alat, kami berupaya memadamkan alat seadanya menggunakan ember untuk mengambil air parit," terangnya.

Sementara itu, anggota Damkar Pekanbaru, Bayo, mengatakan, satu unit mobil pemadam kebakaran dengan kapasitas menampung air hingga empat ribu kubik diturunkan. Jika menggunakan dengan kecepatan tinggi maksimal air akan bertahan hingga setengah jam. "Pengisiannya hanya 15 menit," singkatnya.

Tinggal tak jauh dari lokasi kebakaran, Subekti (57) mengatakan, kebakaran di wilayah tersebut  baru pertama kali terjadi. Sejak empat tahun ia tinggal di area tersebut. "Baru ini kejadian kebakaran," ungkapnya.

Baca Juga:  Batasi PTM Hanya 33 Persen

Ia memperkirakan kejadian kebakaran bermula dua hari lalu. Tim Satgas telah memadamkan api, namun tidak sempurna sehingga api kembali muncul. "Lantaran panas juga. Kemarin sudah mulai muncul asap-asap gitu. Tadi pagi keluar api lagi," ceritanya.
 

Ia berharap kejadian kebakaran bisa diminimalisir ataupun segera dituntaskan. Pasalnya, kabut asap tidak hanya menganggu, tetapi membahayakan kesehatan masyarakat. "Terutama anak-anak lebih rentan terhadap penyakit," pungkasnya.(*1)
 
Editor: Deslina

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari