PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Riau mencatat ada total 62.689 hektare lahan sawah yang tersebar di kabupaten/kota di Riau. Namun hasil panennya baru mampu memenuhi sebesar 24 persen kebutuhan warga Riau.
Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Riau, Syahfalefi melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Wisnu Handana mengatakan, meskipun lahan yang tersedia cukup luas, namun hasil panen beras yang dihasilkan belum dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Riau.
''Berdasarkan data BPS jumlah penduduk Riau mencapai 6,39 juta jiwa. Sedangkan kebutuhan akan beras 571.216 ton. Sementara hasil panen di Riau hanya mencapai 139.130 ton beras,'' ujarnya, Kamis (19/8).
Lebih lanjut dikatakannya, produktivitas lahan yang ada dinilai sudah cukup bagus.
Di mana setiap hektare dapat menghasilkan 3,76 ton. Namun, memang masih belum cukup memenuhi kebutuhan hingga 100 persen. Malahan, untuk lahan yang satu tahun dua kali tanam, baru bisa memenuhi kebutuhan hingga 50 persen. ''Untuk menutupi kekurangan sudah kita rancang kerja sama antar daerah. Ini dilakukan juga agar tidak terjadi lonjakan harga. Walaupun kurang secara faktual Riau juga suplay ke Kepri dan Sumut, untuk itulah perlu kerja sama antar daerah. Mudah-mudahan bisa segera disepakati MoU-nya,'' katanya.
Wisnu mengatakan, sejauh ini Pemerintah Provinsi Riau sudah menargetkan minimal hasil panen dapat memenuhi kebutuhan hingga 50 persen hingga 2024 mendatang. Untuk mewujudkan target tersebut saat ini pihaknya tengah menggali terobosan potensi padi lahan kering (padi Gogo).
''Saat ini sedang kita persiapkan varietas unggul lokal padi gogonya. Kita berharap 2022 sudah dapat dilepas oleh Menteri Pertanian,'' ujarnya.(sol)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Riau mencatat ada total 62.689 hektare lahan sawah yang tersebar di kabupaten/kota di Riau. Namun hasil panennya baru mampu memenuhi sebesar 24 persen kebutuhan warga Riau.
Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Riau, Syahfalefi melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Wisnu Handana mengatakan, meskipun lahan yang tersedia cukup luas, namun hasil panen beras yang dihasilkan belum dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Riau.
- Advertisement -
''Berdasarkan data BPS jumlah penduduk Riau mencapai 6,39 juta jiwa. Sedangkan kebutuhan akan beras 571.216 ton. Sementara hasil panen di Riau hanya mencapai 139.130 ton beras,'' ujarnya, Kamis (19/8).
Lebih lanjut dikatakannya, produktivitas lahan yang ada dinilai sudah cukup bagus.
- Advertisement -
Di mana setiap hektare dapat menghasilkan 3,76 ton. Namun, memang masih belum cukup memenuhi kebutuhan hingga 100 persen. Malahan, untuk lahan yang satu tahun dua kali tanam, baru bisa memenuhi kebutuhan hingga 50 persen. ''Untuk menutupi kekurangan sudah kita rancang kerja sama antar daerah. Ini dilakukan juga agar tidak terjadi lonjakan harga. Walaupun kurang secara faktual Riau juga suplay ke Kepri dan Sumut, untuk itulah perlu kerja sama antar daerah. Mudah-mudahan bisa segera disepakati MoU-nya,'' katanya.
Wisnu mengatakan, sejauh ini Pemerintah Provinsi Riau sudah menargetkan minimal hasil panen dapat memenuhi kebutuhan hingga 50 persen hingga 2024 mendatang. Untuk mewujudkan target tersebut saat ini pihaknya tengah menggali terobosan potensi padi lahan kering (padi Gogo).
''Saat ini sedang kita persiapkan varietas unggul lokal padi gogonya. Kita berharap 2022 sudah dapat dilepas oleh Menteri Pertanian,'' ujarnya.(sol)