PELALAWAN (RIAUPOS.CO) – Kelurahan Pangkalan Lesung memiliki potensi wisata alam berupa tempat pemandian air panas, yang menjadi salah satu destinasi wisata. Selain itu, Pangkalan Lesung juga memiliki potensi sektor perikanan terutama ikan air tawar sehingga menarik perhatian untuk mengolah hasil perikanan tersebut menjadi lebih bernilai.
Salah satu alternatif makanan yang bisa dilakukan adalah olahan dari ikan berupa nuget dan bakso siap saji. Selasa (30/7), Tim Pengabdian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau yang diketuai oleh Dr Trisla Warningsih SPi MSi dengan beranggotakan Ir Kusai MSi, Dr Zulkarnain SPi MSi, Lamun Bathara SPi MSi dan Isma Mulyani SPi MSi bersama tim kukerta melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Pangkalan Lesung.
Tujuan untuk memberdayakan masyarakat di Kelurahan Pangkalan Lesung, Pelalawan agar dapat mengolah hasil perikanan menjadi olahan yang variatif dan siap saji. Namun tetap sehat untuk dikonsumsi keluarga karena dikreasikan dengan berbagai jenis sayur dan ikan. Diharapkan ini bisa dijual di kawasan wisata sehingga menjadi mata pencaharian alternatif masyarakat.
Pelatihan ini disambut baik Lurah Pangkalan Lesung Asmaini SE. Saat pelatihan juga diserahkan bantuan peralatan pembuatan nuget dan bakso yang diterima oleh Ketua PKK Kelurahan Pangkalan Lesung Yunita Indriani. Pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK Kelurahan Pangkalan Lesung.
Sementara itu, Ketua Tim kegiatan ini Dr Trisla Warningsih SPi MSi mengatakan dari pelatihan ini diharapkan masyarakat Kelurahan Pangkalan Lesung mendapatkan kemampuan dan keterampilan dalam pembuatan nuget dan bakso berbahan dasar ikan yang bernilai gizi tinggi. "Target pemasaran dari hasil olahan berbahan dasar ikan ini adalah pengunjung yang sedang berwisata, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah tersebut," ujarnya.
Diharapkan pelatihan olahan berbahan dasar ikan ini menjadi produk yang dapat diolah sendiri maupun dikembangkan untuk usaha lanjutan ke depannya.(*1/ifr)
Editor: Arif Oktafian
PELALAWAN (RIAUPOS.CO) – Kelurahan Pangkalan Lesung memiliki potensi wisata alam berupa tempat pemandian air panas, yang menjadi salah satu destinasi wisata. Selain itu, Pangkalan Lesung juga memiliki potensi sektor perikanan terutama ikan air tawar sehingga menarik perhatian untuk mengolah hasil perikanan tersebut menjadi lebih bernilai.
Salah satu alternatif makanan yang bisa dilakukan adalah olahan dari ikan berupa nuget dan bakso siap saji. Selasa (30/7), Tim Pengabdian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau yang diketuai oleh Dr Trisla Warningsih SPi MSi dengan beranggotakan Ir Kusai MSi, Dr Zulkarnain SPi MSi, Lamun Bathara SPi MSi dan Isma Mulyani SPi MSi bersama tim kukerta melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Pangkalan Lesung.
- Advertisement -
Tujuan untuk memberdayakan masyarakat di Kelurahan Pangkalan Lesung, Pelalawan agar dapat mengolah hasil perikanan menjadi olahan yang variatif dan siap saji. Namun tetap sehat untuk dikonsumsi keluarga karena dikreasikan dengan berbagai jenis sayur dan ikan. Diharapkan ini bisa dijual di kawasan wisata sehingga menjadi mata pencaharian alternatif masyarakat.
Pelatihan ini disambut baik Lurah Pangkalan Lesung Asmaini SE. Saat pelatihan juga diserahkan bantuan peralatan pembuatan nuget dan bakso yang diterima oleh Ketua PKK Kelurahan Pangkalan Lesung Yunita Indriani. Pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK Kelurahan Pangkalan Lesung.
- Advertisement -
Sementara itu, Ketua Tim kegiatan ini Dr Trisla Warningsih SPi MSi mengatakan dari pelatihan ini diharapkan masyarakat Kelurahan Pangkalan Lesung mendapatkan kemampuan dan keterampilan dalam pembuatan nuget dan bakso berbahan dasar ikan yang bernilai gizi tinggi. "Target pemasaran dari hasil olahan berbahan dasar ikan ini adalah pengunjung yang sedang berwisata, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah tersebut," ujarnya.
Diharapkan pelatihan olahan berbahan dasar ikan ini menjadi produk yang dapat diolah sendiri maupun dikembangkan untuk usaha lanjutan ke depannya.(*1/ifr)
Editor: Arif Oktafian