Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Petani Karet Tolak Bantuan Pusat

MERANTI (RIAUPOS.CO) — Petani karet asal Kabupaten Kepulauan Meranti berbondong-bondong menolak bantuan pemerintah pusat melalui program replanting. Padahal, dari total  20.701 hektare luas perkebunan karet di Kepulauan Meranti, 80 persen di antaranya sudah  tidak produktif. 

Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura Kepulauan Meranti, Tengku Efendi kepada Riau Pos, Ahad (4/8)  mengatakan, program itu mesti dilaksanakan mengingat hanya 20 persen total kebun karet di daerah tersebut yang produktif.

“Jadi untuk memaksimalkan produksi karet di Meranti, kita telah menerima bantuan dari program replanting dari pemerintah pusat seluas 200 hektar tahun ini,” ujarnya.

Namun untuk melaksanakan program tersebut, banyak petani  daerah ini tidak mau tanaman karetnya diremajakan. Alasannya tidak memiliki penghasilan lain saat peremajaan berlangsung.

Baca Juga:  KLHK Masih Tindaklanjuti Tumpahan CPO

Untuk mengurai masalah itu, ia mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan setempat untuk melakukan pendekatan dalam memberikan pemahaman kepada penerima.

“Ini yang masih menjadi persoalan kita untuk memaksimalkan program peremajaan. Agar bisa berjalan tentunya membutuhkan bantuan dari seluruh kades dan camat,” sebutnya.

Selain itu ia juga akan berupaya menyelaraskan program replanting dengan program produk hortikultura, sehingga bisa menjadi solusi bagi petani agar tetap bisa mendapatkan penghasilan selain kebun  karet yang mereka nantikan.

“Jadi, seluruh kelompok tani yang mendapatkan program replanting juga akan mendapatkan program tanaman jenis hortikultura yang masa panennya hanya tiga sampai empat bulan saja. Sambil menunggu bibit karet membesar hingga menghasilkan, petani tetap bisa mendapatkan penghasilan dari produk hortikultura seperti lengkuas, jahe dan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga:  Hiii...Guru Ini Tak Sadar di Helm yang Dipakainya Ada Ular Berbisa

Kepala Bidang Perkebunan, Syafril menyebutkan program replanting karet setiap tahunnya dialokasikan pemerintah pusat, termasuk juga program perluasan.(*4)

MERANTI (RIAUPOS.CO) — Petani karet asal Kabupaten Kepulauan Meranti berbondong-bondong menolak bantuan pemerintah pusat melalui program replanting. Padahal, dari total  20.701 hektare luas perkebunan karet di Kepulauan Meranti, 80 persen di antaranya sudah  tidak produktif. 

Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura Kepulauan Meranti, Tengku Efendi kepada Riau Pos, Ahad (4/8)  mengatakan, program itu mesti dilaksanakan mengingat hanya 20 persen total kebun karet di daerah tersebut yang produktif.

- Advertisement -

“Jadi untuk memaksimalkan produksi karet di Meranti, kita telah menerima bantuan dari program replanting dari pemerintah pusat seluas 200 hektar tahun ini,” ujarnya.

Namun untuk melaksanakan program tersebut, banyak petani  daerah ini tidak mau tanaman karetnya diremajakan. Alasannya tidak memiliki penghasilan lain saat peremajaan berlangsung.

- Advertisement -
Baca Juga:  Hasil Studi Terbaru, Vaksin Sinovac Berhasil Tekan Jumlah Pasien Parah dan Mutasi Virus

Untuk mengurai masalah itu, ia mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan setempat untuk melakukan pendekatan dalam memberikan pemahaman kepada penerima.

“Ini yang masih menjadi persoalan kita untuk memaksimalkan program peremajaan. Agar bisa berjalan tentunya membutuhkan bantuan dari seluruh kades dan camat,” sebutnya.

Selain itu ia juga akan berupaya menyelaraskan program replanting dengan program produk hortikultura, sehingga bisa menjadi solusi bagi petani agar tetap bisa mendapatkan penghasilan selain kebun  karet yang mereka nantikan.

“Jadi, seluruh kelompok tani yang mendapatkan program replanting juga akan mendapatkan program tanaman jenis hortikultura yang masa panennya hanya tiga sampai empat bulan saja. Sambil menunggu bibit karet membesar hingga menghasilkan, petani tetap bisa mendapatkan penghasilan dari produk hortikultura seperti lengkuas, jahe dan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga:  KLHK Masih Tindaklanjuti Tumpahan CPO

Kepala Bidang Perkebunan, Syafril menyebutkan program replanting karet setiap tahunnya dialokasikan pemerintah pusat, termasuk juga program perluasan.(*4)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari