Sabtu, 23 November 2024
spot_img

“Digembok”

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Mumun baru saja menikah dengan Uki. Mereka pun tinggal berdua di rumah kontrakan.

Tak seperti banyangan Mumun, ternyata rumah kontrakan itu terlihat  sumpek, lembab, dan menyeramkan.

"Mas, kalau ibu tahu kita tinggal di sini, gimana? Dulu kan Mas janji bilang sama ibu  kita tinggal di rumah yang bagus, tidak seperti ini," tanya Mumun sambil cemberut.

"Ya, ini kan hanya untuk sementara saja, Dek. Kalau ada rezeki, kita pindah. Ini hanya sementara," jawab Uki menenangkan.

Suatu hari, ibu Mumun pun datang ke tempat mereka. Dan ia kaget melihat tempat tinggal putrinya.

"Waduh…! Kok kalian tinggal di sini? Apa nggak ada tempat yang lebih bagus lagi?" tanyanya prihatin.

Baca Juga:  Kebijakan Relaksasi Pajak Dinilai Positif

Meng-copy paste jawaban suaminya, Mumun pun berusaha menenangkan ibunya.

"Di sini hanya sementara kok, Bu. Nanti kalau ada rezeki kami pindah ke rumah yang lebih bagus lagi," ujar Mumun.

"Ya sudah kalau begitu," kata ibunya.

‘’Tapi, kalau sudah punya anak satu, langsung "digembok" saja sampai kamu punya rumah sendiri," katanya ibunya kemudian.

Mumun pun bingung.

"Waduh…! Kok digembok sih, Bu?" tanya Mumun.

Uki yang mengerti maksud ibu mertuanya itu hanya tersenyum melihat keluguan istrinya.

"Ya ampun, Mun, Mun…. Maksud "digembok" itu bukan rumah ini, tapi punya anaknya cukup satu saja dulu," sebut ibunya sambil geleng-geleng kepala.(dof)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Mumun baru saja menikah dengan Uki. Mereka pun tinggal berdua di rumah kontrakan.

Tak seperti banyangan Mumun, ternyata rumah kontrakan itu terlihat  sumpek, lembab, dan menyeramkan.

- Advertisement -

"Mas, kalau ibu tahu kita tinggal di sini, gimana? Dulu kan Mas janji bilang sama ibu  kita tinggal di rumah yang bagus, tidak seperti ini," tanya Mumun sambil cemberut.

"Ya, ini kan hanya untuk sementara saja, Dek. Kalau ada rezeki, kita pindah. Ini hanya sementara," jawab Uki menenangkan.

- Advertisement -

Suatu hari, ibu Mumun pun datang ke tempat mereka. Dan ia kaget melihat tempat tinggal putrinya.

"Waduh…! Kok kalian tinggal di sini? Apa nggak ada tempat yang lebih bagus lagi?" tanyanya prihatin.

Baca Juga:  KPU Hanya Hadirkan Satu Saksi Ahli

Meng-copy paste jawaban suaminya, Mumun pun berusaha menenangkan ibunya.

"Di sini hanya sementara kok, Bu. Nanti kalau ada rezeki kami pindah ke rumah yang lebih bagus lagi," ujar Mumun.

"Ya sudah kalau begitu," kata ibunya.

‘’Tapi, kalau sudah punya anak satu, langsung "digembok" saja sampai kamu punya rumah sendiri," katanya ibunya kemudian.

Mumun pun bingung.

"Waduh…! Kok digembok sih, Bu?" tanya Mumun.

Uki yang mengerti maksud ibu mertuanya itu hanya tersenyum melihat keluguan istrinya.

"Ya ampun, Mun, Mun…. Maksud "digembok" itu bukan rumah ini, tapi punya anaknya cukup satu saja dulu," sebut ibunya sambil geleng-geleng kepala.(dof)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari