Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Pemerintah Baru Bisa Penuhi 30 Persen Keperluan Vaksin

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 21,2 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac sampai di Indonesia, Selasa (27/7). Ini kedatangan yang terbesar sejauh ini. Meski bahan baku terus berdatangan, stok vaksin di Tanah Air hanya 30 persen dari target. Hingga kemarin, total vaksin Covid-19 dari seluruh jenis vaksin yang didatangkan pemerintah berjumlah 173,1 juta dosis.

Juru Bicara terkait Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, jumlah tersebut merupakan vaksin jadi maupun bahan baku atau bulk. Sehingga perlu diolah lagi. Diprediksi jumlah vaksin siap jadinya hanya 151,9 juta dosis. “Di Juni ini beberapa daerah mengeluh belum bisa melakukan vaksinasi karena vaksinnya belum dikirim dari pusat," ujarnya Selasa (27/7).

Jumalah 151,9 juta dosis vaksin yang dimiliki hanya 30 persen dari kebutuhan nasional. Secara keseluruhan jumlah vaksin yang diperlukan adalah 462 juta dosis. 462 juta dosis ini tidak bisa dipenuhi secara cepat karena kedatangan bahan baku bertahap hingga Desember. Selain itu pengolahan juga bertahap.  Distribusinya pun akhirnya bertahap. “Akhirnya vaksinasi ini harus dilakukan sesuai prioritas," bebernya.

Prioritas yang dimaksud Nadia adalah kelompok rentan didahulukan untuk vaksinasi. Pada akhir Juni lalu, pemerintah sebenarnya pernah mencapai target vaksinasi hingga 1,5 juta dosis per hari. Target Presiden Joko Widodo pun pada Juni dan Juli bisa imunisasi Covid-19  sebanyak 1 juta orang. Namun, pada Juli target ini sulit tercapai. Nadia beralasan, pemerintah fokus dengan meningkatkan kasus pada minggu pertama hingga ketiga Juli. “Sehingga fokus kami menurunan laju penularan terlebih dahulu," katanya.

Baca Juga:  Akses WhatsApp Dibatasi, Warganet Ramai-ramai Pakai VPN

Pada kesempatan lain, Koordinator Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartanto menjelaskan pemerintah selalu memastikan keamanan, kualitas, dan khasiat vaksin yang diberikan kepada masyarakat. Dia menjabarkan, vaksin Covid-19 di Indonesia selalu atas rekomendasi BPOM dan ITAGI.

“Perlu ditekankan kembali, vaksinasi merupakan salah satu strategi untuk melawan Covid-19," ujar Menko Perekonomian itu. Untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok diperlukan 208 juta penduduk Indonesia yang tervaksin.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan mereka juga berupaya supaya program vaksinasi Covid-19 di Indonesia berjalan lancar. Di antaranya dengan melibatkan para penyuluh agama. ’’Penyuluh agama kami minta agar intensifkan edukasi vaksinasi dan pencegahan Covid-19 kepada umat beragama,’’ katanya, Selasa  (27/7).

Zainut mengatakan edukasi dari penyuluh agama tersebut sangat penting. Sebab vaksinasi di tengah pandemi Covid-19 sejalan dengan ajaran agama. Dengan demikian diharapkan kesediaan masyarakat untuk ikut vaksinasi semakin meningkat. Menurut ini penting, sebab berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia (IPI), masih ada sekitar 41 persen masyarakat yang enggan ikut vaksinasi.

Baca Juga:  Oknum Wartawan Jadi Kurir Narkoba Senilai Rp15,6 Miliar

Di tengah masih adanya silang pendapat soal vaksinasi Covid-19 di masyarakat, edukasi tentang pentingnya keikutsertaan vaksinasi sangat penting.  ’’Sebaran kasus Covid-19 masih tinggi. Perlu edukasi secara intensif oleh semua pihak, tidak terkecuali penyuluh agama,’’ katanya.

Zainut mengatakan sesuai dengan arahan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, penyuluh agama juga berada di garda terdepan. Sebab mereka sehari-hari bersentuhan langsung dengan masyarakat. Khusus kepada para penyuluh agama Islam, dia berharap edukasi pentingnya ikut vaksinasi Covid-19 diharapkan ikut melibatkan para tokoh agama.

Selain itu juga melibatkan tokoh masyarakat hingga pengurus majelis taklim yang selama ini menjadi mitra penyuluh agama Islam. Menurut Zainut rata-rata para penyuluh agama Islam memiliki hubungan baik dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Selain itu mereka juga memiliki binaan majelis taklim. ’’Bahkan tidak hanya satu. Bisa empat sampai lima majelis taklim,’’ tutur politisi PPP itu.

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 21,2 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac sampai di Indonesia, Selasa (27/7). Ini kedatangan yang terbesar sejauh ini. Meski bahan baku terus berdatangan, stok vaksin di Tanah Air hanya 30 persen dari target. Hingga kemarin, total vaksin Covid-19 dari seluruh jenis vaksin yang didatangkan pemerintah berjumlah 173,1 juta dosis.

Juru Bicara terkait Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, jumlah tersebut merupakan vaksin jadi maupun bahan baku atau bulk. Sehingga perlu diolah lagi. Diprediksi jumlah vaksin siap jadinya hanya 151,9 juta dosis. “Di Juni ini beberapa daerah mengeluh belum bisa melakukan vaksinasi karena vaksinnya belum dikirim dari pusat," ujarnya Selasa (27/7).

- Advertisement -

Jumalah 151,9 juta dosis vaksin yang dimiliki hanya 30 persen dari kebutuhan nasional. Secara keseluruhan jumlah vaksin yang diperlukan adalah 462 juta dosis. 462 juta dosis ini tidak bisa dipenuhi secara cepat karena kedatangan bahan baku bertahap hingga Desember. Selain itu pengolahan juga bertahap.  Distribusinya pun akhirnya bertahap. “Akhirnya vaksinasi ini harus dilakukan sesuai prioritas," bebernya.

Prioritas yang dimaksud Nadia adalah kelompok rentan didahulukan untuk vaksinasi. Pada akhir Juni lalu, pemerintah sebenarnya pernah mencapai target vaksinasi hingga 1,5 juta dosis per hari. Target Presiden Joko Widodo pun pada Juni dan Juli bisa imunisasi Covid-19  sebanyak 1 juta orang. Namun, pada Juli target ini sulit tercapai. Nadia beralasan, pemerintah fokus dengan meningkatkan kasus pada minggu pertama hingga ketiga Juli. “Sehingga fokus kami menurunan laju penularan terlebih dahulu," katanya.

- Advertisement -
Baca Juga:  2 Tips Sehat dari Priyanka Chopra

Pada kesempatan lain, Koordinator Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartanto menjelaskan pemerintah selalu memastikan keamanan, kualitas, dan khasiat vaksin yang diberikan kepada masyarakat. Dia menjabarkan, vaksin Covid-19 di Indonesia selalu atas rekomendasi BPOM dan ITAGI.

“Perlu ditekankan kembali, vaksinasi merupakan salah satu strategi untuk melawan Covid-19," ujar Menko Perekonomian itu. Untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok diperlukan 208 juta penduduk Indonesia yang tervaksin.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan mereka juga berupaya supaya program vaksinasi Covid-19 di Indonesia berjalan lancar. Di antaranya dengan melibatkan para penyuluh agama. ’’Penyuluh agama kami minta agar intensifkan edukasi vaksinasi dan pencegahan Covid-19 kepada umat beragama,’’ katanya, Selasa  (27/7).

Zainut mengatakan edukasi dari penyuluh agama tersebut sangat penting. Sebab vaksinasi di tengah pandemi Covid-19 sejalan dengan ajaran agama. Dengan demikian diharapkan kesediaan masyarakat untuk ikut vaksinasi semakin meningkat. Menurut ini penting, sebab berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia (IPI), masih ada sekitar 41 persen masyarakat yang enggan ikut vaksinasi.

Baca Juga:  Sempat Makan Sop Ikan di Batam, Nurdin Basirun Disergap KPK di Tanjungpinang

Di tengah masih adanya silang pendapat soal vaksinasi Covid-19 di masyarakat, edukasi tentang pentingnya keikutsertaan vaksinasi sangat penting.  ’’Sebaran kasus Covid-19 masih tinggi. Perlu edukasi secara intensif oleh semua pihak, tidak terkecuali penyuluh agama,’’ katanya.

Zainut mengatakan sesuai dengan arahan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, penyuluh agama juga berada di garda terdepan. Sebab mereka sehari-hari bersentuhan langsung dengan masyarakat. Khusus kepada para penyuluh agama Islam, dia berharap edukasi pentingnya ikut vaksinasi Covid-19 diharapkan ikut melibatkan para tokoh agama.

Selain itu juga melibatkan tokoh masyarakat hingga pengurus majelis taklim yang selama ini menjadi mitra penyuluh agama Islam. Menurut Zainut rata-rata para penyuluh agama Islam memiliki hubungan baik dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Selain itu mereka juga memiliki binaan majelis taklim. ’’Bahkan tidak hanya satu. Bisa empat sampai lima majelis taklim,’’ tutur politisi PPP itu.

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari