PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Beberapa hari jelang Hari Raya Iduladha 1442 H, sejumlah pedagang kambing kurban mengeluh penurunan omzet hingga mencapai 70 persen. Apalagi selama pandemi Covid-19 yang telah berjalan selama dua tahun.
Pantauan Riau Pos, Jumat (16/7), tempat usaha dadakan yang dibangun oleh penjual kambing kurban di sejumlah jalan protokol di Kota Bertuah terlihat sepi pembeli. Di Jalan Arifin Achmad tak jauh dari simpang Jalan Rambutan, seorang pedagang kambing kurban duduk menunggu calon pembeli.
Sugito, nama penjual kambing itu mengaku, penurunan penjualan kambing kurban miliknya terjadi senjak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia dan Kota Pekanbaru. Disebutkannya, penurunan bisa mencapai 70 persen lebih.
“Susah kami jual sekarang. Ini saja baru laku tiga ekor saja,” ucapnya.
Ia menambahkan, saat ini ia hanya menyediakan sebanyak 35 ekor kambing. Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah lebih sedikit setengahnya.
“Dulu saya stok 70 ekor, tapi nggak laku semua. Hanya 35 ekor saja. Nah sekarang masih sepi juga,” katanya lagi.
Meski sepi, Sugito mengaku tidak menurunkan harga kambingnya. Ia menjual berkisar Rp1,6 juta hingga Rp2,5 juta. ‘’Kambingnya dibeli di daerah Sumatera Utara,’’ sebutnya.
Sementara itu, Wahyu salah seorang pembeli kambing kurban mengaku keberadaan pedagang kambing kurban di jalan protokol ini sangat membantu dirinya selaku pembeli yang tak punya waktu mencari hewan kurban untuk Iduladha.
Apalagi harga jual yang ditawarkan oleh pedagang kambing di jalan protokol dengan diperternakannya masih relatif sama. “Kalau buat saya asal mereka jaga kebersihan sih nggak masalah, ya. Apalagi ini harga jual sama. Malah kambing kita pun bisa langsung diantarkan ke tempat pemotongan,” ucapnya.(ayi)