PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Walau pandemi Covid-19 belum berakhir, PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai afiliasi dari Subholding Gas PT PGN Tbk tetap berkomitmen menjalankan pekerjaan konstruksi proyek. Hal itu sejalan dengan arahan pemerintah bahwa kegiatan konstruksi proyek strategis harus tetap berjalan. Komitmen Pertagas diwujudkan dengan memastikan proyek pipa minyak Rokan berjalan sesuai target.
Manager Communication, Relations & CSR Pertagas, Elok Riani Ariza menyampaikan, PT Pertamina Gas (Pertagas) terus berupaya agar proyek strategis nasional ini dapat rampung tepat waktu. "Hingga akhir Juni, progres konstruksi sudah mencapai 71,33 persen,’’ ujar Elok, Senin (5/7).
Selain mengejar target konstruksi, aspek keselamatan tentunya tetap menjadi perhatian utama. Proyek yang dimulai pada first welding di 10 September 2020 ini telah berhasil melewati 2.181.751 jam kerja aman hingga per tanggal 25 Juni 2021.
Proyek konstruksi dan pengadaan pipa minyak sepanjang kurang lebih 367 km tersebut melewati lima kabupaten/kota, 14 kecamatan dan 38 desa/kelurahan. "Kami berharap proyek ini membawa dampak positif terhadap pembangunan wilayah Riau pada umumnya dan mampu berkontribusi secara nyata bagi peningkatan kapasitas SDM dan transfer knowledge di daerah yang dilewati pipa pada khususnya," ungkap Elok.
Senada diungkapkan oleh Bupati Rokan Hilir, Afrizal Sintong saat menerima kunjungan Direktur Infrastruktur & Teknologi PT PGN Achmad Muchtasyar dan Direktur Teknik dan Operasi Pertagas Rosa Permata Sari di kantor Bupati Rokan Hilir, Kota Bagansiapiapi. Bupati berpesan agar proyek Rokan dapat mengikutsertakan kemampuan lokal baik tenaga kerja maupun kontraktor lokal.
Menjawab aspirasi dari pemerintah daerah, proyek pipa minyak Rokan telah menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 76 persen dari total 2.404 tenaga kerja. Pipa minyak Rokan berpotensi mengangkut minyak kurang lebih 200 – 265 ribu barel per hari (bph) dan ditargetkan akan komersial pada awal tahun 2022.
Proyek ini merupakan salah satu proyek energi terbesar yang diharapkan dapat mampu mendukung ketahanan energi dan berkontribusi positif pada peningkatan perekonomian nasional.(ifr/rio)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Walau pandemi Covid-19 belum berakhir, PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai afiliasi dari Subholding Gas PT PGN Tbk tetap berkomitmen menjalankan pekerjaan konstruksi proyek. Hal itu sejalan dengan arahan pemerintah bahwa kegiatan konstruksi proyek strategis harus tetap berjalan. Komitmen Pertagas diwujudkan dengan memastikan proyek pipa minyak Rokan berjalan sesuai target.
Manager Communication, Relations & CSR Pertagas, Elok Riani Ariza menyampaikan, PT Pertamina Gas (Pertagas) terus berupaya agar proyek strategis nasional ini dapat rampung tepat waktu. "Hingga akhir Juni, progres konstruksi sudah mencapai 71,33 persen,’’ ujar Elok, Senin (5/7).
- Advertisement -
Selain mengejar target konstruksi, aspek keselamatan tentunya tetap menjadi perhatian utama. Proyek yang dimulai pada first welding di 10 September 2020 ini telah berhasil melewati 2.181.751 jam kerja aman hingga per tanggal 25 Juni 2021.
Proyek konstruksi dan pengadaan pipa minyak sepanjang kurang lebih 367 km tersebut melewati lima kabupaten/kota, 14 kecamatan dan 38 desa/kelurahan. "Kami berharap proyek ini membawa dampak positif terhadap pembangunan wilayah Riau pada umumnya dan mampu berkontribusi secara nyata bagi peningkatan kapasitas SDM dan transfer knowledge di daerah yang dilewati pipa pada khususnya," ungkap Elok.
- Advertisement -
Senada diungkapkan oleh Bupati Rokan Hilir, Afrizal Sintong saat menerima kunjungan Direktur Infrastruktur & Teknologi PT PGN Achmad Muchtasyar dan Direktur Teknik dan Operasi Pertagas Rosa Permata Sari di kantor Bupati Rokan Hilir, Kota Bagansiapiapi. Bupati berpesan agar proyek Rokan dapat mengikutsertakan kemampuan lokal baik tenaga kerja maupun kontraktor lokal.
Menjawab aspirasi dari pemerintah daerah, proyek pipa minyak Rokan telah menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 76 persen dari total 2.404 tenaga kerja. Pipa minyak Rokan berpotensi mengangkut minyak kurang lebih 200 – 265 ribu barel per hari (bph) dan ditargetkan akan komersial pada awal tahun 2022.
Proyek ini merupakan salah satu proyek energi terbesar yang diharapkan dapat mampu mendukung ketahanan energi dan berkontribusi positif pada peningkatan perekonomian nasional.(ifr/rio)