Pemprov Keluarkan Surat Edaran Cegah Karhutla

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam waktu dekat ini akan mengeluarkan surat edaran (SE) yang ditujukan kepada pemerintah kabupaten/kota di Riau. Surat tersebut berisi instruksi bagi kabupaten/kota untuk dapat melakukan upaya pencegahan dan pengendalian terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan, surat tersebut diterbitkan guna mencegah terjadinya karhutla di Riau. Surat edaran juga akan ditandatangani langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar yang ditujukan ke seluruh kabupaten/kota di Riau.

- Advertisement -

"Surat Edaran Gubernur tersebut berisi instruksi kepada pemerintah kabupaten/kota di Riau agar segera membentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Karhutla dari tingkat kabupaten/kota hingga ke tingkat desa/kelurahan," katanya.

Menurut Edy Afrizal, saat ini di Riau curah hujannya sudah terpantau menurun. Karena itu, upaya pencegahan harus dilakukan. Apalagi pihak Badan Metereologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru beberapa kali memantau adanya titik panas di wilayah Provinsi Riau.

- Advertisement -

"Pihak BMKG melaporkan ada titik panas atau hot spot di Riau dalam beberapa hari terakhir. Namun setelah dilakukan pengecekan tidak ditemukan ada kebakaran lahan di lokasi titik panas tersebut," ujarnya.

Ia juga mengatakan, pihaknya bersama Satgas Pencegahan Karhutla Riau juga terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan di Riau. Di antaranya dengan mengaktifkan kembali patroli udara untuk memantau sejak dini terjadinya karhutla di Riau.

"Kami mulai mengefektifkan patroli udara, kemudian kawan-kawan BPBD di kabupaten/kota juga sudah kami minta untuk melakukan patroli rutin mendeteksi secara dini terjadi kebakaran lahan di wilayahnya masing-masing," ujarnya.

Edy Afrizal juga mengatakan, pihaknya saat ini juga sudah menyiagakan enam pesawat untuk pencegahan dan pengendalian karhutla. Yang terdiri dari lima helikopter untuk water boombing dan satu pesawat patroli caravan.

"Jika sewaktu-waktu terpantau ada karhutla yang sulit dijangkau tim darat, maka akan segera dilakukan water boombing agar api tidak meluas," ujarnya.

23 Titik Panas Kembali Muncul di Riau
BMKG Stasiun Pekanbaru kembali mencatat puluhan titik panas baru yang menyebar di tujuh kabupaten/kota di Riau, Senin (14/6). Menurut prakirawan BMKG Pekanbaru Yudhistira M, 23 titik panas yang terdeteksi sekitar pukul 16.00 WIB. Bahkan tak hanya Riau, di sejumlah kota di Sumatera juga ngalami hal serupa dengan total 45 titik api.

"Untuk Riau sendiri ada di Kota Dumai 7 titik, Kabupaten Bengkalis 5 titik, Kampar 3, Siak 3, Meranti 2,  Pelalawan 2, dan Rokan Hilir  titik panas," ucapnya.

Untuk Sumatera tersebar di Bengkulu 1 titik panas, Lampung  10, Sumatera Barat  3, Sumatera Selatan  6, Sumatera Utara  1, dan Bangka Belitung  1.(sol/ayi)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam waktu dekat ini akan mengeluarkan surat edaran (SE) yang ditujukan kepada pemerintah kabupaten/kota di Riau. Surat tersebut berisi instruksi bagi kabupaten/kota untuk dapat melakukan upaya pencegahan dan pengendalian terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan, surat tersebut diterbitkan guna mencegah terjadinya karhutla di Riau. Surat edaran juga akan ditandatangani langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar yang ditujukan ke seluruh kabupaten/kota di Riau.

"Surat Edaran Gubernur tersebut berisi instruksi kepada pemerintah kabupaten/kota di Riau agar segera membentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Karhutla dari tingkat kabupaten/kota hingga ke tingkat desa/kelurahan," katanya.

Menurut Edy Afrizal, saat ini di Riau curah hujannya sudah terpantau menurun. Karena itu, upaya pencegahan harus dilakukan. Apalagi pihak Badan Metereologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru beberapa kali memantau adanya titik panas di wilayah Provinsi Riau.

"Pihak BMKG melaporkan ada titik panas atau hot spot di Riau dalam beberapa hari terakhir. Namun setelah dilakukan pengecekan tidak ditemukan ada kebakaran lahan di lokasi titik panas tersebut," ujarnya.

Ia juga mengatakan, pihaknya bersama Satgas Pencegahan Karhutla Riau juga terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan di Riau. Di antaranya dengan mengaktifkan kembali patroli udara untuk memantau sejak dini terjadinya karhutla di Riau.

"Kami mulai mengefektifkan patroli udara, kemudian kawan-kawan BPBD di kabupaten/kota juga sudah kami minta untuk melakukan patroli rutin mendeteksi secara dini terjadi kebakaran lahan di wilayahnya masing-masing," ujarnya.

Edy Afrizal juga mengatakan, pihaknya saat ini juga sudah menyiagakan enam pesawat untuk pencegahan dan pengendalian karhutla. Yang terdiri dari lima helikopter untuk water boombing dan satu pesawat patroli caravan.

"Jika sewaktu-waktu terpantau ada karhutla yang sulit dijangkau tim darat, maka akan segera dilakukan water boombing agar api tidak meluas," ujarnya.

23 Titik Panas Kembali Muncul di Riau
BMKG Stasiun Pekanbaru kembali mencatat puluhan titik panas baru yang menyebar di tujuh kabupaten/kota di Riau, Senin (14/6). Menurut prakirawan BMKG Pekanbaru Yudhistira M, 23 titik panas yang terdeteksi sekitar pukul 16.00 WIB. Bahkan tak hanya Riau, di sejumlah kota di Sumatera juga ngalami hal serupa dengan total 45 titik api.

"Untuk Riau sendiri ada di Kota Dumai 7 titik, Kabupaten Bengkalis 5 titik, Kampar 3, Siak 3, Meranti 2,  Pelalawan 2, dan Rokan Hilir  titik panas," ucapnya.

Untuk Sumatera tersebar di Bengkulu 1 titik panas, Lampung  10, Sumatera Barat  3, Sumatera Selatan  6, Sumatera Utara  1, dan Bangka Belitung  1.(sol/ayi)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya