Sabtu, 12 April 2025

Ekspor Produk Perikanan Masih Banyak Peluang

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Kamis (6/5). Di Lamongan, Jokowi bertemu dengan nelayan dan pabrik pengelolaan makanan laut. Lawatan Jokowi ke Jawa Timur dimulai di Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI) Brondong yang  berlokasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong. 

Pelabuhan ini menjadi tempat bongkar muat dan fasilitas penunjang perdagangan perikanan bagi nelayan dan industri perikanan setempat. Secara khusus, Jokowi berdialog dengan nelayan setempat. "Saya ingin melihat secara langsung keadaan dan situasi nelayan selama pandemi,"kata Jokowi seusai berdialog dengan nelayan. 

Beberapa kebutuhan yang disampaikan antara lain pengerukan di sejumlah lokasi sekitar perairan di pelabuhan yang mengalami pendangkalan sehingga menghambat aktivitas nelayan. Dalam dua tiga bulan kedepan pengerukan akan dilakukan. 

Baca Juga:  Februari 2022, Aset Bank Umum Tercatat Rp183,42 Triliun

Mereka juga meminta perbaikan fasilitas pelabuhan. "Saya harapkan beberapa perbaikan bisa meningkatkan perbaikan kesejahteraan nelayan karena akan mempermudah aktivitas berlabuh dan bongkar (hasil tangkap),"ujarnya.

Potensi perikanan di kabupaten ini cukup besar. Pada tahun 2020 lalu misalnya, sektor perikanan budidaya setempat mampu menghasilkan sebesar 59.728,16 ton. Sementara dari sektor perikanan tangkap, pada tahun 2020 lalu kabupaten tersebut mencatatkan produksi sebesar 76.692,96 ton.

Mantan Wali Kota Solo itu berpandangan bahwa produk-produk hasil perikanan Indonesia masih memiliki peluang yang sangat menjanjikan bagi pasar dunia. Namun, harus didukung dengan industri pengolahan yang baik. 

"Saya kira proses-proses produksi yang kita lihat di PT BMI (Bumi Menara Internusa) ini menjadi inspirasi bahwa sebetulnya peluang produk-produk perikanan kita ini untuk pasar dunia masih sangat menjanjikan,"ujarnya. 

Baca Juga:  Diskon hingga Rp4,5 Juta di Batam Elektronik

Pasokan bahan bakunya diminta untuk ditingkatkan. Kepala Negara juga mengapresiasi seluruh produksi yang ada di PT BMI yang telah menyerap belasan ribu tenaga kerja. Perusahaan tersebut juga memiliki orientasi ekspor baik ke Eropa, Amerika, Jepang, maupun negara-negara lain. 

"Yang diproduksi di PT BMI, baik itu udang, rajungan, ikan, kemudian cumi, semuanya dalam bentuk packaging yang sudah dalam posisi jadi dan siap saji maupun siap goreng,"paparnya.(lyn/jpg)
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Kamis (6/5). Di Lamongan, Jokowi bertemu dengan nelayan dan pabrik pengelolaan makanan laut. Lawatan Jokowi ke Jawa Timur dimulai di Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI) Brondong yang  berlokasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong. 

Pelabuhan ini menjadi tempat bongkar muat dan fasilitas penunjang perdagangan perikanan bagi nelayan dan industri perikanan setempat. Secara khusus, Jokowi berdialog dengan nelayan setempat. "Saya ingin melihat secara langsung keadaan dan situasi nelayan selama pandemi,"kata Jokowi seusai berdialog dengan nelayan. 

Beberapa kebutuhan yang disampaikan antara lain pengerukan di sejumlah lokasi sekitar perairan di pelabuhan yang mengalami pendangkalan sehingga menghambat aktivitas nelayan. Dalam dua tiga bulan kedepan pengerukan akan dilakukan. 

Baca Juga:  Gelar BDS, DJP Riau Edukasi Pelaku Usaha Perkebunan

Mereka juga meminta perbaikan fasilitas pelabuhan. "Saya harapkan beberapa perbaikan bisa meningkatkan perbaikan kesejahteraan nelayan karena akan mempermudah aktivitas berlabuh dan bongkar (hasil tangkap),"ujarnya.

Potensi perikanan di kabupaten ini cukup besar. Pada tahun 2020 lalu misalnya, sektor perikanan budidaya setempat mampu menghasilkan sebesar 59.728,16 ton. Sementara dari sektor perikanan tangkap, pada tahun 2020 lalu kabupaten tersebut mencatatkan produksi sebesar 76.692,96 ton.

Mantan Wali Kota Solo itu berpandangan bahwa produk-produk hasil perikanan Indonesia masih memiliki peluang yang sangat menjanjikan bagi pasar dunia. Namun, harus didukung dengan industri pengolahan yang baik. 

"Saya kira proses-proses produksi yang kita lihat di PT BMI (Bumi Menara Internusa) ini menjadi inspirasi bahwa sebetulnya peluang produk-produk perikanan kita ini untuk pasar dunia masih sangat menjanjikan,"ujarnya. 

Baca Juga:  Februari 2022, Aset Bank Umum Tercatat Rp183,42 Triliun

Pasokan bahan bakunya diminta untuk ditingkatkan. Kepala Negara juga mengapresiasi seluruh produksi yang ada di PT BMI yang telah menyerap belasan ribu tenaga kerja. Perusahaan tersebut juga memiliki orientasi ekspor baik ke Eropa, Amerika, Jepang, maupun negara-negara lain. 

"Yang diproduksi di PT BMI, baik itu udang, rajungan, ikan, kemudian cumi, semuanya dalam bentuk packaging yang sudah dalam posisi jadi dan siap saji maupun siap goreng,"paparnya.(lyn/jpg)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Ekspor Produk Perikanan Masih Banyak Peluang

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Kamis (6/5). Di Lamongan, Jokowi bertemu dengan nelayan dan pabrik pengelolaan makanan laut. Lawatan Jokowi ke Jawa Timur dimulai di Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI) Brondong yang  berlokasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong. 

Pelabuhan ini menjadi tempat bongkar muat dan fasilitas penunjang perdagangan perikanan bagi nelayan dan industri perikanan setempat. Secara khusus, Jokowi berdialog dengan nelayan setempat. "Saya ingin melihat secara langsung keadaan dan situasi nelayan selama pandemi,"kata Jokowi seusai berdialog dengan nelayan. 

Beberapa kebutuhan yang disampaikan antara lain pengerukan di sejumlah lokasi sekitar perairan di pelabuhan yang mengalami pendangkalan sehingga menghambat aktivitas nelayan. Dalam dua tiga bulan kedepan pengerukan akan dilakukan. 

Baca Juga:  Rudiantara Direktur Utama PT PLN

Mereka juga meminta perbaikan fasilitas pelabuhan. "Saya harapkan beberapa perbaikan bisa meningkatkan perbaikan kesejahteraan nelayan karena akan mempermudah aktivitas berlabuh dan bongkar (hasil tangkap),"ujarnya.

Potensi perikanan di kabupaten ini cukup besar. Pada tahun 2020 lalu misalnya, sektor perikanan budidaya setempat mampu menghasilkan sebesar 59.728,16 ton. Sementara dari sektor perikanan tangkap, pada tahun 2020 lalu kabupaten tersebut mencatatkan produksi sebesar 76.692,96 ton.

Mantan Wali Kota Solo itu berpandangan bahwa produk-produk hasil perikanan Indonesia masih memiliki peluang yang sangat menjanjikan bagi pasar dunia. Namun, harus didukung dengan industri pengolahan yang baik. 

"Saya kira proses-proses produksi yang kita lihat di PT BMI (Bumi Menara Internusa) ini menjadi inspirasi bahwa sebetulnya peluang produk-produk perikanan kita ini untuk pasar dunia masih sangat menjanjikan,"ujarnya. 

Baca Juga:  Didukung PHR-BRGM, Produk Unggulan 10 Desa di Rohil-Siak Masuki Pasar Digital

Pasokan bahan bakunya diminta untuk ditingkatkan. Kepala Negara juga mengapresiasi seluruh produksi yang ada di PT BMI yang telah menyerap belasan ribu tenaga kerja. Perusahaan tersebut juga memiliki orientasi ekspor baik ke Eropa, Amerika, Jepang, maupun negara-negara lain. 

"Yang diproduksi di PT BMI, baik itu udang, rajungan, ikan, kemudian cumi, semuanya dalam bentuk packaging yang sudah dalam posisi jadi dan siap saji maupun siap goreng,"paparnya.(lyn/jpg)
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Kamis (6/5). Di Lamongan, Jokowi bertemu dengan nelayan dan pabrik pengelolaan makanan laut. Lawatan Jokowi ke Jawa Timur dimulai di Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI) Brondong yang  berlokasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong. 

Pelabuhan ini menjadi tempat bongkar muat dan fasilitas penunjang perdagangan perikanan bagi nelayan dan industri perikanan setempat. Secara khusus, Jokowi berdialog dengan nelayan setempat. "Saya ingin melihat secara langsung keadaan dan situasi nelayan selama pandemi,"kata Jokowi seusai berdialog dengan nelayan. 

Beberapa kebutuhan yang disampaikan antara lain pengerukan di sejumlah lokasi sekitar perairan di pelabuhan yang mengalami pendangkalan sehingga menghambat aktivitas nelayan. Dalam dua tiga bulan kedepan pengerukan akan dilakukan. 

Baca Juga:  Didukung PHR-BRGM, Produk Unggulan 10 Desa di Rohil-Siak Masuki Pasar Digital

Mereka juga meminta perbaikan fasilitas pelabuhan. "Saya harapkan beberapa perbaikan bisa meningkatkan perbaikan kesejahteraan nelayan karena akan mempermudah aktivitas berlabuh dan bongkar (hasil tangkap),"ujarnya.

Potensi perikanan di kabupaten ini cukup besar. Pada tahun 2020 lalu misalnya, sektor perikanan budidaya setempat mampu menghasilkan sebesar 59.728,16 ton. Sementara dari sektor perikanan tangkap, pada tahun 2020 lalu kabupaten tersebut mencatatkan produksi sebesar 76.692,96 ton.

Mantan Wali Kota Solo itu berpandangan bahwa produk-produk hasil perikanan Indonesia masih memiliki peluang yang sangat menjanjikan bagi pasar dunia. Namun, harus didukung dengan industri pengolahan yang baik. 

"Saya kira proses-proses produksi yang kita lihat di PT BMI (Bumi Menara Internusa) ini menjadi inspirasi bahwa sebetulnya peluang produk-produk perikanan kita ini untuk pasar dunia masih sangat menjanjikan,"ujarnya. 

Baca Juga:  Februari 2022, Aset Bank Umum Tercatat Rp183,42 Triliun

Pasokan bahan bakunya diminta untuk ditingkatkan. Kepala Negara juga mengapresiasi seluruh produksi yang ada di PT BMI yang telah menyerap belasan ribu tenaga kerja. Perusahaan tersebut juga memiliki orientasi ekspor baik ke Eropa, Amerika, Jepang, maupun negara-negara lain. 

"Yang diproduksi di PT BMI, baik itu udang, rajungan, ikan, kemudian cumi, semuanya dalam bentuk packaging yang sudah dalam posisi jadi dan siap saji maupun siap goreng,"paparnya.(lyn/jpg)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari