JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah ingin menggenjot vaksinasi Covid-19 untuk lanjut usai (lansia). Untuk itu Kemenkes bekerja sama dengan Komunitas Indonesia Lawan Libas Covid-19 (KILLCOVID19) memiliki program homecare dan home delivery vaksinasi 10.000 lansia untuk negara.
Ketua KILLCOVID19 Adharta Ongkosaputra menjabarkan homecare merupakan program penjemputan lansia menuju sentra vaksinasi terdekat maupun RS yang telah bekerja sama dengan KILLCOVID-19.
Sementara home delivery adalah penyelenggaraan vaksinasi di lokasi lansia berada seperti panti jompo maupun panti werdha. "Kami sudah menyediakan 100 bus untuk Jakarta yang siap menjemput para lansia,"tuturnya.
Selain Jakarta, kegiatan serupa juga digalakkan di berbagai daerah diantaranya Bandung, Jogjakarta, Semarang dan Surabaya. Kegiatan yang dimulai sejak Maret ini, rencananya akan terus berlanjut dengan jumlah sasaran dan cakupan daerah yang semakin bertambah luas.
"Kami harapkan satu bulan minimal kita dapatkan 1 juta dan 3 bulan kita harapkan seluruh lansia bisa selesai,"ujarnya.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi inovasi ini. Mengingat vaksinasi lansia cakupannya masih sangat rendah jika dibandingkan vaksinasi bagi tenaga pelayanan publik. Untuk itu, melalui sistem jemput bola ini, pihaknya optimis bisa membantu menggerakkan lansia untuk mau divaksinasi. "Kalau biasanya dia (lansia, red) lihat teman-temannya pergi, mereka jadi lebih berani untuk ikut (vaksinasi),"tuturnya.(deb/lyn/jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah ingin menggenjot vaksinasi Covid-19 untuk lanjut usai (lansia). Untuk itu Kemenkes bekerja sama dengan Komunitas Indonesia Lawan Libas Covid-19 (KILLCOVID19) memiliki program homecare dan home delivery vaksinasi 10.000 lansia untuk negara.
Ketua KILLCOVID19 Adharta Ongkosaputra menjabarkan homecare merupakan program penjemputan lansia menuju sentra vaksinasi terdekat maupun RS yang telah bekerja sama dengan KILLCOVID-19.
- Advertisement -
Sementara home delivery adalah penyelenggaraan vaksinasi di lokasi lansia berada seperti panti jompo maupun panti werdha. "Kami sudah menyediakan 100 bus untuk Jakarta yang siap menjemput para lansia,"tuturnya.
Selain Jakarta, kegiatan serupa juga digalakkan di berbagai daerah diantaranya Bandung, Jogjakarta, Semarang dan Surabaya. Kegiatan yang dimulai sejak Maret ini, rencananya akan terus berlanjut dengan jumlah sasaran dan cakupan daerah yang semakin bertambah luas.
- Advertisement -
"Kami harapkan satu bulan minimal kita dapatkan 1 juta dan 3 bulan kita harapkan seluruh lansia bisa selesai,"ujarnya.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi inovasi ini. Mengingat vaksinasi lansia cakupannya masih sangat rendah jika dibandingkan vaksinasi bagi tenaga pelayanan publik. Untuk itu, melalui sistem jemput bola ini, pihaknya optimis bisa membantu menggerakkan lansia untuk mau divaksinasi. "Kalau biasanya dia (lansia, red) lihat teman-temannya pergi, mereka jadi lebih berani untuk ikut (vaksinasi),"tuturnya.(deb/lyn/jpg)