JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Anggota Kongres AS mendesak pemerintahan Joe Biden untuk menjegal kemajuan perusahaan teknologi asal Cina. Caranya, dengan membatasi penjualan alat pembuat chip ke perusahaan-perusahaan Negeri Panda tersebut.
Dalam sebuah surat kepada Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo, anggota DPR Michael McCaul dan Senator Tom Cotton meminta aturan semacam yang digunakan untuk mempersulit penjualan semikonduktor kepada Huawei, diterapkan juga ke perusahaan-perusahaan Cina yang memproduksi chip superkomputer.
Surat itu, tertanggal 13 April dan dipublikasikan pada Kamis (15/4), meminta pemberlakuan lisensi untuk penjualan perangkat lunak otomatisasi desain elektronik (EDA), antara lain pembatasan penjualan terkait chip ke perusahaan Cina.
"Ini demi memastikan perusahaan AS serta perusahaan dari negara mitra dan sekutu kita tidak diizinkan untuk menjual tali yang akan mereka (perusahaan Cina) gunakan untuk menggantung kita semua kepada komunis," tulis kedua legislator dalam surat mereka.
Seorang perwakilan dari Departemen Perdagangan AS, yang mengakui telah menerima surat tersebut, mencatat bahwa tujuh entitas superkomputer Cina dimasukkan ke dalam daftar hitam perdagangan pekan lalu. "Badan tersebut terus meninjau keadaan untuk menentukan apakah tindakan tambahan diperlukan," kata perwakilan dari Departemen Perdagangan AS itu.
Amerika Serikat tahun lalu mengeluarkan aturan yang mewajibkan lisensi untuk penjualan semikonduktor ke Huawei yang dibuat di luar negeri dengan peralatan pembuat chip AS. Aturan itu memperluas jangkauan AS untuk menghentikan ekspor ke Huawei. Huawei ditambahkan ke dalam "daftar hitam entitas" Departemen Perdagangan AS pada 2019 karena masalah keamanan nasional dan kebijakan luar negeri.
Daftar hitam itu membatasi penjualan dari pemasok AS ke Huawei, tetapi tidak menindak chip yang tersedia secara komersial yang dibuat di luar negeri.
Sebagai tanggapan, Amerika Serikat memperluas Aturan Produk Langsung Asing — yang menjadikan barang buatan luar negeri yang didasarkan pada teknologi atau perangkat lunak AS ke peraturan tersebut — kepada Huawei. Surat yang ditujukan ke Departemen Perdagangan AS itu dikirim pekan ini setelah Tianjin Phytium Information Technology dan enam entitas superkomputer Cina lainnya dimasukkan ke dalam daftar hitam entitas yang mendukung upaya modernisasi militer Cina.
Cotton dan McCaul tidak hanya ingin membatasi penjualan AS ke Phytium, tetapi juga meminta lisensi untuk perusahaan mana pun yang menggunakan alat buatan AS untuk membuat chip semikonduktor yang dirancang oleh Phytium.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi