Sabtu, 12 April 2025

Gubernur Tiadakan Safari Ramadan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Gubernur Riau Drs H  Syamsuar pada Ramadan tahun ini meniadakan kegiatan safari Ramadan. Kegiatan yang setiap tahun dilakukan gubernur sekaligus memberikan bantuan ke masjid tersebut ditiadakan karena untuk menghindari kerumunan yang bisa menyebabkan penularan Covid-19.

"Tahun ini tidak laksanakan safari Ramadan, karena dikhawatirkan bisa menimbulkan kerumunan,"kata Gubernur Syamsuar.

Selain khawatir terjadi kerumunan, pada kegiatan safari Ramadan juga biasanya diawali dengan kegiatan buka puasa bersama. Hal tersebut juga berbahaya jika dilaksanakan saat pandemi Covid-19 karena peserta membuka masker.

"Buka puasa bersama saat kondisi pandemi sangat berbahaya. Karena orang berkumpul dan membuka masker, risiko untuk tertular Covid-19 sangat tinggi,"ujarnya.

Baca Juga:  Tim Amril Husin FK Unri Memitigasi Warga tentang Praktik Hidup Sehat agar Terhindar dari Covid-19

Dalam kesempatan tersebut, gubernur juga mengatakan, bahwasanya pemerintah pusat melalui Kementerian Agama sudah memperbolehkan pelaksanaan ibadah selama Ramadan di masjid atau mushalla. Namun demikian, tetap harus mengacu pada status zona wilayahnya masing-masing.

"Untuk zona kuning dan hijau boleh melaksanakan ibadah di masjid atau musala, tapi hanya boleh diisi 50 persen saja dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan zona merah, sebaiknya beribadah dirumah saja,"katanya.

Untuk itu, gubernur mengajak para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk ikut mensosialisasikan hal tersebut. Jangan sampai masyarakat tidak tahu dan justru dikhawatirkan bisa meningkatkan penyebaran Covid-19.

"Jadi batasan-batasan itu harus diketahui, jangan sampai masyarakat beranggapan sudah boleh beribadah di masjid, nantinya masjid diisi penuh. Tentunya ini harus dihindari agar penyebaran Covid-19 tidak meningkat,"ujarnya.(sol)

Baca Juga:  Angka Kesembuhan Covid-19 di Riau Meningkat Tajam

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Gubernur Riau Drs H  Syamsuar pada Ramadan tahun ini meniadakan kegiatan safari Ramadan. Kegiatan yang setiap tahun dilakukan gubernur sekaligus memberikan bantuan ke masjid tersebut ditiadakan karena untuk menghindari kerumunan yang bisa menyebabkan penularan Covid-19.

"Tahun ini tidak laksanakan safari Ramadan, karena dikhawatirkan bisa menimbulkan kerumunan,"kata Gubernur Syamsuar.

Selain khawatir terjadi kerumunan, pada kegiatan safari Ramadan juga biasanya diawali dengan kegiatan buka puasa bersama. Hal tersebut juga berbahaya jika dilaksanakan saat pandemi Covid-19 karena peserta membuka masker.

"Buka puasa bersama saat kondisi pandemi sangat berbahaya. Karena orang berkumpul dan membuka masker, risiko untuk tertular Covid-19 sangat tinggi,"ujarnya.

Baca Juga:  Puluhan ASN Pemprov Riau Kepergok Di Warung Kopi saat Jam Kerja

Dalam kesempatan tersebut, gubernur juga mengatakan, bahwasanya pemerintah pusat melalui Kementerian Agama sudah memperbolehkan pelaksanaan ibadah selama Ramadan di masjid atau mushalla. Namun demikian, tetap harus mengacu pada status zona wilayahnya masing-masing.

"Untuk zona kuning dan hijau boleh melaksanakan ibadah di masjid atau musala, tapi hanya boleh diisi 50 persen saja dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan zona merah, sebaiknya beribadah dirumah saja,"katanya.

Untuk itu, gubernur mengajak para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk ikut mensosialisasikan hal tersebut. Jangan sampai masyarakat tidak tahu dan justru dikhawatirkan bisa meningkatkan penyebaran Covid-19.

"Jadi batasan-batasan itu harus diketahui, jangan sampai masyarakat beranggapan sudah boleh beribadah di masjid, nantinya masjid diisi penuh. Tentunya ini harus dihindari agar penyebaran Covid-19 tidak meningkat,"ujarnya.(sol)

Baca Juga:  Roro Dumai-Melaka Angkut Komoditi Unggulan Riau

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Gubernur Tiadakan Safari Ramadan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Gubernur Riau Drs H  Syamsuar pada Ramadan tahun ini meniadakan kegiatan safari Ramadan. Kegiatan yang setiap tahun dilakukan gubernur sekaligus memberikan bantuan ke masjid tersebut ditiadakan karena untuk menghindari kerumunan yang bisa menyebabkan penularan Covid-19.

"Tahun ini tidak laksanakan safari Ramadan, karena dikhawatirkan bisa menimbulkan kerumunan,"kata Gubernur Syamsuar.

Selain khawatir terjadi kerumunan, pada kegiatan safari Ramadan juga biasanya diawali dengan kegiatan buka puasa bersama. Hal tersebut juga berbahaya jika dilaksanakan saat pandemi Covid-19 karena peserta membuka masker.

"Buka puasa bersama saat kondisi pandemi sangat berbahaya. Karena orang berkumpul dan membuka masker, risiko untuk tertular Covid-19 sangat tinggi,"ujarnya.

Baca Juga:  Gubri Ajak Masyarakat Terus Jaga Situasi Kondusif

Dalam kesempatan tersebut, gubernur juga mengatakan, bahwasanya pemerintah pusat melalui Kementerian Agama sudah memperbolehkan pelaksanaan ibadah selama Ramadan di masjid atau mushalla. Namun demikian, tetap harus mengacu pada status zona wilayahnya masing-masing.

"Untuk zona kuning dan hijau boleh melaksanakan ibadah di masjid atau musala, tapi hanya boleh diisi 50 persen saja dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan zona merah, sebaiknya beribadah dirumah saja,"katanya.

Untuk itu, gubernur mengajak para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk ikut mensosialisasikan hal tersebut. Jangan sampai masyarakat tidak tahu dan justru dikhawatirkan bisa meningkatkan penyebaran Covid-19.

"Jadi batasan-batasan itu harus diketahui, jangan sampai masyarakat beranggapan sudah boleh beribadah di masjid, nantinya masjid diisi penuh. Tentunya ini harus dihindari agar penyebaran Covid-19 tidak meningkat,"ujarnya.(sol)

Baca Juga:  Keren, Tol Pekanbaru-Bangkinang Dua Bulan Lagi Selesai

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Gubernur Riau Drs H  Syamsuar pada Ramadan tahun ini meniadakan kegiatan safari Ramadan. Kegiatan yang setiap tahun dilakukan gubernur sekaligus memberikan bantuan ke masjid tersebut ditiadakan karena untuk menghindari kerumunan yang bisa menyebabkan penularan Covid-19.

"Tahun ini tidak laksanakan safari Ramadan, karena dikhawatirkan bisa menimbulkan kerumunan,"kata Gubernur Syamsuar.

Selain khawatir terjadi kerumunan, pada kegiatan safari Ramadan juga biasanya diawali dengan kegiatan buka puasa bersama. Hal tersebut juga berbahaya jika dilaksanakan saat pandemi Covid-19 karena peserta membuka masker.

"Buka puasa bersama saat kondisi pandemi sangat berbahaya. Karena orang berkumpul dan membuka masker, risiko untuk tertular Covid-19 sangat tinggi,"ujarnya.

Baca Juga:  Lakukan Protokol Kesehatan Ketat, Kantor Cabang BRI Pekanbaru Kembali Beroperasi

Dalam kesempatan tersebut, gubernur juga mengatakan, bahwasanya pemerintah pusat melalui Kementerian Agama sudah memperbolehkan pelaksanaan ibadah selama Ramadan di masjid atau mushalla. Namun demikian, tetap harus mengacu pada status zona wilayahnya masing-masing.

"Untuk zona kuning dan hijau boleh melaksanakan ibadah di masjid atau musala, tapi hanya boleh diisi 50 persen saja dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan zona merah, sebaiknya beribadah dirumah saja,"katanya.

Untuk itu, gubernur mengajak para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk ikut mensosialisasikan hal tersebut. Jangan sampai masyarakat tidak tahu dan justru dikhawatirkan bisa meningkatkan penyebaran Covid-19.

"Jadi batasan-batasan itu harus diketahui, jangan sampai masyarakat beranggapan sudah boleh beribadah di masjid, nantinya masjid diisi penuh. Tentunya ini harus dihindari agar penyebaran Covid-19 tidak meningkat,"ujarnya.(sol)

Baca Juga:  Roro Dumai-Melaka Angkut Komoditi Unggulan Riau

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari