Jumat, 20 September 2024

Kerumunan Kunker Presiden di NTT Dinilai Bahayakan Masyarakat

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay mengaku kecewa terkait kerumunan massa pada saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di Maumere, Nusa Tenggara Timur. Menurut Saleh, adanya kerumunan tersebut berpotensi terjadinya penularan Covid-19. Termasuk juga berbahaya bagi Presiden Jokowi.

“Saya menyayangkan terjadinya kerumunan warga saat presiden Jokowi berkunjung ke Maumere. Dari foto dan video yang beredar, kelihatan bahwa warga masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan. Ini tentu sangat berbahaya bagi masyarakat dan juga presiden,” ujar Saleh kepada wartawan, Rabu (24/2/2021).

Anggota Komisi IX DPR ini Presiden Jokowi tentu tidak bisa menghindari kerumunan warga yang mendekat. Presiden banyak yang mengidolakan. Wajar mereka antusias dan ingin mendekat.

Saleh menuturkan, seharusnya pihak protokol Istana bisa mencegah terjadinya kerumunan massa tersebut. Setiap agenda kepala negara tersebut jangan sampai adanya kerumunan massa.

- Advertisement -
Baca Juga:  Apa Alasan Presiden Jokowi Pilih Zulhas Jadi Mendag? Ini Jawabannya

“Dalam konteks ini, protokol yang mengatur kegiatan tersebut harus bertanggung jawab. Sebab, kegiatan Presiden di sana tentu sudah diatur sebelumnya. Protokollah yang mengatur seluruh kegiatan dan perjalanan presiden selama di sana,” katanya.

Oleh sebab itu, Saleh berharap ke depan kejadian seperti di Maumere tidak terulang lagi. Protokol Istana harus bisa melakukan pencegahan terjadinya kerumunan.

- Advertisement -

“Ini kan sudah terjadi. Pihak istana harus mengevaluasi hal ini. Harus dipastikan kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang,” ungkapnya.

Diketahui, beredar sebuah video berdurasi 30 detik yang memperlihatkan masyarakat berkerumun saat Presiden Jokowi tiba di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (23/2/2021).

Baca Juga:  Menikah 8 Desember

Dalam video tersebut, tampak Presiden Jokowi ada di dalam mobil, sementara banyak masyarakat yang mengerubungi mobil yang ditumpangi kepala negara itu. Bahkan Jokowi juga tampak melemparkan sebuah bingkisan ke masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan Presiden Jokowi dalam menyapa masyarakat tersebut juga sudah mengingatkan kepada masyarakat yang berkumpul untuk mematuhi protokol kesehatan.

“Karena kalau diperhatikan, dalam video tampak saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya,” tambahnya.

Bey menambahkan, mengenai bingkisan yang diberikan Presiden Jokowi kepada warga sekitar adalah bentuk spontanitas. Bey menjelaskan bingkisan yang diberikan Presiden Jokowi isinya adalah masker dan kaus.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay mengaku kecewa terkait kerumunan massa pada saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di Maumere, Nusa Tenggara Timur. Menurut Saleh, adanya kerumunan tersebut berpotensi terjadinya penularan Covid-19. Termasuk juga berbahaya bagi Presiden Jokowi.

“Saya menyayangkan terjadinya kerumunan warga saat presiden Jokowi berkunjung ke Maumere. Dari foto dan video yang beredar, kelihatan bahwa warga masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan. Ini tentu sangat berbahaya bagi masyarakat dan juga presiden,” ujar Saleh kepada wartawan, Rabu (24/2/2021).

Anggota Komisi IX DPR ini Presiden Jokowi tentu tidak bisa menghindari kerumunan warga yang mendekat. Presiden banyak yang mengidolakan. Wajar mereka antusias dan ingin mendekat.

Saleh menuturkan, seharusnya pihak protokol Istana bisa mencegah terjadinya kerumunan massa tersebut. Setiap agenda kepala negara tersebut jangan sampai adanya kerumunan massa.

Baca Juga:  Arnold Schwarzenegger kembali lagi dalam Terminator: "Dark Fate" (20th Century Fox)

“Dalam konteks ini, protokol yang mengatur kegiatan tersebut harus bertanggung jawab. Sebab, kegiatan Presiden di sana tentu sudah diatur sebelumnya. Protokollah yang mengatur seluruh kegiatan dan perjalanan presiden selama di sana,” katanya.

Oleh sebab itu, Saleh berharap ke depan kejadian seperti di Maumere tidak terulang lagi. Protokol Istana harus bisa melakukan pencegahan terjadinya kerumunan.

“Ini kan sudah terjadi. Pihak istana harus mengevaluasi hal ini. Harus dipastikan kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang,” ungkapnya.

Diketahui, beredar sebuah video berdurasi 30 detik yang memperlihatkan masyarakat berkerumun saat Presiden Jokowi tiba di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (23/2/2021).

Baca Juga:  Tahanan Diajak Jemuran

Dalam video tersebut, tampak Presiden Jokowi ada di dalam mobil, sementara banyak masyarakat yang mengerubungi mobil yang ditumpangi kepala negara itu. Bahkan Jokowi juga tampak melemparkan sebuah bingkisan ke masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan Presiden Jokowi dalam menyapa masyarakat tersebut juga sudah mengingatkan kepada masyarakat yang berkumpul untuk mematuhi protokol kesehatan.

“Karena kalau diperhatikan, dalam video tampak saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya,” tambahnya.

Bey menambahkan, mengenai bingkisan yang diberikan Presiden Jokowi kepada warga sekitar adalah bentuk spontanitas. Bey menjelaskan bingkisan yang diberikan Presiden Jokowi isinya adalah masker dan kaus.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari