PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Mengoptimalkan lahan seluas 4 hektar di wilayah Rimbo Panjang, PT Langkah Hijau Bersama yang memproduksi sayuran organik berkolaborasi dengan petani lokal. Binaan dilakukan hingga bertanam sayuran bernilai jual tinggi hingga menyuplai langsung ke supermarket dan pusat makanan organik seperti Organic Center dan daerah lain di tanah air.
Manager Marketing PT Langkah Hijau Bersama Yuliana menginformasikan perihal kolaborasi yang dilakukan dengan petani organik di Rimbo Panjang ini sebagai upaya memberdayakan petani lokal.
“Lahan PT langkah Hijau di Rimbo Panjang itu khusus membina petani organik dan hasilnya untuk memproduksi produk kars untuk di jual ke supermarket,” ujar Yuliana dalam keterangan resminya yang diterima Riaupos.co, Kamis (4/2/2021).
Dijelaskannya, lahan seluas 4 hektar diperuntukkan menanam sayuran bernilai jual tinggi dengan jenis tanaman polikultur. Seperti edamame / kedelai, kale, sawi, selada dan timun jepang.
Lahan ini dikelola langsung empat kelompok tani yang total jumlahnya mencapai seratusan petani.
“Melalui kolaborasi dengan petani lokal ini, alhamdulillah sejauh ini omzet petani naik, dimana per hektar sudah menghasilkan Rp150 juta per bulan,” terangnya.
Dengan jenis tanaman polikultur dimaksudnya, masih dikatakan Yuliana, dari total empat hektar lahan ini, tiap hektarnya juga terdapat ratusan jenis tanaman lain. Sehingga produk kars yang dihasilkan hingga ke konsumen benar-benar terjaga higienitasnya dan tentunya menjadi makanan sehat.
Laporan: Eka G Putra
Editor: Rinaldi
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Mengoptimalkan lahan seluas 4 hektar di wilayah Rimbo Panjang, PT Langkah Hijau Bersama yang memproduksi sayuran organik berkolaborasi dengan petani lokal. Binaan dilakukan hingga bertanam sayuran bernilai jual tinggi hingga menyuplai langsung ke supermarket dan pusat makanan organik seperti Organic Center dan daerah lain di tanah air.
Manager Marketing PT Langkah Hijau Bersama Yuliana menginformasikan perihal kolaborasi yang dilakukan dengan petani organik di Rimbo Panjang ini sebagai upaya memberdayakan petani lokal.
- Advertisement -
“Lahan PT langkah Hijau di Rimbo Panjang itu khusus membina petani organik dan hasilnya untuk memproduksi produk kars untuk di jual ke supermarket,” ujar Yuliana dalam keterangan resminya yang diterima Riaupos.co, Kamis (4/2/2021).
Dijelaskannya, lahan seluas 4 hektar diperuntukkan menanam sayuran bernilai jual tinggi dengan jenis tanaman polikultur. Seperti edamame / kedelai, kale, sawi, selada dan timun jepang.
- Advertisement -
Lahan ini dikelola langsung empat kelompok tani yang total jumlahnya mencapai seratusan petani.
“Melalui kolaborasi dengan petani lokal ini, alhamdulillah sejauh ini omzet petani naik, dimana per hektar sudah menghasilkan Rp150 juta per bulan,” terangnya.
Dengan jenis tanaman polikultur dimaksudnya, masih dikatakan Yuliana, dari total empat hektar lahan ini, tiap hektarnya juga terdapat ratusan jenis tanaman lain. Sehingga produk kars yang dihasilkan hingga ke konsumen benar-benar terjaga higienitasnya dan tentunya menjadi makanan sehat.
Laporan: Eka G Putra
Editor: Rinaldi