PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Anggota Komisi XI DPR RI Jon Erizal mengajak mahasiswa untuk berpikir milenial. Menurutnya milenial bukan tentang usia tetapi tentang pemikiran tentang masa depan.
Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara dalam agenda sosialisasi gerbang pembayaran nasional (GPN) dalam sistem perbankan, yang digelar oleh Bank Indonesia (BI), baru-baru ini.
Jon mengungkapkan setiap generasi harus terbuka akan pembaruan dan menjadi bagian dari generasi milenial. Menurutnya milenial tidak terbatas pada usia. Siapa saja yang berpikir tentang masa depan adalah generasi milenial.
"Walaupun kita tua tapi ketika kita berbicara dan berpikir masa depan maka kita adalah generasi milenial. Anak muda pun jika pemikirannya selalu tentang masa lalu maka tidak bisa disebut anak milenial," ungkapnya.
Selain itu, dalam agenda yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Pekanbaru ini, Jon menuturkan saat ini banyak yang berbicara tentang era digital tapi masih kebingungan akan hal tersebut. Ia menjelaskan saat berbicara tentang masa depan adalah bagaimana memikirkan dan berbuat untuk menciptakan sebuah pijakan agar dapat melompat lebih jauh.
"Poinnya mari kita bicara masa depan. Bagaimana kita membuat pijakan dan lompatan lebih jauh," tutupnya.(a)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Anggota Komisi XI DPR RI Jon Erizal mengajak mahasiswa untuk berpikir milenial. Menurutnya milenial bukan tentang usia tetapi tentang pemikiran tentang masa depan.
Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara dalam agenda sosialisasi gerbang pembayaran nasional (GPN) dalam sistem perbankan, yang digelar oleh Bank Indonesia (BI), baru-baru ini.
- Advertisement -
Jon mengungkapkan setiap generasi harus terbuka akan pembaruan dan menjadi bagian dari generasi milenial. Menurutnya milenial tidak terbatas pada usia. Siapa saja yang berpikir tentang masa depan adalah generasi milenial.
"Walaupun kita tua tapi ketika kita berbicara dan berpikir masa depan maka kita adalah generasi milenial. Anak muda pun jika pemikirannya selalu tentang masa lalu maka tidak bisa disebut anak milenial," ungkapnya.
- Advertisement -
Selain itu, dalam agenda yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Pekanbaru ini, Jon menuturkan saat ini banyak yang berbicara tentang era digital tapi masih kebingungan akan hal tersebut. Ia menjelaskan saat berbicara tentang masa depan adalah bagaimana memikirkan dan berbuat untuk menciptakan sebuah pijakan agar dapat melompat lebih jauh.
"Poinnya mari kita bicara masa depan. Bagaimana kita membuat pijakan dan lompatan lebih jauh," tutupnya.(a)