Masyarakat Siak patut berbangga. Sebab acara bertaraf nasional dan menjangkau dunia digelar di Kota Istana yang memiliki banyak pusaka dan budaya yang luar biasa.
Laporan: MONANG LUBIS (Siak)
SIAK (RIAUPOS.CO) — WAJAH Bupati Siak Drs H Alfedri MSi semringah ketika tiba di pelataran Gedung Daerah Sultan Syarif Kasim, Tanjung Agung Kecamatan Mempura. Di sudut Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah yang memukau itu, dia bersama rombongan delegasi yang terdiri dari para bupati dan wali kota anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
Tidak hanya disambut barisan para penari yang jelita, tapi juga kompang dan permainan silat yang luar biasa di atas karpet merah yang terlihat mewah. Meski menghadapi para pejabat, namun panitia acara tetap memeriksa suhu tubuh para delegasi dan tamu yang hadir. Panggung yang luas dengan penataan yang artistik dan sorotan lampu yang megah, membuat semua yang hadir terkagum-kagum.
Bahkan salah seorang delegasi, Kabag Umum Kota Karangasem, Suartini mengatakan, acara benar-banar tertata dengan baik. "Saya yakin Pemkab Siak telah mempersiapkan acara ini dengan sangat maksimal. Semua berjalan begitu natural. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Siak sudah terbiasa mengadakan event berskala besar, baik nasional maupun internasional," pujinya.
Diawali dengan tari persembahan dan Mars JKPI, serta pembacaan ayat suci Alquran, secara resmi Rakernas JKPI VIII dibuka Bupati Siak Alfedri. Dia selaku Presidium Rakernas JKPI VIII mengucapkan selamat datang kepada para delegasi peserta Rakernas, serta utusan penampil dalam Festival Kota Pusaka Indonesia.
"Saya mengucapkan selamat datang para delegasi dari 16 kabupaten/kota. Selamat menikmati suasana Kota Siak Sri Indrapura. Semoga suasana Kota Pusaka berjuluk Negeri Istana ini, dapat memberikan kesan tersendiri bagi hadirin dan jemputan sekalian," ujar Alfedri.
Dikatakannya, secara khusus momentum penting Rakernas JKPI VIII ini juga memberi arti tersendiri bagi Siak sebagai tuan rumah. Rakernas ini, sebagai salah satu pijakan langkah dan pemantapan spirit dalam mengusung Kota Pusaka Siak Sri Indrapura. "Kami patut bersyukur, hari ini kami ditunjuk sebagai tuan rumah. Momentum ini akan sulit terulang lagi karena ada 70 anggota JKPI se-Indonesia yang secara bergiliran ingin menjadi tuan rumah," ungkap Alfedri.
Selain itu kata dia, sebagai saksi bisu kegemilangan sejarah Kesultanan Siak di masa lalu, menjadi salah satu Kota Warisan Budaya Dunia. Hal tersebut penting, guna mengukuhkan berbagai peninggalan sejarah Kota Pusaka Siak Sri Indrapura. Baik sebagai identitas dan kebanggaan masyarakat, maupun untuk keperluan edukasi bagi generasi berikutnya.
"Pada Rakernas JKPI VIII ini, kami tetap menyampaikan usulan agar Kota Siak ditetapkan sebagai world haritage atau situs warisan dunia," harapnya.
Hadir pada acara itu, Wali Kota Surakarta Tuan F X Hadi Rudyatmo, dan Bupati Karangasem Puan I Gusti Ayu Mas Sumatri selaku Dewan Presidium JKPI, Direktur Eksekutif JKPI Tuan Asfarinal, para bupati dan wali kota baik sebagai pengurus maupun anggota JKPI, beserta seluruh delegasi peserta Festival Kota Pusaka Indonesia 2020 yang datang dari berbagai kabupaten/kota turut meramaikan helat kegiatan ini.
Selain kepala daerah dewan presidium, kegiatan ini turut dihadiri sejumlah kepala daerah Bupati dan Wali Kota pengurus dan anggota JKPI, diantaranya tuan dan puan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh, Wali Kota Bogor, Wali Kota Ternate, Wakil Wali Kota Palembang, Wali Kota Sawalunto, Wali Kota Blitar, Bupati Belitung Timur, Bupati Jepara, Wakil Bupati Sambas, dan Wakil Wali Kota Baubau. Selain itu juga hadir Sekretaris Daerah Kota Ambon, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kota Pekalongan, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buton Selatan, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Langsa, dan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buton.
"Kami berharap segera menyusul Kota Sawahlunto sebagai world haritage. Mengingat saat ini kami sedang berjuang menuju ke sana dan berada di tahap kota warisan Indonesia," sebut Alfedri.
Dia juga mengucapkan tahniah kepada Kota Ambon yang ditetapkan sebagai kota musik dunia.
Sementara Direktur Eksekutif JKPI Asfarinal mengatakan kegiatan yang ditaja saat ini, benar-banar dilaksanakan dengan prokes ketat.
Banyak hal yang menjadi penyebab penundaan Rakernas yang dijadwalkan April lalu, karena Covid-19, terpaksa diundur hingga Ahad-Senin (20-21/12). Mulai dari anggaran yang dipangkas karena pandemi, beberapa anggota yang kena musibah dan masuk dalam pantauan.(aga)