PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) -Warga Kota Pekanbaru diingatkan untuk tetap waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD). Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, hingga pertengahan November 2020, sudah ada 481 kasus DBD dengan tiga kasus meninggal dunia.
Dari data tersebut terungkap, kasus DBD terbanyak ada di Kecamatan Tenayan Raya yaitu 84 kasus. Disusul Kecamatan Tampan 77 kasus, Kecamatan Marpoyan Damai 67 kasus, Kecamatan Payung Sekaki 57 kasus, dan Kecamatan Bukit Raya 53 kasus.
Kemudian Kecamatan Limapuluh 36 kasus, Kecamatan Rumbai 30 kasus, Kecamatan Rumbai Pesisir 25 kasus, Kecamatan Senapelan 20 kasus,Kecamatan Sukajadi 18 kasus, Kecamatan Sail 7 kasus, dan Kecamatan Pekanbaru Kota 7 kasus.
Sekretaris Diskes Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih membenarkan jumlah kasus meninggal akibat DBD hingga November ada sebanyak 3 kasus. Ia mengaku, Diskes terus menghimbau warga agar selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Intinya, kata Zaini, memberantas DBD bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan.
"Musim penghujan memang bisa mempercepat perkembangan nyamuk pembawa DBD. Jika terasa demam atau merasa gejala DBD, langsung cek ke puskesmas atau klinik," imbaunya.
Menanggapi masih tingginya kasus DBD di Kota Pekanbaru, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Ginda Burnama mengingatkan agar semua pihak tidak menganggap main-main kasus ini karena risikonya adalah kematian.
"Ini harus menjadi atensi serius semua kalangan. Terutama Diskes dan masyarakat. Jangan dianggap main-main kasus DBD ini," kata Ginda, Kamis (26/11).
Politisi Partai Gerindra ini mewanti-wanti masyarakat, bahwa saat ini tidak hanya menaati protokol kesehatan di masa pandemi Covid 19, namun juga tetap mengantisipasi serangan DBD.
"Sekarang (musin hujan, red) rentan. Masyarakat harus bersama-sama melakukan langkah antisipasi dan pencegahan. Tentunya, dengan melakukan gerakan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur benda-benda yang berpotensi jadi sarang nyamuk," tambahnya.
Untuk Diskes Pekanbaru, Ginda melakukan program pencegahan DBD ini. Seperti halnya fogging ke beberapa titik yang rawan DBD dan juga mengoptimalkan penyuluhan di setiap kecamatan hingga ke kelurahan.(gus)