Rabu, 27 Agustus 2025
spot_img

Aliansi Mahasiswa Tualang Tolak Gebyar Budaya Melayu

PERAWANG (RIAUPOS.CO) —  Aliansi mahasiswa Kecamatan Tualang melakukan aksi penolakan keras terhadap kegiatan Gebyar Budaya Melayu Riau 2020 tingkat SMA/SMK se-Riau di Gedung Olahraga (GOR) Kecamatan Tualang, Kamis (19/10/2020).

Saat melakukan aksinya, aliansi mahasiswa yang dipimpin M Riko Saputra dan Rezky Resiwa menyampaikan aspirasinya, agar kegiatan Gebyar Budaya Melayu Riau tingkat SMA/SMK se-Riau dibubarkan karena telah melanggar protokol Covid-19.

Kegiatan Gebyar Budaya Melayu Riau dibuka oleh Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Ketua Aliansi  Mahasiswa Kecamatan Tualang Muhammad Riko Saputra mengaku sangat kecewa dengan dilaksanakan kegiatan Gebyar Budaya di Kecamatan Tualang. Apalagi yang nenbuka acara Gubri yang juga dihadiri Pjs Bupati Siak. Seharusnya mereka tidak mengadakan acara keramaian.

Baca Juga:  Semoga Amanah dan Layani Masyarakat dengan Ikhlas

"Kami sangat kecewa sekali dengan tetap dilaksanakan acara tersebut. Dan surat izin  keramaian dan kegiatan tidak ada keluar, tapi mengapa kegiatan tetap dilaksanakan. Sedangkan masyarakat mengadakan kegiatan tidak diizinkan," katanya.

Ketua Panitia Pelaksana Rozian Elfis mengatakan, kegiatan Gebyar Budaya ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak didik dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda.

"Kegiatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan. Pemenang tidak hadir dan diumumkan secara virtual," jelasnya.

Sementara Pjs Bupati Siak Indra Agus menyebutkan selain sesuai dengan protokol kesehatan, izin kegiatan tetap keluar. "Acara ini sesuai protokol kesehatan, izinpun telah keluar," ungkapnya.

Dalam acara itu Gubri menyampaikan dukungan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh SMA/SMK se-Riau dan dirinya berharap kegiatan ini meningkatkan kreativitas para pelajar. Pada kesempatan tersebut Syamsuar membacakan puisi berjudul "Simponi Bernada Satu".

Baca Juga:  Pendapatan Menurun Drastis, Tidak Ada Bantuan

Usai kegiatan, Syamsuar saat dikonfirmasi menyatakan bahwa kegiatan tersebut acara pemerintah. "Ini kegiatan pemerintah, bukan politik," ujarnya singkat.

Dalam pandangan Aliansi Mahasiswa Kecamatan Tualang, kegiatan tersebut sangat bertentangan dengan Peraturan Gubernur Riau nomor 55 tahun 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Provinsi Riau dan  surat edaran Bupati Siak Nomor 415 tahun 2020 tentang Pemutusan Mata Rantai Penyebaran Covid-19 di Kecamatan Tualang.

Laporan: Wiwik Wirdaningsih (Perawang)
Editor: Rinaldi

 

 

PERAWANG (RIAUPOS.CO) —  Aliansi mahasiswa Kecamatan Tualang melakukan aksi penolakan keras terhadap kegiatan Gebyar Budaya Melayu Riau 2020 tingkat SMA/SMK se-Riau di Gedung Olahraga (GOR) Kecamatan Tualang, Kamis (19/10/2020).

Saat melakukan aksinya, aliansi mahasiswa yang dipimpin M Riko Saputra dan Rezky Resiwa menyampaikan aspirasinya, agar kegiatan Gebyar Budaya Melayu Riau tingkat SMA/SMK se-Riau dibubarkan karena telah melanggar protokol Covid-19.

Kegiatan Gebyar Budaya Melayu Riau dibuka oleh Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Ketua Aliansi  Mahasiswa Kecamatan Tualang Muhammad Riko Saputra mengaku sangat kecewa dengan dilaksanakan kegiatan Gebyar Budaya di Kecamatan Tualang. Apalagi yang nenbuka acara Gubri yang juga dihadiri Pjs Bupati Siak. Seharusnya mereka tidak mengadakan acara keramaian.

Baca Juga:  Lansia Terpeleset di Turap Singapura

"Kami sangat kecewa sekali dengan tetap dilaksanakan acara tersebut. Dan surat izin  keramaian dan kegiatan tidak ada keluar, tapi mengapa kegiatan tetap dilaksanakan. Sedangkan masyarakat mengadakan kegiatan tidak diizinkan," katanya.

- Advertisement -

Ketua Panitia Pelaksana Rozian Elfis mengatakan, kegiatan Gebyar Budaya ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak didik dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda.

"Kegiatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan. Pemenang tidak hadir dan diumumkan secara virtual," jelasnya.

- Advertisement -

Sementara Pjs Bupati Siak Indra Agus menyebutkan selain sesuai dengan protokol kesehatan, izin kegiatan tetap keluar. "Acara ini sesuai protokol kesehatan, izinpun telah keluar," ungkapnya.

Dalam acara itu Gubri menyampaikan dukungan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh SMA/SMK se-Riau dan dirinya berharap kegiatan ini meningkatkan kreativitas para pelajar. Pada kesempatan tersebut Syamsuar membacakan puisi berjudul "Simponi Bernada Satu".

Baca Juga:  Lima Kecamatan Bisa Rekam Cetak Adminduk

Usai kegiatan, Syamsuar saat dikonfirmasi menyatakan bahwa kegiatan tersebut acara pemerintah. "Ini kegiatan pemerintah, bukan politik," ujarnya singkat.

Dalam pandangan Aliansi Mahasiswa Kecamatan Tualang, kegiatan tersebut sangat bertentangan dengan Peraturan Gubernur Riau nomor 55 tahun 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Provinsi Riau dan  surat edaran Bupati Siak Nomor 415 tahun 2020 tentang Pemutusan Mata Rantai Penyebaran Covid-19 di Kecamatan Tualang.

Laporan: Wiwik Wirdaningsih (Perawang)
Editor: Rinaldi

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PERAWANG (RIAUPOS.CO) —  Aliansi mahasiswa Kecamatan Tualang melakukan aksi penolakan keras terhadap kegiatan Gebyar Budaya Melayu Riau 2020 tingkat SMA/SMK se-Riau di Gedung Olahraga (GOR) Kecamatan Tualang, Kamis (19/10/2020).

Saat melakukan aksinya, aliansi mahasiswa yang dipimpin M Riko Saputra dan Rezky Resiwa menyampaikan aspirasinya, agar kegiatan Gebyar Budaya Melayu Riau tingkat SMA/SMK se-Riau dibubarkan karena telah melanggar protokol Covid-19.

Kegiatan Gebyar Budaya Melayu Riau dibuka oleh Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Ketua Aliansi  Mahasiswa Kecamatan Tualang Muhammad Riko Saputra mengaku sangat kecewa dengan dilaksanakan kegiatan Gebyar Budaya di Kecamatan Tualang. Apalagi yang nenbuka acara Gubri yang juga dihadiri Pjs Bupati Siak. Seharusnya mereka tidak mengadakan acara keramaian.

Baca Juga:  Mobil Dinas Bupati Siak Tak Jadi Ditarik Vendor

"Kami sangat kecewa sekali dengan tetap dilaksanakan acara tersebut. Dan surat izin  keramaian dan kegiatan tidak ada keluar, tapi mengapa kegiatan tetap dilaksanakan. Sedangkan masyarakat mengadakan kegiatan tidak diizinkan," katanya.

Ketua Panitia Pelaksana Rozian Elfis mengatakan, kegiatan Gebyar Budaya ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak didik dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda.

"Kegiatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan. Pemenang tidak hadir dan diumumkan secara virtual," jelasnya.

Sementara Pjs Bupati Siak Indra Agus menyebutkan selain sesuai dengan protokol kesehatan, izin kegiatan tetap keluar. "Acara ini sesuai protokol kesehatan, izinpun telah keluar," ungkapnya.

Dalam acara itu Gubri menyampaikan dukungan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh SMA/SMK se-Riau dan dirinya berharap kegiatan ini meningkatkan kreativitas para pelajar. Pada kesempatan tersebut Syamsuar membacakan puisi berjudul "Simponi Bernada Satu".

Baca Juga:  Lansia Terpeleset di Turap Singapura

Usai kegiatan, Syamsuar saat dikonfirmasi menyatakan bahwa kegiatan tersebut acara pemerintah. "Ini kegiatan pemerintah, bukan politik," ujarnya singkat.

Dalam pandangan Aliansi Mahasiswa Kecamatan Tualang, kegiatan tersebut sangat bertentangan dengan Peraturan Gubernur Riau nomor 55 tahun 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Provinsi Riau dan  surat edaran Bupati Siak Nomor 415 tahun 2020 tentang Pemutusan Mata Rantai Penyebaran Covid-19 di Kecamatan Tualang.

Laporan: Wiwik Wirdaningsih (Perawang)
Editor: Rinaldi

 

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari