- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Belum lama ini, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar telah menyampaikan wacana pemindahan Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru dengan alasan Bandara SSK II sudah sulit dikembangkan karena keterbatasan lahan.
Hal ini diapresiasi oleh Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Riau, Dede Firmansyah.
- Advertisement -
Menurutnya, wacana Gubernur Riau, Syamsuar tersebut sengatlah tepat, melihat saat ini Provinsi Riau memang memerlukan Bandar Udara yang baru.
“Tentu kita sangat mengapresiasi, karena kota Besar seperti Pekanbaru harus segera merealisasikan bandara baru, jangan sampai ketinggalan. Sudah banyak memulai seperti Sumatera Utaral, Jawa Barat, dan Jogjakarta,” katanya pada Kamis (11/7).
Lanjut Dede Firmansyah, dirinya beranggapan kondisi Pekanbaru dengan arus penerbangan yang ramai memang sudah selayaknya punya bandara baru yang lebih luas dan dapat menampung lebih banyak pelancong yang akan memajukan perekonomian Riau kedepanya.
- Advertisement -
“Dengan ada bandara baru yang cukup luas, berpeluang banyaknya pesawat besar mendarat di bandara baru, baik dalam dan luar negeri,
Apa lagi antusias warga Riau untuk umrah tinggi. Jadi semua maskapai dunia baik yang kecil dan besar bisa mendarat di bandara baru. Dan embarkasi haji bisa di bandara baru,” harapnya.(ayi)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Belum lama ini, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar telah menyampaikan wacana pemindahan Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru dengan alasan Bandara SSK II sudah sulit dikembangkan karena keterbatasan lahan.
Hal ini diapresiasi oleh Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Riau, Dede Firmansyah.
- Advertisement -
Menurutnya, wacana Gubernur Riau, Syamsuar tersebut sengatlah tepat, melihat saat ini Provinsi Riau memang memerlukan Bandar Udara yang baru.
“Tentu kita sangat mengapresiasi, karena kota Besar seperti Pekanbaru harus segera merealisasikan bandara baru, jangan sampai ketinggalan. Sudah banyak memulai seperti Sumatera Utaral, Jawa Barat, dan Jogjakarta,” katanya pada Kamis (11/7).
- Advertisement -
Lanjut Dede Firmansyah, dirinya beranggapan kondisi Pekanbaru dengan arus penerbangan yang ramai memang sudah selayaknya punya bandara baru yang lebih luas dan dapat menampung lebih banyak pelancong yang akan memajukan perekonomian Riau kedepanya.
“Dengan ada bandara baru yang cukup luas, berpeluang banyaknya pesawat besar mendarat di bandara baru, baik dalam dan luar negeri,
Apa lagi antusias warga Riau untuk umrah tinggi. Jadi semua maskapai dunia baik yang kecil dan besar bisa mendarat di bandara baru. Dan embarkasi haji bisa di bandara baru,” harapnya.(ayi)