PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pengurus Wilayah Ikatan Dai Indonesia (PW Ikadi) Riau periode 2020-2025 resmi dilantik oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP Ikadi, Dr H Ahmad Kusyairi Suhail, MA di Ballroom Hotel Grand Zuri, Sabtu (5/9).
Turut hadir Gubernur Riau Syamsuar yang diwakili Sekdaprov Yan Prana, Wali Kota Pekanbaru Firdaus diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan, Ketua DPRD Pekanbaru Hamdani dan Dewan Pembina Ikadi Riau serta seluruh tamu undangan lainnya.
Susunannya dimulai dari dewan Pembina yaitu KH Muhammad Gazali, Dr Eno Sumarno MSc, Dr H John Pamil, MA, dan H Ahmad Tarmizi Lc MA. Dewan pengurus harian terdiri dari Ketua Umum, Dr KH Hikmatulloh Sag SPd, MSy. Ketua umum H Fauzi Hayat Lc. Sekretaris Umum, Hanif Supriadi SPd IMA. Bendahara Ando Fahda Aulia, SE ME MBA PhD.
Kemudian untuk bidang Dai Desa diketuai KH Khairuddin Lc, Sekretaris KH Sakinul Muttaqin, Lc MSi dan anggota Tono Siswanto SAg MSi, H Era Pindo Al Faqih Lc, dan Safruddin Hasballah, SAg. Sementara untuk Bidang Dakwah dan Pembinaan Umat diketuai H Akmal Munkr Lc MA, Sekretaris Kiyai Royansyah SPd dan anggota Afri S Th I MSy dan Riki Arnaidi MAg.
Usai dilantik, Ketua Umum Ikadi Riau Hikmatulloh dalam sambutannya mengatakan, Ikadi Riau memiliki program Dai Bina Desa. Menurutnya, program tersebut tidak lahir dari pusat. Melainkan di Indonesia hanya ada di Riau.
“Lahirnya Program Dai Bina Desa, karena di kota sudah banyak yang membina mubalig sementara di desa masih langka. Dai itu diundang tak diundang harus datang. Mengajak ke jalan Allah. Ikadi sudah sampai ke Talang Mamak. Program ini pun perlu didukung oleh Pemprov,” ungkapnya.
Sekda Yan Prana mengucapkan selamat atas pelantikan Ikadi sebagai salahsatu cara kaderisasi organisasi. Katanya, kegiatan mematuhi protokol kesehatan.
“Gubernur mengucap maaf karena tak bisa hadir. Meski begitu mengapresiasi kepada para Dai. Adanya Ikadi tentunya membantu program pemerintah. Sebab, pemerintah butuh para Dai untuk mematuhi protokol kesehatan karena sebagai corong penting ujung tombak penyampaian kepada masyarakat,” terangnya.
Keberadaan para Dai, katanya, tentunya sebagai cahaya penerang atau pembawa ilmu. Dapat menangkal berbagai dampak negatif arus globalisasi.
Sementara Sekjen PP Ikadi, Dr H Ahmad Kusyairi Suhail MA menyebut, corona masih menyelimuti kehidupan manusia saat ini. Dampak secara psikologis dan sosial sangat terasa. “Namun, jangan sampai pandemi pesimis. Hadirnya Dai membangun optimisme. Ada pandemi atau tidaknya tidak boleh berhenti namun harus tetap menjalankan misi dan solusi serta memotivasi bahwa masa depan,” ucapnya.(sof)