DURI (RIAUPOS.CO) – Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, rupanya tak mematikan semangat dan kreatifitas dari mahasiswa STAI Hubbulwathan. Mereka yang sedang melakukan pengabdian masyarakat menciptakan sebuah terobosan dengan memanfaatkan barang-barang bekas menjadi alat cuci tangan.
Aksi yang dilakukan mahasiswa kuliah kerja nyata dari kelompok Gardana Team ini bertujuan untuk memutus mata rantai penularan wabah Covid-19. Mereka juga mensosialisasikan bahaya wabah tersebut kepada masyarakat di Duri Kabupaten Bengkalis.
Ketua kelompok, Muhammad Iqbal mengatakan, ini dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir penyebaran covid- 19, diharapkan dengan memanfaatkan tempat mencuci tangan dari barang bekas ini dapat mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sebelum memasuki fasilitas umum seperti tempat ibadah.
"Saat ini adaptasi kebiasaan baru sudah mulai diterapkan, salah satunya dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh Pemerintah. Maka itu cuci tangan sangat penting dilakukan," katanya, kepada Riaupos.co, Sabtu (15/8/2020).
Pembuatan alat cuci tangan tersebut, para mahasiswa ini memanfaatkan barang bekas yang ada dilingkungan sekitar, yaitu ember cat, kran air, lem, kuas, pisau dan cat minyak. Lalu kemudian menyulapnya menjadi tempat untuk mencuci tangan yang simple dan praktis.
Dalam proses pembuatannya mereka bekerjasama mulai tahap awal hingga finishing. Kemudian alat tersebut diletakan di Masjid Al-ali yang terletak di Jalan Siak Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis.
Mereka juga memberikan tips cara mencuci tangan yang baik dan benar, yaitu dengan sabun, lalu menggosoknya dari sela jari hingga sampai pada telapak tangan, ini tujuannya agar tangan tetap terjaga kebersihannya guna menghindari bakteri di tangan.
Lewat kegiatan ini, mereka berharap kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dimasa pandemi ini, serta disarankan untuk selalu menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas diluar.
"Tetap patuhi protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19," pungkasnya.
Laporan: Panji A Syuhada (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra