Sabtu, 23 November 2024
spot_img

ICMI: Jangan Paksakan Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menyebut rekonsiliasi politik antara kontestan Pilpres 2019 harus berlangsung alamiah. Pihak lain tidak perlu memaksakan Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto menggelar rekonsiliasi.
“Saya rasa untuk rekonsiliasi itu alamiah saja. Enggak usah dipaksakan,” kata Jimly ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (5/7).
Menurut Jimly, Prabowo dan Jokowi sudah menyatakan sikap atas perolehan suara Pilpres 2019. Keduanya mengakui hasil perolehan suara yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Semua sudah menerima hasil pemilihan umum, putusan sudah final dan mengikat. Kubu Prabowo juga sudah menerima kan,” ucap dia.
Di sisi lain, kata dia, rekonsiliasi sebagai wacana merupakan hak yang bisa disampaikan setiap warga negara. Namun, bukan berarti Prabowo dengan Jokowi dipaksakan saling bertemu.
“Jadi, rekonsiliasi sebagai ide itu baik, tetapi enggak usah dipaksakan. Jadi yang jauh lebih penting bagi semua bagaimana mengelola perbedaan itu sampai lima tahun,” pungkas dia. (mg10)
Sumber: JPNN.com
Editor: Hary B Koriun
Baca Juga:  DPD Inhu Rayakan HUT Golkar dengan Penyerahan Santunan
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menyebut rekonsiliasi politik antara kontestan Pilpres 2019 harus berlangsung alamiah. Pihak lain tidak perlu memaksakan Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto menggelar rekonsiliasi.
“Saya rasa untuk rekonsiliasi itu alamiah saja. Enggak usah dipaksakan,” kata Jimly ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (5/7).
Menurut Jimly, Prabowo dan Jokowi sudah menyatakan sikap atas perolehan suara Pilpres 2019. Keduanya mengakui hasil perolehan suara yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Semua sudah menerima hasil pemilihan umum, putusan sudah final dan mengikat. Kubu Prabowo juga sudah menerima kan,” ucap dia.
Di sisi lain, kata dia, rekonsiliasi sebagai wacana merupakan hak yang bisa disampaikan setiap warga negara. Namun, bukan berarti Prabowo dengan Jokowi dipaksakan saling bertemu.
“Jadi, rekonsiliasi sebagai ide itu baik, tetapi enggak usah dipaksakan. Jadi yang jauh lebih penting bagi semua bagaimana mengelola perbedaan itu sampai lima tahun,” pungkas dia. (mg10)
Sumber: JPNN.com
Editor: Hary B Koriun
Baca Juga:  Peta Pemilihan Ketua MPR: Bamsoet Menguat, Muzani Ditinggal Sendiri
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari