JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut wabah virus Covid-19 seperti badai yang sangat sempurna. Karena, pandemi ini telah memorak-porandakan segala sendi kehidupan mulai dari kesehatan, sosial, hingga ekonomi.
Sri Mulyani menuturkan, Covid-19 menyerang kinerja perusahaan hingga membuat investor saham panik. Harga saham merosot hingga nilai tukar berfluktuasi.
"Market bergejolak karena semua panik, saham merosot, SBN yield merosot, nilai tukar terguncang, semua jadi perfect storm bagi pengelola keuangan negara," ujarnya dalam acara virtual, Jumat (19/6).
Sri Mulyani juga mengungkapkan, aktivitas yang terhambat membawa pertumbuhan ekonomi dunia ke level negatif. Hal ini berimbas ke banyak negara termasuk Indonesia.
"Dengan Covid-19 ada pembatasan sosial, ekonomi menurun. Dunia disebutkan perekonomiannya negatif," ungkapnya.
Bahkan badai ini telah membuat banyak negara maju terperosok ke jurang resesi. Namun, dia mengajak masyarakat bersyukur, sebab ekonomi Indonesia masih tumbuh positif pada kuartal-I.
"Namun kuartal-II kita alami tekanan kemungkinan dalam kondisi negatif," imbuhnya.
Badai Covid-19, kata dia, juga membuat pemerintah harus putar otak dalam mengeluarkan berbagai kebijakan. Pihaknya sendiri juga harus merevisi beberapa kali APBN tahun anggaran 2020.
Pemerintah pun telah menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 sebagai payung hukum langkah menyeimbangkan pengelolaan keuangan di tengah pandemi. "Bagaimana risikonya dimitigasi dan mulai pikirkan pemulihannya," tukasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi