Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Titipan Beras Bantuan PLN 6 Ton Disoal

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Bantuan beras dari Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (UIP3BS) PT PLN sebanyak 6 ton yang sempat dititipkan di gudang PT Sarana Pangan Madani (SPM) disoal oleh DPRD Kota Pekanbaru. Mereka mempertanyakan ke mana bantuan tersebut disalurkan.

Beberapa waktu lalu, rombongan lintas komisi DPRD Pekanbaru melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke gudang pengepakan Bantuan Sosial (Bansos) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, Kamis (28/5) lalu. Gudang yang didatangi adalah milik PT SPM di Jalan Pattimura Ujung, Pekanbaru.

Di gudang ini, bantuan dari PT PLN sebanyak 6 ton itu dititipkan. DPRD menilai Pemko Pekanbaru tak transparan terkait bantuan tersebut.

Dikonfirmasi, Ketua RW Siaga Kota Pekanbaru Anis Murzil dikonfirmasi mengatakan, PLN baru menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut pada Wakil Wali Kota (Wawako) Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi, Rabu (24/5) lalu.

"Kemarin itu PLN baru menyerahkan hari Rabu barangnya secara simbolis. Kamis kan sudah libur. Jumat, Sabtu dan Ahad tidak mungkin mengerjakan itu (karena Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah, red)," jelasnya, akhir pekan lalu.

Sementara pada Rabu (27/5) dan Kamis (28/5), jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru melakukan rapat evaluasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap III yang berlangsung sejak 15 hingga 28 Mei lalu.

"Baru Jumat (29/5) kami rapat dengan camat dan lurah mengenai teknis penyalurannya. Karena PLN minta pembagian di wilayah Kecamatan Payung Sekaki," paparnya.

Sementara itu, pembagian bantuan beras akhirnya dilakukan Selasa (2/6). Ini atas permintaan camat dan lurah di Kecamatan Payung Sekaki.

"Camat dan Lurah Payung Sekaki minta pembagian dilakukan hari Selasa karena Sabtu (30/5) ada pembangian BLT di kantor camat, lalu Senin kan libur juga," imbuhnya sambil mengatakan penerimanya adalah 43 RW di sana.

"Seremoninya di Kantor Lurah Air Hitam. Ada camat, gugus tugas, dan PLN hadir," imbuhnya.

Kepadanya Riau Pos kemudian menanyakan lagi tudingan adanya kepentingan lain dalam pembagian yang hanya di wilayah Payung Sekaki saja. "PLN itu ada tiga berkantor di Pekanbaru. Yang membantu kita itu UIP3BS. Dia ini mengatur beban dari Aceh sampai Lampung," jelasnya.

Baca Juga:  Perpatri Riau Gelar Kejuaraan Panahan Tradisional

Dia melanjutkan, dalam surat sumbangan PLN tersebut, memang dituliskan permintaan bahwa bantuan diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu di sana.

"Di dalam surat sumbangan mereka, bantuan ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu di wilayah instalasi PLN, wilayahnya ini di Payung Sekaki. Kami kan tidak mungkin melanggar itu. Kalau bertanya itu tanya ke PLN. Karena memang tertulis sebagai ucapan terima kasih bagi warga Payung Sekaki. Total per RW dapat 140 kilogram," urainya.

Teknis pembagian bantuan lewat lumbung pangan ini kata Anis berbeda dengan pembagian sembako yang bersumber dari APBD Kota Pekanbaru. ‘‘Ini beda konsepnya. Lumbung pangan warga, jadi RW siaga itu kan ada komponennya,  ada lumbung pangan warga di dalamnya. Diisi oleh CSR BUMN, yang masuk PLN dan BTN. Jadi BUMN itu tertarik karena ada program lumbung pangan. Di tingkat RW memutuskan  bagaimana membagi ke masyarakat. Jadi bukan satu karung di kasih ke tiap KK, beda konsep,’’ urainya.

Lalu terkait beras yang dititipkan ke gudang PT SPM yang kemudian disoal oleh Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Anis menyebut bahwa di sanalah yang bisa menampung bantuan yang akan dibagikan dalam jumlah banyak.

"Kenapa ditaruh di gudang PT SPM? Enam ton itu 1.200 karung. Gudang (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, red) terletak di MPP lantai 2. 1.200 karung kan sulit membawanya ke sana," tutupnya.

PLN Bantah Tudingan Ada Kepentingan Lain
Terpisah, Assistant Manager Komunikasi dan CSR UIP3BS PT PLN Adri YP menegaskan, penyerahan bantuan tersebut tidak memboncengi kepentingan lain. Menurutnya, penyerahan yang hanya untuk RW Siaga di Kecamatan Payung Sekaki dimaksudkan, agar warga yang terdampak Covid-19 dan berada di sekitar lingkungan kantor UIP3BS lebih diprioritaskan.

"Kami memang meminta, agar warga di Kecamatan Payung Sekaki diprioritaskan, hal ini karena area UIP3BS PLN terletak di Payung Sekaki. Kalau sudah terpenuhi semua warga yang memerlukan, kami silahkan untuk diberikan ke tempat lain. Kami memikirkan, tidak mungkin kami kasih yang jauh dulu, sementara warga di lingkungan sekitar kami yang memerlukan belum sepenuhnya terpenuhi," ungkapnya, akhir pekan lalu.

Baca Juga:  DPRD Minta Pemko Awasi Kerja PT BRS

Sementara itu, terkait pendistribusian yang berlarut-larut, Adri mengatakan pihaknya mencoba memaklumi hal tersebut.

"Kami memakluminya, karena kesibukan pihak kecamatan dan pemerintah daerah untuk persiapan new normal. Tapi kami tetap memantau sampai program kami sampai ke masyarakat, karena secara laporan itu tetap harus dilaporkan ke pusat," tuturnya.

Doni: Untung Kami Sidak Bersama
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru Doni Saputra menegaskan, dari hasil sidak lintas komisi inilah akhirnya bantuan beras dari PLN tersebut didistribusikannya ke warga.

"Untung kami sidak secara bersama lintas komisi di DPRD Kota Pekanbaru. Kalau tidak, gak tahu mau diapain beras bantuan itu," ungkap Doni kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Dijelaskan Doni lagi, dia sudah mengetahui bahwa beras yang dititipkan di dua gudang itu sudah didistribusikan, dan seharusnya sudah tidak lagi bicara soal distribusi melainkan sudah fokus pada new normal.

"Covid-19 belum selesai, sekarang kan sudah new normal. Harusnya distribusi bantuan sudah selesai. Contoh Kota Dumai yang penyalurannya satu pintu, tercatat dan teregister," tegasnya.

Menurut Doni, di Pekanbaru ini terlalu banyak pintu, dan tidak fokus sehingga prosesnya lamban. "Harusnya semua bantuan yang masuk untuk Covid-19 ini ke Pemko Pekanbaru ditangani oleh satu pintu saja, dan perintah yang ditugaskan dijalankan dengan tepat, kenyataannya tidak seperti yang diharapkan," paparnya lagi.

Informasi yang baru didapatkan Doni dari pendistribusian itu memang sudah ada.

"Namun kami berharap pendistribusian bantuan itu merata untuk masyarakat kota Pekanbaru. Infonya bantuan itu di drop ke kelurahan dan pihak kelurahan yang mendistribusikan ke RT/RW, semoga saja dapat disalurkan dengan benar dan tepat," harapnya.(ali/gus/a)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Bantuan beras dari Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (UIP3BS) PT PLN sebanyak 6 ton yang sempat dititipkan di gudang PT Sarana Pangan Madani (SPM) disoal oleh DPRD Kota Pekanbaru. Mereka mempertanyakan ke mana bantuan tersebut disalurkan.

Beberapa waktu lalu, rombongan lintas komisi DPRD Pekanbaru melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke gudang pengepakan Bantuan Sosial (Bansos) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, Kamis (28/5) lalu. Gudang yang didatangi adalah milik PT SPM di Jalan Pattimura Ujung, Pekanbaru.

- Advertisement -

Di gudang ini, bantuan dari PT PLN sebanyak 6 ton itu dititipkan. DPRD menilai Pemko Pekanbaru tak transparan terkait bantuan tersebut.

Dikonfirmasi, Ketua RW Siaga Kota Pekanbaru Anis Murzil dikonfirmasi mengatakan, PLN baru menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut pada Wakil Wali Kota (Wawako) Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi, Rabu (24/5) lalu.

- Advertisement -

"Kemarin itu PLN baru menyerahkan hari Rabu barangnya secara simbolis. Kamis kan sudah libur. Jumat, Sabtu dan Ahad tidak mungkin mengerjakan itu (karena Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah, red)," jelasnya, akhir pekan lalu.

Sementara pada Rabu (27/5) dan Kamis (28/5), jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru melakukan rapat evaluasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap III yang berlangsung sejak 15 hingga 28 Mei lalu.

"Baru Jumat (29/5) kami rapat dengan camat dan lurah mengenai teknis penyalurannya. Karena PLN minta pembagian di wilayah Kecamatan Payung Sekaki," paparnya.

Sementara itu, pembagian bantuan beras akhirnya dilakukan Selasa (2/6). Ini atas permintaan camat dan lurah di Kecamatan Payung Sekaki.

"Camat dan Lurah Payung Sekaki minta pembagian dilakukan hari Selasa karena Sabtu (30/5) ada pembangian BLT di kantor camat, lalu Senin kan libur juga," imbuhnya sambil mengatakan penerimanya adalah 43 RW di sana.

"Seremoninya di Kantor Lurah Air Hitam. Ada camat, gugus tugas, dan PLN hadir," imbuhnya.

Kepadanya Riau Pos kemudian menanyakan lagi tudingan adanya kepentingan lain dalam pembagian yang hanya di wilayah Payung Sekaki saja. "PLN itu ada tiga berkantor di Pekanbaru. Yang membantu kita itu UIP3BS. Dia ini mengatur beban dari Aceh sampai Lampung," jelasnya.

Baca Juga:  Perpatri Riau Gelar Kejuaraan Panahan Tradisional

Dia melanjutkan, dalam surat sumbangan PLN tersebut, memang dituliskan permintaan bahwa bantuan diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu di sana.

"Di dalam surat sumbangan mereka, bantuan ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu di wilayah instalasi PLN, wilayahnya ini di Payung Sekaki. Kami kan tidak mungkin melanggar itu. Kalau bertanya itu tanya ke PLN. Karena memang tertulis sebagai ucapan terima kasih bagi warga Payung Sekaki. Total per RW dapat 140 kilogram," urainya.

Teknis pembagian bantuan lewat lumbung pangan ini kata Anis berbeda dengan pembagian sembako yang bersumber dari APBD Kota Pekanbaru. ‘‘Ini beda konsepnya. Lumbung pangan warga, jadi RW siaga itu kan ada komponennya,  ada lumbung pangan warga di dalamnya. Diisi oleh CSR BUMN, yang masuk PLN dan BTN. Jadi BUMN itu tertarik karena ada program lumbung pangan. Di tingkat RW memutuskan  bagaimana membagi ke masyarakat. Jadi bukan satu karung di kasih ke tiap KK, beda konsep,’’ urainya.

Lalu terkait beras yang dititipkan ke gudang PT SPM yang kemudian disoal oleh Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Anis menyebut bahwa di sanalah yang bisa menampung bantuan yang akan dibagikan dalam jumlah banyak.

"Kenapa ditaruh di gudang PT SPM? Enam ton itu 1.200 karung. Gudang (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, red) terletak di MPP lantai 2. 1.200 karung kan sulit membawanya ke sana," tutupnya.

PLN Bantah Tudingan Ada Kepentingan Lain
Terpisah, Assistant Manager Komunikasi dan CSR UIP3BS PT PLN Adri YP menegaskan, penyerahan bantuan tersebut tidak memboncengi kepentingan lain. Menurutnya, penyerahan yang hanya untuk RW Siaga di Kecamatan Payung Sekaki dimaksudkan, agar warga yang terdampak Covid-19 dan berada di sekitar lingkungan kantor UIP3BS lebih diprioritaskan.

"Kami memang meminta, agar warga di Kecamatan Payung Sekaki diprioritaskan, hal ini karena area UIP3BS PLN terletak di Payung Sekaki. Kalau sudah terpenuhi semua warga yang memerlukan, kami silahkan untuk diberikan ke tempat lain. Kami memikirkan, tidak mungkin kami kasih yang jauh dulu, sementara warga di lingkungan sekitar kami yang memerlukan belum sepenuhnya terpenuhi," ungkapnya, akhir pekan lalu.

Baca Juga:  Dispersip Riau Gelar Lomba Perpustakaan Sekolah Tingkat SLTA

Sementara itu, terkait pendistribusian yang berlarut-larut, Adri mengatakan pihaknya mencoba memaklumi hal tersebut.

"Kami memakluminya, karena kesibukan pihak kecamatan dan pemerintah daerah untuk persiapan new normal. Tapi kami tetap memantau sampai program kami sampai ke masyarakat, karena secara laporan itu tetap harus dilaporkan ke pusat," tuturnya.

Doni: Untung Kami Sidak Bersama
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru Doni Saputra menegaskan, dari hasil sidak lintas komisi inilah akhirnya bantuan beras dari PLN tersebut didistribusikannya ke warga.

"Untung kami sidak secara bersama lintas komisi di DPRD Kota Pekanbaru. Kalau tidak, gak tahu mau diapain beras bantuan itu," ungkap Doni kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Dijelaskan Doni lagi, dia sudah mengetahui bahwa beras yang dititipkan di dua gudang itu sudah didistribusikan, dan seharusnya sudah tidak lagi bicara soal distribusi melainkan sudah fokus pada new normal.

"Covid-19 belum selesai, sekarang kan sudah new normal. Harusnya distribusi bantuan sudah selesai. Contoh Kota Dumai yang penyalurannya satu pintu, tercatat dan teregister," tegasnya.

Menurut Doni, di Pekanbaru ini terlalu banyak pintu, dan tidak fokus sehingga prosesnya lamban. "Harusnya semua bantuan yang masuk untuk Covid-19 ini ke Pemko Pekanbaru ditangani oleh satu pintu saja, dan perintah yang ditugaskan dijalankan dengan tepat, kenyataannya tidak seperti yang diharapkan," paparnya lagi.

Informasi yang baru didapatkan Doni dari pendistribusian itu memang sudah ada.

"Namun kami berharap pendistribusian bantuan itu merata untuk masyarakat kota Pekanbaru. Infonya bantuan itu di drop ke kelurahan dan pihak kelurahan yang mendistribusikan ke RT/RW, semoga saja dapat disalurkan dengan benar dan tepat," harapnya.(ali/gus/a)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari