Erick Tolak Usulan Capex Rp100 Triliun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tak merestui rencana belanja modal atau capital expenditure (capex) PT PLN (Persero) sebesar Rp100 triliun. Dia khawatir dana sebesar itu digunakan untuk bermain proyek.

Erick meminta belanja modal tersebut dikaji kembali bahkan kalau bisa dipangkas 30-40 persen. Hal itu bertujuan untuk menghindari celah terjadinya penyelewengan.

- Advertisement -

"Saya minta cut 30 persen sampai 40 persen karena kan kadang-kadang capex ini jadi proyek. Kita enggak mau. Kalau apalagi enggak jelas supply chain dan kebutuhannya," ujarnya di Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (12/6).

Erick berharap, tidak ada permainan proyek terselubung dari belanja modal PLN. "Mudah-mudahan enggak ada main proyek. Kalau main proyek ya kayak biasa lah nanti ketemu batunya," tambahnya.

- Advertisement -

Ia meminta, meskipun belanja modal turun, namun PLN dapat menciptakan efisiensi dari segala aspek. Erick meminta PLN untuk berinovasi. Kementerian BUMN pun memutuskan untuk menambah satu direksi yang mengurusi pemasaran.

"Kita juga akan mengutamakan ya inovasi daripada smart meter, smart distribusi ya, smart procurement. Itu kita akan lakukan," tuturnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tak merestui rencana belanja modal atau capital expenditure (capex) PT PLN (Persero) sebesar Rp100 triliun. Dia khawatir dana sebesar itu digunakan untuk bermain proyek.

Erick meminta belanja modal tersebut dikaji kembali bahkan kalau bisa dipangkas 30-40 persen. Hal itu bertujuan untuk menghindari celah terjadinya penyelewengan.

"Saya minta cut 30 persen sampai 40 persen karena kan kadang-kadang capex ini jadi proyek. Kita enggak mau. Kalau apalagi enggak jelas supply chain dan kebutuhannya," ujarnya di Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (12/6).

Erick berharap, tidak ada permainan proyek terselubung dari belanja modal PLN. "Mudah-mudahan enggak ada main proyek. Kalau main proyek ya kayak biasa lah nanti ketemu batunya," tambahnya.

Ia meminta, meskipun belanja modal turun, namun PLN dapat menciptakan efisiensi dari segala aspek. Erick meminta PLN untuk berinovasi. Kementerian BUMN pun memutuskan untuk menambah satu direksi yang mengurusi pemasaran.

"Kita juga akan mengutamakan ya inovasi daripada smart meter, smart distribusi ya, smart procurement. Itu kita akan lakukan," tuturnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya